(Business Lounge Journal – Global News)
Penjualan kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat terus menunjukkan tren positif, dengan peningkatan signifikan selama kuartal keempat 2024. Insentif pajak dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi menjadi salah satu pendorong utama lonjakan ini. Tak hanya EV, pompa panas juga semakin populer, meskipun para ahli industri memproyeksikan dampak besar dari undang-undang iklim 2022 baru benar-benar terasa mulai 2025.
Namun, masa depan insentif ini jadi tanda tanya, terutama dengan pemerintahan Trump yang berencana mencabut banyak program tersebut. Keringanan pajak sebesar $7.500 untuk pembelian EV dan hingga $2.000 untuk pemasangan pompa panas berada di bawah ancaman pembatalan. Beberapa program potongan harga tambahan, yang dikelola oleh negara bagian, baru saja mulai diterapkan secara bertahap.
Stephanie Valdez Streaty dari Cox Automotive menyebut bahwa pencabutan insentif mungkin akan memperlambat adopsi EV, tetapi tidak akan menghentikannya. “Elektrifikasi tetap menjadi tujuan utama. Dampaknya hanya pada seberapa cepat kita bisa mencapainya,” katanya. Data menunjukkan penjualan EV di AS naik 7,3% pada 2024 dibanding tahun sebelumnya, mencapai rekor 365.824 unit selama kuartal terakhir. Sewa EV juga meningkat pesat, sebagian besar karena celah pajak yang memungkinkan kendaraan buatan luar negeri tetap mendapatkan kredit.
Namun, analisis dari National Bureau of Economic Research menunjukkan bahwa jika subsidi EV dicabut, pendaftaran kendaraan baru bisa turun hingga 27%, dan angka sewa baru bisa terjun lebih dari separuhnya. Kasus di Jerman, di mana penjualan EV anjlok setelah subsidi dicabut, menjadi bukti nyata.
Di sisi lain, pelaku industri otomotif terus melobi agar dukungan federal untuk EV tetap ada. Sebaliknya, pemerintahan Trump mulai melonggarkan aturan emisi kendaraan dari era Biden, yang bisa memacu kembali popularitas mobil berbahan bakar bensin.
Untuk pompa panas, meski kredit pajak $2.000 sejak 2022 belum cukup menggoda banyak rumah tangga mengganti tungku gas mereka, pelaku industri seperti Mark Kuntz dari Mitsubishi Electric Trane berharap potongan harga tambahan hingga $8.000 untuk keluarga berpenghasilan rendah dan menengah akan membuat perubahan besar. “Kami melihat tren positif, dan momentum ini akan semakin terasa hingga 2025,” ujar Kuntz.
Menurut data dari lembaga RMI, pengiriman pompa panas melampaui tungku gas untuk pertama kalinya pada 2022, dan tren itu berlanjut sepanjang 2024. Russell Unger, pakar dekarbonisasi bangunan di RMI, mengatakan, “Penjualan pompa panas tahun lalu jauh melampaui tungku gas. Ini adalah perubahan besar.”
Kuntz optimistis insentif ini akan tetap ada. Ia menilai anggaran $4,3 miliar untuk program potongan harga pompa panas hanyalah “setetes air di lautan” dalam belanja pemerintah. “Kami yakin ada dukungan dari kedua belah pihak untuk inisiatif ini,” katanya.
Ke depan, baik EV maupun pompa panas diprediksi akan terus berkembang, didorong oleh kombinasi inovasi teknologi, insentif pemerintah, dan kesadaran konsumen yang makin tinggi tentang pentingnya transisi ke energi bersih.