(Business Lounge – Empower People) Seharusnya yang paling mengenal potensi pribadi kita adalah diri kita sendiri. Namun seringkali justru orang lain yang menemukan, bukan orang yang bersangkutan. Mengapa? Karena tidak biasa menggali potensi diri sehingga membiarkan diri tenggelam dengan apa yang ada di permukaan. Namun sesuatu yang di dalam sebenarnya belumlah tampil ke permukaan. Padahal bisa jadi sesuatu yang di dalam itu adalah sesuatu yang sangat unik dan merupakan potensi yang luar biasa.
Mahluk yang Luar Biasa
Seorang rekan yang saya kenal sejak masa kecilnya menerima dirinya dianggap bodoh oleh keluarga dan lingkungannya bahkan termasuk guru di sekolahnya. Hal ini disebabkan nilai-nilai pelajaran di sekolah selalu tertinggal dari teman-teman yang lain dan bahkan ia pernah tidak naik kelas. Namun ketika seorang temannya memperkenalkan ia pada software photoshop, tiba-tiba kreatifitasnya keluar begitu saja dan mengalir bak aliran sungai yang tidak pernah terputus. Alhasil kini ia sudah menjadi pengusaha desain grafis untuk brosur, iklan, dan sebagainya. Siapa sangka orang yang tinggal kelas mampu menjadi pengusaha pada akhirnya ketika menggali potensi dirinya?
Satu hal yang perlu dilakukan oleh manusia adalah meyakini bahwa ia adalah mahluk yang luarbiasa. Sebagai dokter yang mempelajari otak dan cara kerja otak, maka saya menyadari benar bahwa otak adalah kekayaan seorang manusia. Benar-benar pemberian yang luar biasa dari Sang Pencipta. Betapa otak itulah yang memampukan manusia melakukan segala jenis pekerjaan baik yang sangat sederhana seperti makan minum sampai kepada pekerjaan-pekerjaan yang kompleks yang membutuhkan usaha yang luar biasa. Seringkali orang kehilangan keyakinan bahwa semua potensi itu sebenarnya ada pada otaknya. Seseorang hanya perlu menggalinya dan menemukan harta kekayaannya lalu kemudian memanfaatkannya, memakainya, dan mengembangkannya.
Jangan Berhenti
Ketika manusia berhenti menggali potensi dirinya maka ia akan berhenti hanya di situ. Sebenarnya dirinya sendirilah yang membuat batas-batas dan membuat diri terkurung dalam pemikiran bahwa ia tidak bisa apa-apa.
Sebuah contoh lagi adalah seorang rekan saya yang saya kenal sejak kecilnya, ia adalah seorang yang pintar di sekolah. Namun ketika bekerja ia biasa-biasa saja, ia hanya menjadi seorang staff biasa dan karirnya tidak berkembang. Mengapa? Bukankah ia pintar? Ternyata di dalam dunia kerja, pintar saja tidak cukup. Seseorang perlu menambahkan banyak skill dalam kehidupannya bekerja. Mulai dari kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempresentasikan, kemampuan mengambil keputusan, kemampuan memimpin, dan banyak lagi. Skill ini perlu dikembangkan dengan meyakini diri bahwa kita BISA!. Jika kita berpikir kita hanyalah orang yang duduk di balik meja mengerjakan tugas harian dengan otak kita, maka jadilah demikian. Tidak cukup! Jika Anda mau berkembang Anda harus menggali diri terus dan terus dan terus, lagi dan lagi dan lagi. Jangan berhenti! Seorang yang berhenti menggali dirinya akan hanya pasrah menerima nasib dan tidak akan pernah maju.
Sebagai seorang trainer, saya memperhatikan bahwa mereka yang menerima suatu pembelajaran ketika mengikuti training pada dasarnya memiliki beberapa sikap awal. Ada yang antusias dan percaya bahwa training tersebut akan mengubah mereka dan mereka mau belajar. Namun ada juga yang skeptis mengatakan ya sekedar ikut-ikutan tapi yang diajarkan itu bukan dirinya dan tidak cocok untuknya. Tipe yang terakhir ini tidak akan pernah berubah. Sesungguhnya saat kita membiarkan diri kita sendiri menikmati sesuatu yang baru, kita sedang menggali potensi diri kita.
Selagi masih panjang umur kita di bumi ini, tidak pernah ada batasan untuk menggali potensi diri. Galilah dan mungkin Anda sendiri pun akan terheran-heran melihat betapa kayanya ternyata hidup Anda! Selamat menggali diri!
Vera Herlina/VMN/BL/Managing Partner Leadership, Entrepreneurship and Strategic Management Vibiz Consulting