(Business Lounge Journal – Special Talk)
Industri kripto di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pada tahun 2024, volume transaksi aset kripto tercatat melebihi Rp650 triliun. Dalam lanskap yang dinamis ini, PT Central Finansial X (CFX) memainkan peran strategis sebagai pengawas perdagangan kripto. Dengan sistem yang kini terhubung secara menyeluruh, bursa menjadi pusat pemantauan seluruh aktivitas perdagangan aset digital di Indonesia.
Dalam perbincangan dengan Subani selaku Direktur Utama CFX, diungkapkan bahwa di balik peran penting sebagai pengawas perdagangan kripto, CFX mengusung pendekatan organisasi yang modern dan adaptif, terutama dalam membangun tim internal yang solid. Dengan mayoritas talenta berasal dari generasi milenial dan Gen Z, perusahaan menerapkan budaya kerja yang fleksibel dan relevan dengan karakteristik generasi muda. Lingkungan kerja dirancang agar terasa nyaman dan informal, termasuk dalam hal berpakaian. Namun, fleksibilitas ini tetap diimbangi dengan kesiapan untuk tampil profesional ketika dibutuhkan, misalnya saat berinteraksi dengan regulator atau tamu institusional.
Pendekatan ini terbukti tidak mengurangi produktivitas. Justru dengan suasana yang lebih santai, anggota tim merasa lebih rileks dan bekerja dengan optimal. Keseimbangan antara kenyamanan kerja dan tanggung jawab profesional menjadi kunci dalam membangun lingkungan yang produktif.
Meski demikian, tantangan tetap muncul terutama dalam mengelola tim lintas generasi. Pengetahuan teknis yang dimiliki generasi senior masih sangat dibutuhkan dalam pengelolaan bursa, namun pendekatan terhadap generasi muda membutuhkan cara yang lebih kontekstual. Untuk mengatasi perbedaan ini, organisasi menerapkan pendekatan berbasis interaksi nonformal. Interaksi yang lebih personal di luar pekerjaan dipandang mampu membangun empati dan toleransi antarkaryawan. Bahkan ruang kerja tertentu sengaja didesain untuk mendorong kebersamaan di luar meja kerja, demi mendorong komunikasi lintas fungsi.
CFX menempatkan nilai pelayanan sebagai inti dari seluruh aktivitasnya. Sebagai perpanjangan tangan regulator dan institusi yang bergantung pada aktivitas para pedagang aset kripto, peran sebagai fasilitator dan mitra menjadi sangat penting. Alih-alih bersikap pasif sebagai pengawas, organisasi ini menanamkan sikap proaktif, terbuka terhadap pengaduan, dan berorientasi pada kepuasan anggota maupun pengguna akhir.
Dalam aspek kepemimpinan, pendekatan berbasis keteladanan menjadi prinsip utama. Para pemimpin di CFX tidak hanya memberi arahan, tetapi juga terlibat langsung dalam dinamika kerja harian. Hal ini diterapkan secara nyata melalui kebijakan yang mengharuskan seluruh tim hadir di kantor setiap hari, menggantikan sistem kerja hybrid yang sebelumnya diterapkan. Tujuannya bukan sekadar untuk mengawasi kinerja, melainkan menciptakan ruang interaksi yang lebih luas dan membangun budaya kerja yang kolektif. Kehadiran fisik di kantor memungkinkan pemimpin memberikan contoh langsung dan memperkuat nilai-nilai organisasi.
CFX menunjukkan bahwa dalam industri yang sangat teknis dan cepat berubah seperti kripto, keberhasilan institusi tidak hanya ditentukan oleh sistem dan regulasi, tetapi juga oleh budaya kerja, kepemimpinan yang inklusif, dan semangat melayani yang konsisten.