Kreatif di Dunia Pendidikan Berbeda dengan Dunia Kerja

(Business Lounge Journal – Empower People) Ada paradoks yang berkembang pada saat ini bagaimana banyak pengusaha merasa inovasi merupakan hal terpenting dalam perkembangan masa depan bisnis mereka. Namun di sisi lain, apa yang kita pelajari dalam dunia pendidikan dapat menciptakan sejumlah kebiasaan yang sebenarnya dapat saja membuat Anda lebih sulit menjadi lebih kreatif dalam menghasilkan ide-ide baru.

Memang perlu disadari bahwa terdapat perbedaan yang jelas antara dunia kerja dan dunia pendidikan. Sehingga apabila Anda menemukan diri Anda perlu untuk lebih kreatif di tempat kerja, maka ada empat kebiasaan dalam dunia pendidikan yang  perlu Anda wasapadai.

1. Memberikan jawaban – adanya ujian

Apa yang menjadi andalan bagi pendidikan modern saat ini? Ujian. Melalui ujian, Anda akan diberikan serangkaian pertanyaan yang dirancang untuk menguji apakah Anda menguasai materi yang disajikan instruktur. Dalam dunia pendidikan, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda untuk mengulang kembali jawaban dari pertanyaan yang sebenarnya telah diketahui oleh instruktur jawabannya. Namun hal ini bukanlah kreativitas.

Pertama, kreativitas membutuhkan jawaban dari pertanyaan yang belum diketahui oleh siapa pun. Kedua, dalam suatu bisnis pastilah ada masalah yang memerlukan inovasi untuk berbagai solusi. Untuk menemukan solusi tersebut, Anda harus bersedia untuk mempertimbangkan banyak alternatif yang berbeda daripada hanya menemukan satu cara saja.

2. Meminimalkan jumlah kesalahan yang Anda buat.

Sukses dalam pendidikan diukur dengan nilai. Cara Anda mendapatkan nilai bagus dalam studi adalah membuat kesalahan sesedikit mungkin, karena kesalahan akan menyebabkan Anda kehilangan poin. Tanpa disadari, Anda mungkin memiliki keyakinan bahwa kesalahan adalah buruk dan bahwa hal itu harus dihindari dengan segala cara.

Ada dua kebiasaan yang perlu Anda perlu perhatikan dalam hal ini. Pertama, satu cara untuk meminimalkan jumlah kesalahan yang Anda buat yaitu dengan menghindari situasi ketika Anda mungkin membuat kesalahan. Banyak orang menghindar dari situasi saat mereka harus kreatif, karena mereka takut membuat kesalahan. Anda perlu untuk mengatasi kecenderungan itu.

Kedua, Anda perlu menyadari bahwa inovasi itu bisa mengakibatkan banyak kesalahan dalam keputusan yang kita buat, bahkan jika Anda berusaha keras, sebuah proyek inovatif mungkin saja gagal. Inovator yang sukses selalu belajar dari kesalahan mereka. Anda justru harus belajar dari kesalahan Anda daripada menghindar dari kesalahan tersebut.

3. Mempelajari bahan yang akan diujikan dalam ujian.

Mencari tahu apa yang akan berada dalam ujian dan fokus mempelajari materi tersebut adalah hal yang lumrah dalam dunia pendidikan. Bahkan sering kali ditanyakan beberapa pertanyaan yang paling favorit seperti, “Apakah materi ini akan berada dalam ujian?”

Dalam kehidupan, Anda tidak pernah tahu bahwa sepotong informasi yang Anda pelajari akan membentuk dasar bagi ide besar berikutnya atau menjadi dasar untuk Anda lebih kreatif. James Dyson menciptakan vakum Bagless berdasarkan pengetahuannya tentang penggergajian. George DeMestral membuat Velcro setelah melihat cockleburs. Fiona Fairhurst merancang baju renang yang lebih baik dengan menggunakan mikro sharkskin.

Untuk menjadi kreatif, diperlukan oleh seorang penemu untuk belajar tentang banyak hal yang berbeda tanpa mengetahui apa yang nantinya akan menjadi relevan dalam temuan berikutnya.

4. Membuat kemajuan yang tepat waktu.

Dalam dunia pendidikan mereka yang terbaik adalah mereka yang mengerjakan pekerjaan mereka tepat waktu dan menyelesaikan tugas-tugasnya  lebih cepat.

Kreatifitas berbeda dengan pendidikan. Mungkin ada jangka waktu yang panjang sehingga Anda  harus membaca, merenungkan, membuat sketsa ide, dan mencari solusi yang mungkin dibutuhkan. Sementara dalam waktu yang panjang itu, Anda mungkin merasa seperti Anda tidak membuat kemajuan yang jelas dalam mencapai tujuan Anda.

Untuk menjadi kreatif, Anda harus bersedia untuk mentolerir periode yang sepertinya tidak ada kemajuan yang Anda lakukan. Pada saat-saat itu, akan sangat menggoda untuk kembali fokus pada tugas-tugas rutin dan untuk dapat melakukan item berikutnya dalam daftar Things To-Do. Anda harus menahan diri untuk kembali melakukan itu dan tetap bekerja dengan kreatif.​

iin3Endah Caratri/MP Financial, Accounting & Tax Services Division, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group/VMN/BL