(Business Lounge Journal – Event)
Setelah sukses dipamerkan di Yogyakarta dan Singapura, Noughties by Nature #2: Together in Electric Dreams kini hadir di Jakarta. Pameran ini merupakan bagian terbaru dari rangkaian pameran keliling yang dikurasi oleh Farah Wardani, dan akan berlangsung di Gajah Gallery Jakarta pada 14 Juni hingga 13 Juli 2025. Pameran ini kembali menyoroti praktik-praktik pionir dari para seniman Indonesia generasi 2000-an dengan sudut pandang baru dan segar.
Sebagai proyek kuratorial yang ambisius, Noughties by Nature mengeksplorasi karya-karya para seniman yang muncul dan berkembang di awal tahun 2000—sebuah generasi yang berada di titik transisi besar dari era analog ke digital. Edisi kedua ini, Together in Electric Dreams, menyelami keterlibatan mendalam para seniman tersebut dengan seni media seperti video, suara, fotografi, musik elektronik, dan pertunjukan performatif. Pameran ini menelusuri bagaimana mereka turut membentuk, bahkan mendekonstruksi, konsep “media baru” di kawasan Asia Tenggara.
Judul pameran merupakan permainan kata dari nama grup hip-hop legendaris Naughty by Nature, sekaligus referensi pada lagu synth-pop klasik tahun 1984 karya Giorgio Moroder dan Philip Oakey. Ini mencerminkan semangat spekulatif dan visi masa depan dari para seniman yang tidak hanya merespons perubahan teknologi, tetapi juga aktif membentuk kemungkinan kreatif dari era tersebut. Dari proyektor hasil modifikasi hingga perangkat lunak bajakan dan kolektif akar rumput, karya-karya mereka lahir di tengah keterbatasan akses, namun penuh dengan imajinasi tanpa batas.
“Together in Electric Dreams bukanlah pameran retrospektif. Ini adalah kebangkitan kembali, sebuah rekoneksi, dan refleksi terhadap para pemimpi yang menelusuri jalan artistik melalui bayangan VHS, kode bajakan, dan pemutaran film tengah malam,” ungkap Jasdeep Sandhu, Direktur Gajah Gallery dalam pernyataannya. “Jakarta—kota yang selalu ‘glitching’, beregenerasi, dan ‘recoding’—adalah tempat yang sempurna untuk menyambut kembalinya mereka.”
Menampilkan 14 seniman dengan pendekatan eksperimental dan lintas batas, pameran ini menghidupkan kembali semangat eksperimentasi mentah dan hibriditas radikal dalam seni kontemporer Indonesia awal 2000-an. Karya-karya mereka seringkali berkembang di ruang-ruang non-formal—laboratorium kampus, pertunjukan gudang, hingga warnet—dan secara langsung merefleksikan kompleksitas identitas, akses, serta kelas dalam dunia yang tengah mengalami digitalisasi cepat.
Sebagai pengamat lama gerakan ini, Farah Wardani menolak pendekatan linier dalam melihat sejarah. Ia lebih memilih narasi yang saling bertaut, merayakan kekacauan dan keragaman era tersebut. Pendekatannya tidak hanya memetakan evolusi estetika generasi ini, tetapi juga provokasi budaya dan politik yang terkandung di dalamnya—baik di masa lalu maupun kini.
Together in Electric Dreams mengajak kita untuk menyesuaikan kembali mata, telinga, dan ingatan kita—mengalami kembali masa ketika digital masih baru, glitch adalah undangan, dan mimpi hadir dengan tepi yang berisik.
Pameran ini didukung oleh Business Lounge Journal, IndoArtNow, dan Seniman Muda Berkarya sebagai mitra media, yang turut memperluas jangkauan dan resonansi dari Noughties by Nature #2: Together in Electric Dreams.
Pameran berlangsung dari 14 Juni hingga 13 Juli 2025 di Gajah Gallery Jakarta.