(Business Lounge Journal – Human Resources)
Sebuah perusahaan dikenal dari budaya perusahaannya atau yang dikenal dengan corporate atau company culture dan terpancar dalam diri setiap karyawannya.
Corporate atau company culture merujuk pada nilai-nilai, kepercayaan, etika, sikap, dan perilaku yang dipegang dan dilakukan oleh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas dan berinteraksi satu sama lain. Hal ini mencakup norma-norma yang tidak tertulis yang membentuk budaya kerja perusahaan dan memengaruhi keputusan, komunikasi, tindakan, dan kinerja tim.
Corporate culture dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk nilai-nilai dan visi dari pemimpin perusahaan, kebijakan dan praktik perusahaan, dan interaksi antara karyawan. Hal ini juga memengaruhi bagaimana karyawan berinteraksi dengan pelanggan dan mitra bisnis perusahaan.
Tanggung jawab untuk mewujudkan corporate culture ada pada semua anggota organisasi, dari para pemimpin hingga karyawan biasa. Pemimpin perusahaan memiliki peran yang kritis dalam menyusun dan mengkomunikasikan nilai-nilai baru yang diinginkan serta mendukungnya dengan kebijakan dan praktik perusahaan. Namun, setiap individu di dalam organisasi bertanggung jawab untuk menjalankan dan menunjukkan corporate culture melalui tindakan mereka sehari-hari dan berkontribusi pada keberhasilan budaya yang diinginkan.
Bila perusahaan tidak memiliki corporate culture atau budaya yang jelas, maka organisasi dapat mengalami beberapa masalah, antara lain:
1. Tidak ada arah dan panduan yang jelas: Tanpa corporate culture yang jelas, karyawan mungkin bingung tentang nilai-nilai yang diinginkan dan perilaku yang diharapkan. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan, serta menghambat komunikasi dan kolaborasi yang efektif.
2. Tidak ada identitas perusahaan yang kuat: Corporate culture membantu menggambarkan identitas perusahaan dan membedakan perusahaan dari yang lain. Tanpa hal ini, perusahaan mungkin kehilangan daya tarik untuk menarik karyawan yang berkualitas, pelanggan, dan mitra bisnis.
Contoh company culture yang dikenal di dunia termasuk:
1. Google: Google dikenal dengan kebebasan, kreativitas, inovasi, dan kebebasan berekspresi. Mereka menyediakan fasilitas dan waktu untuk karyawan untuk mengejar minat pribadi dan percaya pada keterbukaan dan kolaborasi.
2. Apple: Apple mengutamakan desain yang inovatif, kualitas produk yang tinggi, dan kepuasan pelanggan. Perusahaan ini juga memiliki budaya yang berfokus pada kerja keras dan keberanian dalam menghadapi tantangan teknologi.
Hal-hal yang dapat menjadi hambatan terciptanya company culture adalah:
1. Kepemimpinan yang lemah atau tidak konsisten.
2. Kurangnya komunikasi dan transparansi.
3. Kurangnya dukungan dan partisipasi karyawan.
4. Konflik antara nilai-nilai perusahaan dan kepentingan individu.
5. Kebijakan dan praktik yang tidak konsisten atau tidak relevan.
Sepuluh hal yang membuat company culture dapat sukses terlaksana adalah:
1. Pemimpin yang menjadi contoh teladan dalam menjalankan nilai-nilai perusahaan.
2. Komunikasi yang efektif dan terbuka.
3. Dukungan dan partisipasi karyawan di semua tingkatan organisasi.
4. Membentuk tim dengan keahlian dan nilai yang sejalan.
5. Memberikan penghargaan dan pengakuan atas sikap dan perilaku yang sesuai dengan corporate culture.
6. Menyediakan peluang pengembangan dan pertumbuhan bagi karyawan.
7. Memiliki proses perekrutan yang selektif untuk memastikan kesesuaian nilai dan budaya perusahaan.
8. Memiliki sistem penghargaan dan sanksi yang sesuai dengan corporate culture.
9. Pemantauan dan pengukuran secara teratur terhadap kesesuaian budaya perusahaan.
10. Melibatkan karyawan dalam pembentukan dan pemeliharaan corporate culture melalui forum diskusi dan umpan balik.