(Business Lounge Journal – Interview Session)
Kali ini Business Lounge Journal berkesempatan untuk berbincang dengan Maya Rizano, Head of Strategic Communications and Brand – PT Bank UOB Indonesia. Maya memaparkan apa yang sesungguhnya menjadi filosofi yang dimiliki oleh bank asal Singapura ini, sehingga UOB mau mendukung perkembangan seni rupa di khususnya di Asia Tenggara.
Seni Rupa bagi UOB
Bermula dari pemilik UOB yang berlokasi di Singapura. Ia memiliki visi dan misi untuk berkontribusi pada maysarakat, tetapi melalui seni. Mengapa seni? Karena seni merupakan sebuah wadah yang dapat mempertemukan banyak komunitas di masyarakat, banyak kelompok, sehingga menjadi ajang untuk berdiskusi dan bertukar pikiran.
Seni telah terbukti dapat mendekatkan komunitas yang satu dengan yang lainnya walaupun memiliki perbedaan. “Pertemuan melalui seni rupa ini tidak dibatasi oleh apapun. Jika ada perang, konflik, berbagai masalah, namun ketika berbicara seni, maka seluruh pihak dapat menjadi teman. Lawan pun dapat menjadi kawan,” terang Maya.
UOB berprinsip bahwa seni rupa yang adalah DNA suatu bangsa, harus ditularkan, harus dilestarikan. Sebuah bangsa harus meneruskan nilai-nilai yang dimilikinya dari generasi ke generasi. Salah satu caranya melalui seni rupa. UOB yang sudah lama berada di kawasan ASEAN pun ikut berkontribusi terutama di empat negara: Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Salah satu yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan UOB Painting of the Year. Sebuah kompetisi tahunan yang diadakan untuk mencari perupa-perupa berbakat di empat negara tersebut. Para perupa yang berhasil memenangkan kompetisi ini pun akan didukung untuk terus dapat berkembang.
Seni Rupa Indonesia yang Kaya
UOB Indonesia merasa penting untuk mendukung seni rupa di Indonesia. Ragam keadaan sosial budaya, keadaan geografis, dan permasalahan yang didapati pada masyarakat, membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat kaya dengan ragam seni rupanya.
Salah satu yang menjadi komitmen UOB adalah tidak hanya memberikan kesempatan kepada para perupa profesional tetapi juga memperhatikan para emerging artist. UOB Painting of the Year pun menjadi sebuah kendaraan bagi para perupa muda untuk dapat berekspresi.
Seni Aktifkan Otak Kanan para Banker
Maya Rizano mengakui bahwa mereka yang bekerja pada financial insitution adalah mereka yang cenderung menggunakan otak kanannya. Ini terlihat dari bagaimana mereka terbiasa berpikir secara terstruktur, menggunakan logika, maupun kecenderungan untuk berkomunikasi secara verbal.
Namun UOB telah menghadirkan seni rupa ke tengah-tengah dunia kerja. Hal ini diakui Maya sebagai sebuah upaya untuk dapat mengasah kemampuan berpikir otak kiri para karyawan sehingga dapat terjadi keseimbangan.
“Kami justru melihat keseimbangan dari berpikirnya manusia harus seimbang. Kadang kita berpikir bahwa otak kiri yang rasional, praktis, pragmatis, akan menjadi lebih sukses. Namun melalui otak kanan, kita melihat keseimbangan dan kreativitas antara rasional dan emosional,” jelas Maya. Namun tidak hanya itu, menyeimbangkan cara kerja otak kanan dan kiri juga akan merangsang critical thinking. “Kalau kita mempelajari seni, maka dapat menimbulkan critical thinking. Sebab seni tidak ada benar atau salah. Keseimbangan membuat kita berpikir dan critical thinking pun terbangunkan.”
Bagi Maya, hal berikutnya yang timbul melalui seni adalah adanya kepekaan. “Dalam pekerjaan, yang dilihat bukan hanya deliverable, tetapi juga kesuksesan dengan pendekataan emosial, leadership, melalui hati.” Hal ini pun sangat menentukan untuk membangun rasa empati pada karyawan.
Karya Seni sebagai Investasi
Memang bagi beberapa orang, karya seni dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk berinvestasi. Namun Maya mengungkapkan bahwa baginya sebuah karya seni tidak harus dijadikan alat investasi. Sebab karya seni merupakan sebuah kepekaan yang menciptakan komuikasi antara seniman dan para penikmat karyanya.
Karya seni pun dapat dikoleksi tanpa harus dibawa menjadi sebuah alat investasi. Karya seni menjadi sesuatu yang memberikan kesenangan hati.
Pesan untuk Pencinta Seni Rupa Muda
Bagi para generasi muda, Maya Rizano memberikan sebuah pesan.
Saat ini merupakan sebuah momentum para milenial untuk mengekspresikan diri melalui karir, bisnis, dan berbagai prestasi lainnya untuk mengejar suatu impian. Namun jangan lupa juga untuk memperhatikan kepekaan terhadap seni rupa yang telah diwariskan para pendahulu kita.
Mendukung dunia seni rupa akan membuat ekonomi kreatif terus berjalan. Tidak hanya melalui bisnis saja sebab yang menjalan bisnis adalah manusia. Idealnya dijalankan oleh manusia seni rupa yang dapat membangun critical thinking. Ini akan membangun kepekaan, emosional, dan rasa empati pada masayakat.
Jangan ketinggalan dengan negara lain, mari kita mulai memberikan apresiasi terhadap seni rupa Indonesia.