(Business Lounge – Empower People) Penghargaan bagi karyawan sering kali mudah dikonotasikan berupa kompensasi gaji, bonus, komisi, dan sejenisnya. Ini sebenarnya bukan satu jawaban lengkap bahwa itulah penghargaan yang dapat diterima oleh seorang karyawan. Gaji, bonus, dan sejenisnya adalah suatu imbalan yang diberikan perusahaan, yang dapat dihitung, dan dapat diukur. Apakah hanya itu yang dapat diberikan perusahaan dan diterima oleh karyawan ketika mereka dinilai dapat menerima penghargaan tersebut ?
Selain penghargaan yang dapat dihitung dengan hitungan matematika, perusahaan dapat memberikan bentuk penghargaan yang lain. Perusahaan dalam hal ini diwakili oleh manajemen, atasan yang dapat memberikannya sehingga karyawan Anda akan merasa jerih upayanya dihargai oleh perusahaan.
Timbul pertanyaan, seberapa pentingnyakah penghargaan yang tidak dapat dihitung secara matematika ini? Bagaimana pendapat Anda dengan kondisi seorang karyawan yang memutuskan resign padahal secara kompensasi yang dia terima diakuinya cukup tinggi dan tidak kalah dengan tawaran gaji yang diberikan oleh kompetitor perusahaan Anda. Mengapa dapat demikian? Apakah yang terjadi? Pada kenyataannya, beberapa alasan non materi menjadi beberapa poin yang dipertimbangkan karyawan, antara lain rasa kurang dihargai, kurang termotivasi karena merasa sudah do the best namun merasa tidak ‘dilihat’ alias perusahaan tutup mata.
Perusahaan menjadi rugi sendiri ketika hanya mengukur penghargaan pada karyawannya, hanya berhenti pada masalah kompensasi gaji, dan sejenisnya saja.
Bagaimana cara yang paling tepat untuk memberikan suatu penghargaan kepada karyawan Anda sehingga momen pemberian penghargaan itu menjadi satu momen yang tak terlupakan bagi karyawan.
Berikut beberapa tips agar Anda sebagai atasan dapat menunjukkan penghargaan Anda pada bawahan Anda :
# Jangan pernah untuk menunda !
Tidaklah bijak merapel keinginan untuk memberikan penghargaan non materi pada bawahan Anda, ketika saatnya sudah lewat, maka penghargaan itu hanya seperti makanan yang dihidangkan tapi tidak layak untuk disantap alias sudah basi.
Menunda juga menunjukkan tidak adanya itikad baik untuk menghargai bawahan anda sendiri. Apakah hal ini menguntungkan perusahaan jika ditarik garis lurusnya? Penghargaan yang terlambat diberikan terasa tidak spesial bagi yang menerimanya.
# Lakukan pada waktu dan tempat yang tepat
Melakukan dan memberikan penghargaan harus memperhatikan waktu yang tepat. Perlu dipertimbangkan kapankah itu dilakukan tapi tidak terlambat diberikan dan pas saatnya.
Sebuah pujian kecil atas suatu prestasi yang mungkin kecil kelihatannya dilakukan pada pagi hari saat morning briefing tidak salah dilakukan karena dapat akan menciptakan satu kebersamaan yang menghasilkan energi yang positif. Pujian tidak melulu harus disampaikan di depan umum. Jika dipandang tidak perlu, penghargaan pujian itu dapat dilakukan secara pribadi, misalnya saat sedang coaching. Hal ini dapat menjadi saat yang tepat.
# Harus spesifik
Jangan sampai bawahan Anda bingung ketika menerima satu pujian Anda karena Anda tidak menyampaikan dengan jelas, hasil kerja manakah yang Anda beri apresiasi. Ini hanya akan menciptakan kebingungan bagi karyawan dan juga bagi bawahan Anda yang lain. Anda dapat dinilai tidak fair, subyektif dalam menilai kinerja bawahan.
# Be creative !
Tidak ada aturan baku yang berlaku secara umum, bagaimana Anda memberikan penghargaan. Jangan monoton dengan bentuk penghargaan yang itu-itu saja, lama kelamaan akan menjadi angin lalu dan tidak memberikan efek yang positif sesuai dengan yang ingin Anda raih. Sebagai atasan, Anda tentunya lebih mengenal profil bawahan Anda sehingga Andalah yang paling tahu bagaimana cara tepat untuk memberikan penghargaan tersebut. Bisa saja tidak perlu effort yang banyak tapi result-nya maksimal, Andalah yang dapat memutuskan. Jangan pernah memberikan sebuah buku bacaan sebagai hadiah kepada bawahan Anda yang lebih senang dengan kegiatan merangkai bunga misalnya.
# Good Result
Penghargaan kepada bawahan diberikan tidak untuk menjatuhkan bawahan Anda yang lain. Juga bukan untuk menunjukkan bahwa Anda dikenal ‘pilih kasih’ dan tidak adil pada semua bawahan. Image seperti ini yang harus dihilangkan. Penghargaan pada si A, selain memberikan dampak positif bagi karyawan, juga diharapkan dapat memberikan arus positif bagi si B, si C, dan lainnya. Pastikan membangun motivasi dan bukan membangun demotivasi. Hal yang diharapkan adalah satu perlombaan yang fair, yang saling berkolaborasi, saling bersinergi hingga akhirnya bersama-sama menghasilkan added value bagi semua anggota tim.
Susan Kevin/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana