(Business Lounge – Be Your Self)
Batik dipakai di mana-mana semua berkata cinta dan suka pada batik
Tua muda, anak-anak sampai nenek-nenek pakai batik dan amboi…. cantiknya
Warnamu wahai…. seperti pelangi ragam tak terbatas
Merah-merah seperti bunga mawar, biru-biru seperti laut dan hijau-hijau seperti pohon hijau
Semua tampak begitu penuh warna
Tapi….
Aku rindu batik klasik yang coklat warna tanah…
Aku rindu batik nenekku yang lereng coklat tua kehitaman
Batik klasik membuat aku rindu sebuah kedamaian di negri penuh damai di Indonesia
Aku tidak menolak batik aneka warna ..
Aku tidak mengatakan dia tidak baik
Aku hanya merasa sakit mata dan agak batuk dengan pemandangan yang terlalu penuh warna di mana-mana
Dan aku kehilangan batik klasik nenekku yang lembut
Kita tidak boleh kehilangan batik yang memiliki sejarah..
Kita tidak boleh kehilangan batik yang memiliki nama-nama dan klasik
Kita tidak boleh kehilangan akar dari pada batik itu sendiri
Supaya jangan kita terjerumus mengatakan batik yang bukan batik melainkan hanya aneka warna yang kita katakan batik
Kita kehilangan identitas
Yang akhirnya kita kembali tidak mengenali batik kita sendiri
Bolehkah aku meminta?
Bolehkah batik nenekku … batik klasik sejarah berjalan berdampingan dengan si warna warni yang suka bikin aku sakit mata dan terbatuk batuk?
Jackie Ang/VMN/BL