(Business Lounge – Art) Danau Sentarum memang tidak sepopuler Danau Toba di Sumatera Utara, atau Danau Sentani si Papua, bahkan Danau Kelimutu di NTT. Itulah sebabnya danau ini jauh dari berbagai pemberitaan media. Terletak di daerah perbatasan Indonesia – Malaysia yang sepi menambah danau ini seakan terisolir dan cenderung luput dari perhatian wisatawan lokal dan manca negara. Taman Nasional Danau Sentarum berada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat, kira-kira 700 kilometer arah Timur Laut kota Pontianak. Secara administrasi kawasan ini meliputi tujuh kecamatan terdiri dari Kecamatan Batang Lupar, Badau, Embau, Bunut, Suhaid, Selimbau dan Kecamatan Semitau.
Danau Sentarum memberikan harapan bagi keberlangsungan hidup dua kelompok masyarakat, Melayu dan Dayak yang tinggal menetap di sekitar danau tersebut. Mayoritas masyarakat Melayu memiliki mata pencaharian sebagai nelayan yang terbiasa memukat, menjala, memelihara ikan dalam keramba serta mengumpulkan ikan-ikan hias. Sedangkan masyarakat Dayak mayoritas terdiri dari suku Dayak Iban, Kantuk, Embaloh, Sebaruk, Sontas, Kenyah dan Punan adalah peladang dan pemburu yang tangguh.
Semuanya ini tergambar jelas pada pameran foto bertema “Perjalanan ke Tanah Leluhur Danau Sentarum” yang sedang berlangsung di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta Pusat. Paeran foto ini merangkum sebanyak 61 foto yang bercerita tentang keanekaragaman alam, budaya, dan pranata sosial lainnya yang diharapkan dapat membuka mata kita tentang keberadaan danau ini yang memiliki keistimewaan sama seperti daerah manapun di Nusantara ini.
Sonang Elyas/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Sonang Elyas