(Business Lounge Journal – Art)
Oscar Motuloh bertindak sebagai kurator pada Pameran Foto Jurnalistik dan Peluncuran Buku Fotografi “Membangun Indonesia” yang digawangi oleh para Pewarta Foto Istana Kepresidenan Republik Indonesia dan Galeri Foto Jurnalistik Antara. Kepada Business Lounge Journal Oscar mengisahkan bagaimana foto-foto yang terkumpul ada kurang lebih 1000 foto yang mengisahkan 5 tahun perjalanan Presiden Jokowi memimpin Kabinet Kerja yang baru saja berakhir. Kemudian foto-foto tersebut diseleksi menjadi 700 hingga pada akhirnya tersisa menjadi 70 foto dengan topik yang menarik untuk diangkat. Foto-foto tersebut kemudian disusun sebagai rangkaian kisah bagaikan sebuah buku yang selalu memiliki dua sisi halaman yang saling berdialog.
Bagi Oscar, foto adalah sebuah bukti yang berbicara. Termasuk ketika Kabinet Indonesia Maju yang baru saja dibentuk akan berfokus pada Sumber Daya Manusia (SDM), maka hal ini akan sangat terkait erat dengan pembangunan-pembangunan yang telah dimulai pada 5 tahun sebelumnya. Bagi pria yang menjabat sebagai Kepala Divisi Museum dan Galeri Foto Jurnalistik ANTARA Kantor Berita ANTARA ini, seribu foto yang diseleksinya telah berbicara mengenai pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Sebuah pembangunan infrastruktur yang menghubungkan masyarakat dan telah menjadi sebuah kekuatan yang sangat penting bagi bangsa ini. Ia pun mengungkapkan bahwa pembangunan SDM memang harus diawali dengan pembangunan insfrastuktur. “Ini bukan sebuah pekerjaan yang main-main, yang hanya tertera di atas kertas. Ini telah dibuktikan secara fotografis,” ucap Oscar.
Sebuah foto yang menggambarkan sepasang sneaker biru penuh debu di tengah arena kebakaran hutan telah menjadi sebuah foto favorit bagi Oscar. “Sejarah masih berulang. Seorang teman mengabadikan kakinya saja dan ini menarik karena kedatangan kepala negara untuk melihat langsung dan merefleksikan kedatangan atau kedekatan pada persoalan selalu penting,” jelas Oscar.
Bagi Oscar, Presiden Jokowi adalah sosok yang sangat menarik untuk diabadikan. Disebutnya memiliki kemiripan dengan Presiden RI pertama, Presiden Jokowi seakan sangat mengerti di mana ia harus berdiri sehingga bayangan terhadap hasil foto atau visualisasinya seakan sudah diperhitungkan sebelumnya. “Jadi keterlibatan seorang kepala negara untuk mengetahui fungsi visual itu juga muncul sebagaimana gambar-gambar yang kita lihat,” ucap Oscar. “Sehingga gambar-gambarnya dari sudut manapun, posisi itu sudah enak dipotret atau diabadikan,” lanjutnya.
Berbicara tentang dunia fotografi, pria yang mendapatkan gelar Mpu Ageng atau setara dengan Doktor HC dari ISI Yogyakarta ini pun menjelaskan bagaimana sekarang ini fotografi tengah menjadi primadona. Setiap orang dapat menjadi fotografer dan setiap orang memiliki medianya sendiri. Fotografi juga sekaligus menjadi sebuah pembuktian untuk melawan hoax. Untuk menghasilkan gambar yang menarik maka penting untuk memastikan foto memiliki nilai estetika serta mempunyai konten yang baik. Foto-foto demikian akan sangat berguna untuk pembangunan. Pada akhir perbincangan, Oscar pun memberikan 3 hal penting sebagai seorang fotografer.
- Personality. Kepribadian si fotografer menjadi sangat penting karena dia akan mengungkapkan apa yang dia rasakan secara pribadi.
- Penting untuk fotografer memanfaatkan kamera sebagai sebuah alat tulis baginya untuk menulis.
- Fotografer pun hendaknya menggunakan fotografi sebagai sastra seolah melalui foto ia pun berkata-kata.
Ruth Berliana/VMN/BLJ