(Business Lounge Journal – Medicine)
Suka makan Spaghetti Bolognaise atau Carbonara atau Lasagna? Yang mana yang merupakan kesukaan Anda? Saat ini banyak sekali orang yang kesukaannya adalah makan mie atau ramen atau pasta. Makan pasta seringkali dianggap lebih sehat daripada makan mie. Benarkah demikian?
Sejarah Pasta
Pasta merupakan salah satu makanan yang sangat populer di seluruh dunia, terutama di Italia. Sejarah pasta sangat kaya dan berakar pada banyak budaya. Berikut adalah ringkasan mengenai asal-usul, jenis, dan variasi pasta:
Pasta diperkirakan berasal dari Tiongkok, di mana mie pertama kali dibuat sekitar 4.000 tahun yang lalu. Namun, pasta seperti yang kita kenal sekarang biasanya diasosiasikan dengan Italia. Menurut sejarah, pasta yang terbuat dari tepung dan air mulai diproduksi di Eropa sekitar abad ke-7.
Pasta mulai populer di Italia pada abad ke-12 dan seterusnya. Marco Polo, seorang penjelajah Italia, juga dikaitkan dengan pasta setelah perjalanannya ke Tiongkok, meskipun banyak sejarawan meragukan bahwa dia membawa pulang resep pasta dari sana.
Daftar negara yang mengonsumsi pasta antara lain adalah:
- Italia: Pastanya yang paling terkenal dan memiliki beragam bentuk dan jenis.
- Yunani: Mie yang dikenal sebagai “lasagna” dan “moussaka”.
- Tiongkok: Mie Cina, yang merupakan bentuk awal pasta.
- Amerika Serikat: Pasta sangat populer di sini, seringkali dengan variasi yang unik.
- Negara-negara lainnya: Seperti Spanyol, Prancis, dan negara-negara di Asia juga memiliki bentuk pasta atau mie.
Pasta secara umum terbuat dari bahan dasar yang sederhana, biasanya terdiri dari tepung terigu dan air. Tepung mengandung karbohidrat kompleks dan memiliki protein (gluten) yang memberikan struktur pada pasta. Sedangkan air diperlukan untuk membentuk adonan dan menjaga kelembapan.
Jenis Pasta dan Kandungan Nutrisi
- Pasta Putih (Tepung Terigu Refined)
- Tinggi karbohidrat dengan kandungan protein yang lebih rendah.
- Nutrisi seperti serat dan vitamin mungkin lebih rendah dibandingkan dengan pasta gandum utuh.
- Pasta Gandum Utuh
- Mengandung lebih banyak serat, vitamin (seperti B), dan mineral (seperti zat besi).
- Memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, sehingga lebih baik untuk kontrol gula darah.
- Pasta Berwarna (seperti pasta bayam atau tomat)
Mengandung ekstrak sayuran yang memberikan warna dan tambahan nutrisi (vitamin dan antioksidan).
Kandungan Nutrisi dalam Pasta (per 100 gram pasta kering):
- Kalori: Sekitar 350-370 kkal
- Karbohidrat: Sekitar 70-75 gram
- Protein: Sekitar 12-15 gram
- Lemak: sekitar 1-2 gram (sangat rendah)
- Serat: Variabel, akan lebih tinggi pada pasta gandum utuh.
Kandungan nutrisi pasta dapat bervariasi tergantung pada jenisnya dan cara pengolahannya (misalnya, apakah ditambahkan saus atau bahan lainnya). Pasta dapat menjadi sumber energi yang baik, tetapi penting untuk memperhatikan porsi dan menyeimbangkannya dengan sayuran, protein, dan lemak sehat dalam makanan Anda.
Jenis Pasta dan Perbedaannya
Ada banyak jenis pasta, dan berikut adalah beberapa yang paling umum:
- Spaghetti
- Bentuk panjang dan tipis.
- Cocok untuk saus berbasis tomat.
- Fettuccine:
- Lebar dan datar.
- Sering disajikan dengan saus krim, seperti Alfredo.
- Penne
- Bentuk silinder pendek dengan ujung miring.
- Ideal untuk hidangan panggang atau saus kental.
- Macaroni
- Bentuk kecil dan melingkar, sering digunakan dalam hidangan seperti macaroni and cheese.
- Linguine
- Mirip dengan spaghetti, tetapi sedikit lebih datar.
- Pas untuk saus berbasis seafood.
- Ravioli
- Pasta yang diisi dengan daging, sayuran, atau keju.
- Dimasak dalam saus atau kaldu.
- Fusilli
- Bentuk spiral.
- Menangkap saus dengan baik berkat bentuknya.
Pasta adalah makanan yang beraneka ragam. Saat ini, pasta tersedia dalam berbagai bentuk dan dapat disiapkan dengan berbagai cara yang mencerminkan budaya kuliner di seluruh dunia. Sangat mungkin untuk menemukan pasta dalam setiap budaya besar, masing-masing dengan ciri khasnya sendiri.
Sehatkah Pasta?
Pasta juga bisa dianggap sebagai makanan sehat, tergantung pada jenis pasta yang dipilih, cara penyajiannya, dan seberapa banyak Anda mengonsumsinya. Alasan memilih pasta sebagai makanan yang lebih sehat adalah sebagai berikut:
- Bergizi:
Pasta dari gandum utuh mengandung serat, vitamin B, dan mineral, membuatnya lebih bergizi dibandingkan pasta yang terbuat dari tepung terigu halus. Serat baik untuk pencernaan dan dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama.
- Sumber Karbohidrat Komplek
Pasta menyediakan energi yang bertahan lama, yang penting untuk aktivitas sehari-hari.
- Dapat Disesuaikan
Anda dapat menambah berbagai sayuran, protein, atau lemak sehat untuk menciptakan hidangan yang seimbang.
Sedangkan mie dapat bervariasi dalam bahan dan jenis. Mie yang dibuat dari tepung gandum utuh bisa sebanding kesehatannya dengan pasta gandum utuh, tetapi mie yang terbuat dari tepung halus sering kali lebih rendah dalam serat dan nutrisi. Mie instan umumnya tinggi garam dan rendah nutrisi, sehingga kurang sehat jika sering dikonsumsi. Pasta gandum utuh lebih sehat dibandingkan dengan mie yang terbuat dari tepung halus atau mie instan.
Baik pasta maupun mie kebanyakan mengandung karbohidrat yang mirip, tetapi kandungan serat dapat berbeda tergantung pada bahan bakunya.
Makanan yang sehat tergantung pada pilihan dan cara penyajian. Menambahkan sayuran segar, protein sehat, dan saus yang rendah lemak dapat lebih meningkatkan manfaat gizi dari pasta.
Pasta dapat diolah dengan berbagai cara, dan metode pengolahan yang dipilih dapat memengaruhi cita rasa dan tekstur hidangan.
Pengolahan Pasta
Metode pengolahan pasta memang sehat, metode yang umum antara lain adalah direbus (boiling), dipanggang (baking), ditumis (sautéing), dimasak dalam Saus (One-Pot Cooking)
Memasak pasta harus sampai “Al dente”. Al dente adalah istilah dalam bahasa Italia yang berarti “hingga gigi.” Dalam konteks pasta, ini merujuk pada cara memasak pasta di mana pasta tetap kenyal dan tidak terlalu lembek saat digigit.
Ciri-Ciri Al Dente
- Tekstur: Pasta al dente memiliki tekstur yang sedikit keras di bagian dalam tetapi lembut di luar.
- Waktu Memasak: Untuk mencapai al dente, pasta biasanya dimasak selama waktu yang lebih singkat dari yang direkomendasikan pada kemasan. Setiap jenis pasta memiliki waktu ideal untuk mencapai tingkat ini.
- Rasa: Memasak pasta hingga al dente membantu mempertahankan rasa dan kualitas gizi, serta memberikan pengalaman makan yang lebih baik.
Mengapa harus Al Dente?
Karena berpengaruh pada kesehatan pencernaan. Pasta al dente memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, sehingga lebih baik untuk kontrol gula darah. Pasta al dente juga lebih baik dalam menyerap saus, membantu menciptakan keselarasan rasa dalam hidangan.
Tips untuk Memasak Pasta Al Dente
- Tentukan waktu memasak: Ad pasta 1-2 menit lebih awal dari waktu yang direkomendasikan pada kemasan.
- Cobalah pasta saat memasak dengan cara menggigitnya. Ketika pasta memiliki sedikit ketegasan, itu tanda bahwa pasta sudah al dente.
- Setelah direbus, jangan bilas pasta dengan air dingin, karena ini dapat menghilangkan pati yang membantu saus menempel.
Pemilihan metode pengolahan pasta tergantung pada jenis hidangan yang ingin Anda buat. Direbus adalah cara paling umum, tetapi memanggang dan menumis juga memberikan cita rasa yang berbeda.
Silahkan dipilih, pasta mana yang paling Anda suka.