Orang Malas dan Suka Menunda Menjadi Bodoh, Benarkah?

(Business Lounge Journal – General Management)

Siapakah orang yang tidak pernah malas dalam hidupnya? Walaupun malas bisa terselip dalam berbagai bidang kehidupan misalnya ada orang yang malas sekolah atau bekerja, ada yang malas memasak, malas berolahraga, malas mandi tapi mungkin rajin dalam hal yang lain. Kemalasan yang sebenarnya adalah bentuk kelemahan diri, sering kali diterima manusia sebagai suatu kewajaran. Kemarahan terhadap kemalasan adalah masalah umum yang dihadapi banyak orang. Kemalasan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan pemahaman tentang penyebab serta dampaknya bisa membantu kita untuk mengatasi masalah ini.

Penyebab Seseorang Menjadi Malas

  1. Kurangnya Motivasi

Ketika seseorang tidak memiliki tujuan atau alasan yang jelas untuk melakukan sesuatu, mereka cenderung kehilangan motivasi dan merasa malas untuk memulai.

  1. Kelelahan Fisik atau Mental

Kelelahan dapat disebabkan oleh kurang tidur, stres, atau kelebihan beban kerja. Ketika seseorang merasa lelah, mereka lebih cenderung untuk menghindari aktivitas dan merasakan kemalasan.

  1. Rasa Takut Akan Kegagalan

Ketakutan akan hasil yang kurang baik atau takut gagal dapat memicu kemalasan, sehingga individu memilih untuk tidak mencoba daripada menghadapi kemungkinan kegagalan.

  1. Kecenderungan untuk Menunda-nunda:

Kebiasaan menunda-nunda dapat menyebabkan akumulasi tugas yang membuat seseorang merasa overwhelmed dan memilih untuk tidak berusaha.

  1. Lingkungan Tidak Mendukung

Lingkungan yang tidak memadai, seperti kelemahan dukungan sosial atau keadaan fisik yang tidak nyaman, dapat memicu kemalasan.

Perempuan atau Laki-laki yang  Lebih Malas?

Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa perempuan lebih malas dari lelaki. Ataupun sebaliknya. Sifat malas bersifat individual dan bisa ditemukan pada semua orang tanpa memandang gender. Penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial, lingkungan, dan psikologis cenderung mempengaruhi perilaku malas, bukan jenis kelamin itu sendiri.

Penyelidikan Mengenai Kemalasan pada Manusia

Penelitian tentang kemalasan lebih berfokus pada psikologi motivasi dan perilaku. Beberapa studi menunjukkan hubungan antara kemalasan dan kondisi psikologis seperti depresi, kecemasan, dan stres. Namun, sulit untuk mengkategorikan “kemalasan” sebagai kondisi yang terpisah karena itu lebih berkaitan dengan faktor psikologis dan lingkungan.

Sumber-sumber ini memberikan wawasan tentang bagaimana kemalasan dan perilaku menunda-nunda dapat memengaruhi otak dan kesehatan mental.

Sumber penelitian tentang dampak malas terhadap otak cukup banyak seperti di bawah ini:

  1. Jurnal Ilmiah:
  • Procrastination, Stress and Chronic Health Conditions: A Temporal Analysis” oleh F. P. Steel, Journal of Health Psychology (2013)

Penelitian ini membahas hubungan antara prokrastinasi, stres, dan kesehatan, serta bagaimana kebiasaan menunda dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis.

  • “The Neural Basis of Procrastination: An fMRI Study” oleh A. R. Sirois et al., Journal of Experimental Psychology (2019)

Dalam studi ini, peneliti menggunakan fMRI untuk menganalisis aktivitas otak pada individu yang cenderung prokrastinasi dan menemukan pola yang berhubungan dengan motivasi dan pengambilan keputusan.

  • “The Dynamic Role of Emotion in Procrastination: A Review” oleh S. H. Pychyl, International Journal of Behavioral Medicine (2004)

Artikel ini membahas bagaimana emosi dapat memengaruhi perilaku prokrastinasi dan dampaknya pada otak serta kesehatan mental.

2. Buku:

  • “The Procrastination Equation: How to Stop Putting Things Off and Start Getting Stuff Done” oleh Piers Steel (2010)

Buku ini mengeksplorasi mekanisme psikologis di balik prokrastinasi, termasuk

dampaknya pada kinerja otak dan kesejahteraan mental.

  • “Mindset: The New Psychology of Success” oleh Carol S. Dweck

Meskipun tidak secara khusus tentang kemalasan, buku ini membahas bagaimana cara berpikir dapat mempengaruhi motivasi dan perilaku, serta dampaknya pada otak.

3. Artikel Populer:

  • What Happens to Your Brain When You Procrastinate” – artikel di Psychology Today

Menjelaskan dampak prokrastinasi pada fungsi otak, termasuk penurunan kemampuan konsentrasi dan pengambilan keputusan yang lebih buruk.

4. Studi Terkait Psikologi dan Neurologi:

  • “Behavioral inhibition and risk of delay discounting” oleh Jeremy R. Gray et al., Psychological Science (2018)

Penelitian ini melihat hubungan antara penghambatan perilaku dan risiko pengurangan nilai waktu, yang bisa memengaruhi keputusan dan

Prokrastinasi, Bentuk Umum Kemalasan

Salah satu bentuk dari kemalasan yang paling sering terjadi adalah kebiasaan menunda yang disebut prokrastinasi. Tepatnya prokrastinasi adalah kebiasaan menunda-nunda atau menghindari penyelesaian tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan. Ini sering kali terjadi meskipun individu tahu bahwa menunda bisa berdampak negatif pada kinerja, produktivitas, dan kesejahteraan mereka.

Ciri-ciri Prokrastinasi adalah sebagai berikut:

  1. Menunda Tugas: Seseorang yang prokrastinasi akan sering mengundur-ngundur tugas yang harus diselesaikan meskipun ada tenggat waktu.
  2. Kecenderungan Mengalihkan Perhatian: Mencari aktivitas lain yang lebih menyenangkan atau mudah, seperti menonton TV, berselancar di media sosial, atau melakukan hal-hal yang tidak penting dibandingkan menyelesaikan pekerjaan.
  3. Perasaan Bersalah atau Cemas: Prokrastinasi sering disertai dengan perasaan bersalah, stres, atau kecemasan karena menyadari bahwa pekerjaan yang ditunda dapat menyebabkan masalah di kemudian hari.

Prokrastinasi adalah kemalasan. Penyebab prokrastinasi hampir sama dengan kemalasan pada umumnya yaitu antara lain adalah:

  • Kurangnya motivasi: ketidakjelasan tentang tujuan atau ketidakberdayaan dalam menyelesaikan tugas dapat menyebabkan penundaan.
  • -Rasa takut akan kegagalan: ketakutan untuk tidak berhasil membuat individu lebih memilih untuk tidak mencoba daripada menghadapi kemungkinan gagal.
  • Perfeksionisme: orang yang ingin semuanya sempurna mungkin merasa tertekan dan akhirnya menunda tugas karena takut tidak dapat memenuhi standar mereka sendiri.
  • Kelelahan: kelelahan fisik atau mental bisa mengurangi kemauan dan energi untuk melakukan sesuatu.

Dampak prokrastinasi juga dapat menyebabkan kualitas kerja menurun. Penundaan dapat mempengaruhi kualitas hasil pekerjaan karena waktu yang terbatas untuk menyelesaikannya.

Disamping itu keterlambatan dalam menyelesaikan tugas dapat menyebabkan akumulasi stres yang akhirnya membuat terjadinya motivasi yang semakin menurun.  Perasaan negatif akibat prokrastinasi dapat menyebabkan penurunan motivasi di masa depan.

Dampak Malas Terhadap Otak Manusia

Apapun yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari tidak ada yang tidak berdampak, semua dapat berdampak terhadap otak, termasuk kemalasan. Kemalasan berbahaya karena pada ujungnya akan membuat seseorang secara tidak langsung menjadi bodoh.

Berikut ini adalah yang terjadi pada orang malas:

  • Kognisi menurun: kemalasan dapat mengakibatkan penurunan fungsi kognif, termasuk konsentrasi negatif dan daya ingat. Pendek katanya adalah orang akan menjadi semakin bodoh.
  • Persepsi diri negatif: seseorang yang merasa malas cenderung mengembangkan pandangan negatif tentang diri mereka sendiri, yang dapat memperburuk rasa percaya diri.
  • Stres dan kecemasan: keterlambatan dalam menyelesaikan tugas dapat menyebabkan akumulasi stres, yang dapat lebih mempengaruhi kesehatan mental.

Tips Untuk Berubah Dari Kemalasan dan Mengatasi Prokrastinasi

  1. Tetapkan Tujuan Kecil: Memecah tugas besar menjadi langkah-langkah kecil untuk membuatnya lebih dapat dikelola. Menentukan tujuan yang spesifik dan terukur dapat memberi Anda motivasi untuk memulai.
  2. Buat Rencana: Menggunakan to-do list atau kalender untuk merencanakan kapan dan bagaimana tugas akan diselesaikan.
  3. Bagi Tugas Menjadi Bagian Kecil: Memecah tugas besar menjadi langkah-langkah kecil dapat membuat mereka terasa lebih mudah untuk dikelola.
  4. Buat Jadwal Rutin: Memiliki rutinitas harian dapat membantu Anda tetap terfokus dan terorganisir.
  5. Atasi Distraksi: Mengidentifikasi dan mengurangi gangguan saat bekerja untuk meningkatkan fokus.
  6. Motivasi Diri: Memberikan reward pada diri sendiri setelah menyelesaikan tugas
  7. Dapatkan Dukungan Sosial: Berbicara dengan teman atau anggota keluarga tentang tujuan Anda dapat menciptakan dukungan dan akuntabilitas.
  8. Lakukan Aktivitas Fisik: Olahraga dapat meningkatkan energi dan motivasi Anda, juga membantu mengurangi stres.
  9. Berikan Reward untuk Diri Sendiri: Setelah menyelesaikan tugas, beri diri Anda penghargaan kecil sebagai bentuk motivasi.

Kemalasan adalah masalah kompleks yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan dapat diatasi dengan pendekatan yang tepat. Dengan pemahaman yang baik dan langkah-langkah yang jelas, setiap orang dapat mengatasi kemalasan dan meningkatkan produktivitas. Demikan juga prokrastinasi adalah hal yang umum terjadi pada semua orang, tetapi dengan strategi yang tepat, kita dapat belajar untuk mengatasi dan mengurangi kebiasaan menunda-nunda ini dan mengubah diri menjadi pribadi yang rajin.