(Business Lounge Journal – Marketing)
Perkembangan teknologi semakin cepat dan terkadang kita pun agak sedikit “kelabakan” untuk mengikutinya. Belum menguasai yang satu, sudah muncul perkembangan yang lain dan begitu seterusnya. Artificial Intelligence (AI) memang sedang membuat sebuah revolusi di berbagai bidang termasuk di dunia penjualan dan pemasaran. Dengan memanfaatkan algoritma nan canggih serta pembelajaran mesin, berbagai perusahaan sekarang ini dapat memberikan pengalaman bagi pelanggan yang sangat personal. Selain itu, perusahaan pun dapat mengoptimalkan strategi pemasaran, juga mendorong pertumbuhan bisnis yang signifikan.
Sebuah studi kasus membahas bagaimana beberapa merek terkemuka di dunia telah memanfaatkan kekuatan AI untuk tetap unggul di pasar yang kompetitif.
Dari rekomendasi yang dipersonalisasi hingga penetapan harga yang dinamis, juga peningkatan keterlibatan pelanggan, AI sedang mengubah cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan mereka dan merampingkan operasi mereka. Mari kita selidiki bagaimana Amazon, Netflix, Spotify, Sephora, Coca-Cola, Starbucks, Nike, H&M, Unilever, dan Domino’s Pizza memelopori inovasi berbasis AI dalam upaya penjualan dan pemasaran mereka.
1. Amazon
Amazon menggunakan AI secara luas untuk mendukung mesin rekomendasinya. Dengan menganalisis riwayat penelusuran dan pembelian pelanggan, AI Amazon menyarankan produk yang kemungkinan diminati oleh pengguna. Strategi ini telah meningkatkan penjualan perusahaan secara signifikan dengan mendorong penjualan silang dan peningkatan penjualan.
2. Netflix
Netflix menggunakan AI untuk memberikan rekomendasi film dan acara TV yang dipersonalisasi. AI menganalisis riwayat menonton dan preferensi para penggunanya, serta data dari pengguna dengan selera serupa, untuk menyarankan konten yang kemungkinan akan dinikmati pengguna. Pengalaman yang dipersonalisasi ini membantu mempertahankan pelanggan dan membuat mereka tetap terlibat. Itulah sebabnya Anda akan selalu ditawarkan film-film yang “Anda banget”.
3. Spotify
Spotify sudah pasti menggunakan AI. Itulah sebabnya ketika kita mendengarkan Spotify, maka kita juga akan ditawarkan lagu-lagu yang disesuaikan dengan riwayat lagu-lagu yang kita dengarkan. Spotify menggunakan AI untuk membuat daftar putar yang dipersonalisasi untuk penggunanya. Daftar putar Discover Weekly platform adalah contoh utama, menggunakan algoritme pembelajaran mesin untuk menganalisis kebiasaan mendengarkan dan merekomendasikan musik baru yang disesuaikan dengan selera individu. Ini meningkatkan kepuasan pengguna dan mendorong keterlibatan lebih lama di platform.
4. Sephora
Sephora telah menerapkan AI melalui fitur Virtual Artist. Alat ini menggunakan augmented reality (AR) dan AI untuk memungkinkan pelanggan mencoba riasan secara virtual sebelum melakukan pembelian. Dengan memberikan saran dan rekomendasi kecantikan yang dipersonalisasi, Sephora meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan dan mendorong penjualan online.
5. Coca-Cola
Coca-Cola menggunakan AI untuk penetapan harga dinamis dan untuk mengoptimalkan kampanye pemasarannya. Perusahaan menggunakan AI untuk menganalisis kondisi pasar, preferensi pelanggan, dan tindakan kompetitif untuk menetapkan harga optimal. Selain itu, analitik yang digerakkan oleh AI membantu Coca-Cola membuat strategi pemasaran yang lebih tertarget dan efektif.
6. Starbucks
Aplikasi Starbucks yang didukung AI dan program hadiah memberikan rekomendasi dan promosi yang dipersonalisasi kepada pelanggan. Aplikasi ini menggunakan AI untuk menganalisis riwayat pembelian dan preferensi, menawarkan saran yang disesuaikan untuk makanan dan minuman. Pendekatan yang dipersonalisasi ini membantu mendorong bisnis berulang dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
7. Nike
Nike memanfaatkan AI untuk pemasaran yang dipersonalisasi dan rekomendasi produk. Perusahaan menggunakan AI untuk menganalisis data pelanggan dari aplikasi dan situs webnya, memberikan saran produk dan pesan pemasaran yang disesuaikan. Selain itu, chatbot Nike yang digerakkan oleh AI menawarkan dukungan pelanggan yang dipersonalisasi, meningkatkan pengalaman belanja secara keseluruhan.
8. H&M
H&M menggunakan AI untuk mengoptimalkan manajemen inventarisnya dan memprediksi tren mode. Dengan menganalisis data dalam jumlah besar dari media sosial, perilaku pelanggan, dan pola penjualan, H&M dapat memprediksi gaya mana yang akan populer dan memastikan mereka memiliki produk yang tepat dalam stok pada waktu yang tepat.
9. Unilever
Unilever menggunakan AI untuk riset pasar dan wawasan pelanggan. Perusahaan menggunakan AI untuk menganalisis data media sosial dan ulasan online untuk memahami sentimen dan preferensi konsumen. Informasi ini membantu Unilever mengembangkan produk baru dan membuat kampanye pemasaran yang lebih efektif.
10. Domino’s Pizza
Domino’s Pizza telah mengintegrasikan AI ke dalam proses pemesanannya melalui asisten suara, Dom. Pelanggan dapat melakukan pemesanan melalui perintah suara, membuat prosesnya lebih cepat dan lebih nyaman. Selain itu, AI digunakan untuk mengoptimalkan rute pengiriman dan memastikan pizza terkirim panas dan segar.
Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana AI mengubah penjualan dan pemasaran di berbagai industri dengan memberikan pengalaman yang dipersonalisasi, mengoptimalkan operasi, dan meningkatkan keterlibatan pelanggan. Mengapa harus dipersonalisasi? Dari pengalaman Anda sendiri, maka ketika sesuatu dapat memberikan kesan “gue banget”, maka itu akan lebih mudah bagi Anda untuk langsung memutuskan untuk membeli. Sehingga berbagai brand berlomba untuk mengenali apa yang terkesan “gue banget itu” melalui setiap tindakan yang Anda lakukan.
Hal ini jugalah yang harus Anda pertimbangkan di dalam bisnis Anda. Mungkin Anda belum memutuskan apakah Anda akan menggunakan teknologi pada bisnis Anda. Namun jika Anda ingin tetap berkembang dan tidak tersingkir, maka Anda harus mulai memikirkannya.
Apa Saja yang AI dapat Lakukan?
Telah kita bahas di atas bagaimana perkembangan pesat teknologi Artificial Intelligence (AI) telah memberikan dampak signifikan terhadap dunia penjualan dan pemasaran. Pemanfaatan AI memungkinkan peningkatan efisiensi, personalisasi, dan efektivitas kampanye pemasaran serta strategi penjualan. Sekarang mari kita lihat, apa saja yang dapat AI lakukan untuk bisnis Anda.
1. Personalized Marketing
AI memungkinkan tim pemasaran untuk menciptakan pengalaman yang sangat personal bagi konsumen. Melalui analisis data yang mendalam, AI dapat memahami preferensi dan perilaku individual, sehingga memungkinkan pengiriman konten yang tepat kepada orang yang tepat di waktu yang tepat. Ini mencakup rekomendasi produk yang dipersonalisasi, pemasaran email yang disesuaikan, dan iklan bertarget.
2. Chatbot dan Asisten Virtual
Chatbot yang didukung AI telah menjadi alat yang sangat efektif untuk berinteraksi dengan pelanggan. Mereka dapat menjawab pertanyaan, memberikan rekomendasi, dan membantu proses pembelian 24/7 tanpa melibatkan tenaga manusia. Hal ini meningkatkan pengalaman pelanggan dan mengurangi beban pada tim layanan pelanggan.
3. Analisis Prediktif
AI digunakan untuk menganalisis data historis dan memprediksi tren masa depan. Dalam penjualan, analitik prediktif dapat membantu mengidentifikasi prospek yang paling mungkin untuk dikonversi, sehingga memungkinkan tim penjualan untuk fokus pada prospek yang paling menjanjikan. Dalam pemasaran, ini membantu dalam merencanakan kampanye yang lebih efektif berdasarkan perilaku konsumen yang diprediksi.
4. Pembuatan dan Kurasi Konten
AI sekarang digunakan untuk membantu dalam pembuatan dan kurasi konten. Algoritma AI dapat menulis artikel, membuat posting media sosial, dan bahkan menghasilkan desain grafis. Selain itu, AI dapat membantu mengkurasi konten dengan menyarankan topik yang relevan berdasarkan tren dan minat audiens.
5. Analisis Sentimen
Teknologi AI dapat menganalisis sentimen dari ulasan produk, komentar media sosial, dan umpan balik pelanggan lainnya. Dengan memahami perasaan pelanggan tentang merek atau produk, perusahaan dapat menyesuaikan strategi mereka untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas.
6. Otomatisasi Proses Penjualan
AI dapat mengotomatiskan banyak proses dalam penjualan, seperti manajemen prospek, penjadwalan, dan tindak lanjut. Ini memungkinkan tim penjualan untuk lebih fokus pada aspek strategis dan hubungan pelanggan. Misalnya, sistem CRM yang didukung AI dapat mengingatkan tenaga penjual tentang tindak lanjut yang penting dan merekomendasikan tindakan terbaik selanjutnya.
7. Penetapan Harga Dinamis
AI memungkinkan penerapan strategi penetapan harga dinamis yang lebih efektif. Dengan menganalisis data pasar, perilaku konsumen, dan faktor lainnya, AI dapat membantu perusahaan menetapkan harga optimal untuk memaksimalkan keuntungan dan tetap kompetitif di pasar.
8. Optimalisasi Kampanye Iklan
AI digunakan untuk mengoptimalkan kampanye iklan secara real-time. Dengan kemampuan menganalisis data dari berbagai saluran pemasaran, AI dapat menyesuaikan tawaran iklan, menentukan anggaran terbaik, dan memilih platform paling efektif untuk menjangkau audiens target.
9. Penelusuran Suara dan Asisten Pintar
Dengan munculnya asisten suara seperti Siri, Alexa, dan Google Assistant, AI telah membuka peluang baru dalam pemasaran penelusuran suara. Perusahaan sekarang perlu mengoptimalkan konten mereka agar lebih mudah ditemukan melalui penelusuran suara, yang sering kali berbeda dari penelusuran teks.
10. Segmentasi Pelanggan
AI memungkinkan segmentasi pelanggan yang lebih akurat dan terperinci. Melalui analisis data yang mendalam, perusahaan dapat membagi pelanggan mereka ke dalam segmen yang lebih spesifik berdasarkan berbagai parameter seperti perilaku, preferensi, dan demografi. Ini memungkinkan pengiriman pesan yang lebih relevan dan efektif.
Dengan kemajuan ini, AI telah menjadi perangkat yang tak ternilai dalam penjualan dan pemasaran. Penggunaan AI membantu perusahaan bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras, dengan memanfaatkan data dan otomatisasi untuk mencapai hasil yang lebih baik dan memuaskan pelanggan dengan cara yang lebih personal dan efektif.