(Business Lounge – Global News) Dunia Internet Tiongkok kini dikuasai oleh Baidu, Alibaba, dan Tencent. Ketiga perusahaan tersebut memiliki kekuatan yang berpengaruh pada para startup di Tiongkok. Ketiga negara tersebut pun dikenal sebagai BAT (Baidu, Alibaba, dan Tencent). Baidu seringkali disejajarkann dengan Google, sehingga kadang-kadang disebut Google dari Tiongkok, Alibaba memegang kekuatan dari bisnis e-commerce, sedangkan Tencent adalah pemain dominan di media sosial. Bukan upaya yang biasa jika mereka dapat menjadi raksasa internet di Tiongkok, melainkan mereka telah menghabiskan miliaran dolar untuk membantu mereka memahami perubahan cepat di Tiongkok untuk smartphone dan perangkat mobile lainnya. Hal inilah yang membuat mereka sangat memahami bidangnya.
Pentingnya untuk Menguasai Bidang Anda
Kekuatan BAT untuk memahami benar dunianya memang menjadi sumber keberhasilan mereka. Bukan hanya sekedar ‘nyemplung’ lalu sekedar mengikuti arus, namun mereka sudah sampai kepada membuat terobosan. Mereka mengetahui benar bisnis mereka dan menggalinya sepanjang umur bisnis mereka.
Tidak hanya itu, mereka rela mengeluarkan biaya yang tidak murah untuk membantu mereka memahami bidangnya. Mereka tidak hanya mencoba memahami perubahan tetapi bahkan sampai pada membuat perubahan.
Kekuatan BAT
“Kocek”, tentu saja menjadi kekuatan mereka sebab mereka pun bukan lagi pemain baru, hal ini sangat berbicara sehingga kehadiran BAT sering kali menjadi panutan bagi para startups, walaupun ada juga yang menganggap BAT sebagai kekuatan yang menakutkan.
Dalam sebuah konferensi seperti dilansir oleh Alibaba, Jack Ma pun mengakui bagaimana dalam beberapa tahun terakhir BAT telah mengambil semua peluang besar untuk inovasi, kreativitas, dan startups di Tiongkok. Hal ini tidak jarang menggentarkan para startup dan merasa mereka tidak memiliki kesempatan apa pun. Ma menyadari benar posisi BAT dan kegentaran para startup, sehingga ia pun berujar, “Tidak peduli apakah itu tiga gunung atau tujuh gunung, BAT akan terus tumbuh, dan pemula akan memiliki kesempatan untuk menang juga.”.
Sementara itu seorang juru bicara Alibaba mengomentari bahwa perusahaan akan selalu mendukung pengusaha untuk berinovasi. Bukan masalah menang atau kalah tetapi dengan perusahaan berinvestasi pada startups maka perusahaan berharap dapat melengkapi strategi bisnisnya. “Investasi kami tidak dengan membeli dan mematikannya, tetapi kami ingin membangun hubungan yang saling menguntungkan,” demikian seperti dilansir oleh WSJ.
Tiga perusahaan Tiongkok ini memang telah berinvestasi pada ratusan startups dalam beberapa tahun terakhir untuk memperluas jangkauan mereka di mobile internet, terutama di aplikasi yang dapat menghubungkan pengguna online dengan layanan offline. Dari 2014 sampai Juli 2015, perusahaan menginvestasikan lebih dari USD 10 miliar pada layanan on-demand, demikian menurut analis McKinsey. Beberapa eksekutif industri teknologi mempermasalahkan bagaimana BAT telah menciptakan perang harga dengan menuangkan dana pada para startups.
Bukan Hanya Startups Tiongkok
Startups Amerika dikabarkan juga menghadapi tantangan yang sama dengan sepak terjang Facebook Inc, Amazon.com Inc, Google Inc, dan Apple Inc. Walaupun memang yang dilakukan Baidu, Alibaba, dan Tencent terlihat lebih agresif dalam menanamkan pengaruhnya bagi para startups.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Business Lounge Journal