(Business Lounge Journal – Essay on Global)
Numbeo baru-baru ini mengeluarkan Cost of Living Index atau indeks biaya hidup tahun 2017 untuk kota-kota di seluruh dunia. Sumber database global yang melaporkan harga konsumen, kualitas layanan kesehatan, dan berbagai data statistik ini pun menobatkan Hamilton di Bermuda sebagai kota dengan biaya hidup termahal. Sedangkan berada di urutan ke-2 hingga ke-8 adalah kota-kota yang berada di Swiss, seperti Geneva, Basel, Zurich, dan 4 kota lainnya. Wah, luar biasa tingginya biaya hidup di negara yang dikenal dengan pegunungan bersaljunya ini. Sedangkan dua kota di Norwegia, Stavanger dan Trondheim menempati posisi ke-9 dan 10.
Mahalnya Combo Meal McDonald
Sebagai gambaran, dengan satu lembar uang baru bergambar Ir. H. Djuanda Kartawidjaja Anda sudah dapat menikmati combo meal McDonald bahkan masih mendapatkan kembalian. Tetapi di Hamilton, Anda akan menemukan hidangan yang serupa dengan harga 3 kali lipat. Di Swiss, Anda harus membayar hampir Rp 200.000,- untuk mendapatkan pesanan yang serupa.
Tetapi ada juga kota-kota di mana Anda dapat menikmati combo meal hanya seharga Rp 35.000,-, seperti di Cairo (Mesir), Mangalore (India), atau Lviv (Ukraina).
Murahnya bepergian di Jakarta
Kita memang beruntung tinggal di kota metropolitan, Jakarta ini, walaupun bukan kota dengan biaya hidup yang paling murah. Paling tidak, kita hanya perlu membayar Rp 5.000,- untuk menumpang kendaraan umum. Apalagi sekarang maraknya transportasi berbasis aplikasi dengan biaya yang murah, sangat memudahkan mobilisasi penduduk Jakarta.
Di Hamilton (Bermuda), Anda perlu membayar setara dengan Rp 54,000,- untuk ongkos satu kali rute angkutan umum, sedangkan di Swiss, Anda membutuhkan biaya hampir Rp 40.000,- untuk rute yang sama.
Tetapi di Cairo, Mangalore, dan Lvivi, Anda masih dapat bepergian dengan biaya tidak sampai Rp 2.000,-.
Lalu, bagaimana jika Anda memiliki kendaraan sendiri dan akan menggunakannya setiap hari? Di Jakarta, harga BBM ada pada kisaran 7 ribu hingga 8 ribu rupiah. Tetapi di Hamilton, Anda akan menemukan biaya BBM hampir 30 ribu rupiah per liter. Sedangkan di Swiss, Anda dapat membeli 1 liter BBM seharga hampir 20 ribu rupiah.
Di Cairo, Anda dapat mengisi penuh tangki BBM Anda hanya dengan harga 3.500 per liter. Tetapi di Mangalore dan Lviv, harga BBM per liter dapat mencapai hampir dua kali lipat harga BBM di Jakarta.
Dapat apa dengan selembar 100 ribu rupiah?
Dengan selembar uang berwarna merah di tangan, maka Anda sudah dapat memperoleh 1 kg beras, ½ lusin telur, ½ kg chicken breast, ½ kg buah jeruk, dan sebongkah selada.
Di Hamilton, Anda hanya akan memperoleh 250gr roti, ½ lusin telur, dan ½ liter susu.
Di Swiss, Anda dapat berbelanja yang sama dengan di Hamilton, tetapi Anda masih dapat membeli tambahan ½ kg buah tomat.
Bagaimana di Cairo, Mangalore, dan Lviv? Diketiga kota ini, Anda dapat berbelanja jauh lebih banyak dibandingkan pasar di Jakarta.
Jakarta vs Mangalore
Sekarang Anda tahu bahwa biaya hidup di Cairo, jauh lebih murah dari tinggal di Jakarta tercinta ini. Namun demikian, bukan berarti Anda tinggal di Cairo akan jauh lebih menyenangkan. Numbeo mencatatkan bahwa dalam 3 tahun terakhir ini, tingkat kriminalitas di Cairo meningkat jauh lebih pesat hingga mencapi index 82.68 (Jakarta 57.78), begitu juga dengan angka pencurian mobil.
Membandingkan Jakarta dan Lviv, maka indeks kriminalitas di Jakarta jauh lebih tinggi, namun untuk indeks layanan kesehatan, Lviv memiliki angka yang lebih rendah.
Lalu bagaimana dengan Mangalore (India)? Mungkin kota ini masih asing di telinga Anda, sebuah kota pelabuhan utama yang terletak di Karnataka (India). Di sini Anda akan dapat memperoleh barang-barang dengan harga lebih murah di pasar, tingkat kriminalitas dan polusi pun cenderung jauh lebih rendah. Begitu juga dengan indeks layanan kesehatan dan indeks properti. Numbeo memberikan perbandingan, dengan asumsi memiliki standar hidup yang sama, maka untuk biaya hidup sebesar 35juta rupiah di Jakarta, Anda hanya akan mengeluarkan biaya 13,5juta rupiah di Mangalore.
Human Development Index
Ok, biaya hidup bisa saja lebih murah? Tetapi ada satu hal lagi yang perlu dipertimbangkan. Human Development Index yang mengukur harapan hidup, pendidikan, dan income per kapita.
Pada tahun 2015, Jakarta memiliki HDI: 0.789, sedangkan Indonesia secara keseluruhan memiliki HDI 0.684. Sedangkan Mangalore yang merupakan bagian dari Karnataka, memiliki HDI 0.519, sedangkan India secara keseluruhan memiliki HDI 0.609.
Jakarta memang sulit dibandingkan dengan Mangalore. Jakarta dengan luas daratan 3 kali lebih besar dan jumlah penduduk yang 20 kali lebih banyak, jelas tidak sebanding dengan Mangalore. Tetapi jika suatu hari nanti, Anda ingin mencari tempat di mana biaya hidup sangat murah, mungkin Mangalore dapat menjadi salah satu pertimbangan. Itu artinya, Anda pun harus siap-siap untuk mulai berbisnis di kota pelabuhan ini. Bukan hanya bidang industri pengolahan hasil pertanian dan perikanan tetapi saat ini perusahaan-perusahaan IT dan outourcing pun mulai mulai bertumbuh pesat di kota ini. Bahkan hampir semua bank dan perusahaan asuransi di India memiliki kantor cabang di sini. Namun tentu saja Anda harus bersiap untuk mempelajari bahasa lokal setempat, Tulu, Kannada, Konkani, dan Beary.
Berminat mengadu peruntungan di Mangalore?
Ruth Berliana/VMN/BLJ/Editor