rovio

Fokus Pada 3 Bisnis, Rovio Lakukan Restrukturisasi

(Business Lounge Journal – Global News) Rovio, perusahaan pembuat game online Angry Birds, telah mengumumkan melakukan restrukturisasi dengan mengurangi 260 orang pekerjanya pada bulan Agustus lalu. Nampaknya babak baru di perusahaan Finlandia ini akan terus berlanjut.

Pada hari ini (22/10/2015) perusahaan telah merilis rincian jumlah akhir untuk melepaskan sekitar 213 karyawan, atau sekitar 25% dari jumlah staff. Keputusan ini dibuat karena perusahaan terus melakukan restrukturisasi dan memotong bagian yang dilihat tidak memberi keuntungan dalam bisnis. Pemberhentian ini mencakup seluruh perusahaan, kecuali untuk orang-orang yang bekerja pada produksi film The Angry Birds Movie, yang ada di AS dan Kanada.

Rovio akan lebih fokus pada tiga bisnis saja, yaitu game, media, dan produk konsumen. Perusahaan juga akan melakukan penghematan di bisnis atraksi, dari bisnis yang sudah berjalan tidak akan dilakukan pengembangan. Contohnya seperti taman bermain dan taman hiburan yang bertema Angry Birds. Kita ketahui Angry Birds memiliki beberapa taman yang sudah dibangun seperti di Finlandia, Inggris, Amerika Serikat, Spanyol, Tiongkok dan Malaysia.

Sedangkan untuk learning business akan dicari perusahaan startup yang mau melanjutkan bisnis yang sudah ada.

Pendapatan Tahunan Tumbuh Tipis

Menurut Business Lounge Journal, Angry Birds memang tengah memasuki masa suram sejak perusahaan pertama kali dirilis pada tahun 2009. Jika dilihat dari laporan keuangan perusahaan tahun 2014 yang dilaporkan setiap bulan Februari, menunjukkan pertumbuhan yang sangat tipis dalam bisnis inti perusahaan yaitu pada bisnis game, dengan penghasilan EUR 110,7 juta atau setara dengan IDR 1,7 triliun, dibanding tahun 2013 sebesar EUR 95,2 juta atau setara dengan IDR 1,4 triliun.

Sedangkan pendapatan dari bisnis produk konsumen, perusahaan mengalami pukulan yang cukup berat karena kehilangan pendapatan EUR 30 juta. Pada tahun 2014 bisnis ini hanya memperoleh EUR 41,4 juta atau setara dengan IDR 644 miliar, dari pendapatan tahun 2013 sebesar EUR 73,1 juta atau setara dengan IDR 1,1 triliun.

Dengan kondisi seperti ini, mau tidak mau perusahaan memang harus melakukan restrukturisasi dalam jajaran yang ada di setiap bisnis. Sekarang perusahaan memiliki sekitar 670 pekerja, yang masih akan menunggu kepastian nasib di masa depan.

Dalam usaha yang cukup keras, Angry Birds Film siap dirilis pada bulan Mei 2016. Kita tunggu saja apakah film ini akan menyelamatkan perusahaan di tahun mendatang.

yusnia/VMN/BL/Journalist
Editor : Evi Fog