From Nothing to Something

infog success-01

(Business Lounge – Empower People) Tidak semua orang sukses mengawali karir mereka di dalam kesuksesan dan tidak semua orang sukses mengakhirinya juga di dalam kesuksesan. Namun pada kenyataannya semua kesuksesan diraih dengan kerja keras dan pantang menyerah.

Bila kita melihat kisah sukses beberapa tokoh kelas dunia, beberapa di antaranya juga tidak luput pahit dan rasa gagal, tekanan serta penolakan lebih dari yang ada dalam bayangan Anda. Tetapi mereka terus bekerja keras dan menunjukkan kesungguhan mereka. Ya, semua itu harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan.

Frank Winfield Woolworth

Frank Winfield WoolworthWoolworth sepertinya tidak terlalu terkenal secara mendunia, namun hampir semua orang di Amerika Serikat mengenal nama tersebut. Woolworth tidak terlahir sebagai orang kaya yang telah memiliki department store terbesar di Amerika Serikat. Awal karirnya, Woolworth bekerja di Augsbury & Moore’s menjadi salesman, tapi oleh atasannya dia dianggap tidak kompeten. Setelah itu Woolworth memutuskan untuk membuka usahanya sendiri yaitu Great Bend namun penjualannya sangat mengecewakan dan Woolworth pun mengubah konsep penjualannya menjadi  “5-and-10 Cent store” atau “Five-and-Dime” sehingga membuahkan kesuksesan awal dari Woolworth. Seiring berjalannya waktu dengan kesuksesannya itu ia membuka sebuah department store di Amerika Serikat dan pernah menjadi department store terbesar di AS.

Walter Elias Disney  (Walt Disney)

Walter Elias DisneyBisa dikatakan Walt Disney adalah salah satu orang terpopuler di dunia sebab dari anak kecil hingga orang dewasa mengenalnya. Saat ini Disney berpenghasilan milyaran dolar dari semua filmnya, merchandise, dan taman bermain yang ada di berbagai negara di seluruh dunia.

Namun sebenarnya begitu berat perjuangan Disney hingga sampai ke puncak kesuksesan. Pada awal karirnya Disney memutuskan dirinya untuk bekerja di koran dengan pekerjaan sebagai pelukis karikatur politik atau strip komik. Lalu dia bekerja di salah satu media surat kabar dan di pecat oleh editor surat kabar karena dianggap tidak memiliki imajinasi dan ide-ide yang bagus. Setelah itu dia bekerja bersama saudaranya di Pesmen-Rubin dengan membuat iklan untuk surat kabar,  majalah, dan bioskop. Di sinilah ia bertemu dengan kartunis Ubbe Iwerks. Setelah bekerja sama cukup lama mereka memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri yang bernama Iwerks-Disney Commercial Artists. Namun bisnis tersebut tidak berjalan lancar dan akhirnya Walt Disney bekerja di Kansas City Film Ad Company dan menghasilkan ide-ide baru untuk perusahaan tersebut. Seiring dengan inovasinya sampai terbentuklah perusahaanya sendiri dan mendirikan Disney Studio, Disney Chanel, Playhouse Disney Chanel, DisneyLand.

Brian Acton

Brian ActonBanyak orang tidak mengenal dia.  Awal karirnya, ia pernah bekerja di perusahaan kelas dunia tapi hanya mengisi posisi bawah. Ia mengawalinya di Apple Computer Inc dengan posisi Hardware Test Engineer dan Software Engineer. Karena tidak puas ia mengundurkan diri dan bekerja di Adobe System dan berada di posisi QA Engineer. Masih merasa tidak puas ia pindah ke Rockwell International dan berada di posisi System Administrator dan berakhir di Yahoo. Ia mengundurkan diri dari Yahoo untuk melamar di Facebook dan Twitter. Lalu apa yang terjadi? Ia tidak diterima di Facebook maupun Twitter karena dianggap belum mampu untuk bekerja sama dengan 2 perusahaan media sosial tersebut. Tetapi siapa sangka bahwa saat ini Facebook membeli aplikasi milik Brian Acton seharga 19 milyar dollar AS atau 223 Triliun Rupiah. Aplikasi ini sudah sangat populer dengan penguna aktif mencapai 430 juta. Nama aplikasi tersebut adalah WhatsApp.

Howard Schultz

Howard SchultzHoward Schultz tumbuh dan tinggal di perumahaan rakyat bersama kedua orang tua dan saudara-saudara kandungnya. Mereka adalah keluarga yang biasa saja. Ayahnya adalah seorang sopir truk namun ia mendorong Schultz agar menyukai olahraga hingga Schultz mendapatkan beasiswa sepakbola di Northern Michigan University. Sepanjang sejarah keluarganya, ia merupakan orang pertama yang merasakan bangku kuliah. Untuk membiayai kuliahnya ia menjadi bartender dan sesekali menjual darahnya kepada orang yang membutuhkan. Pada akhirnya dia bekerja di Starbucks dengan posisi marketing director 1980. Karena kerja kerasnya yang membangun perusahaan dengan baik maka dia diangkat menjadi CEO. Prestasinya untuk Starbucks yaitu dari kafe kecil yang berlokasi di Seattle ini, dengan cepat berubah menjadi jaringan kedai kopi paling besar di dunia dengan jumlah 5.500 kafe di 50 negara saat ini.

Jadi apakah penghalang keberhasilan?

Sepanjang Anda optimis dan yakin atas jalan yang Anda jalani, jalani saja dengan antusias sampai Anda tiba pada suatu keberhasilan.

Melisa Ngangi/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana
Image: wikipedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x