(Business Lounge – News & Insight) Rusia akan mengirimkan konvoi bantuan sipil ke Ukraina Timur bekerjasama dengan Palang Merah, meskipun timbul kekuatiran dari Barat bahwa hal ini hanya merupakan alasan untuk melakukan intervensi. Tetapi kemudian Kiev mengatakan misi bantuan memang telah direncanakan tetapi negara-negara Barat akan terlibat sehingga Rusia tidak bertindak sendirian.
Peringatan Komisi Eropa
“Pihak Rusia mengirimkan konvoi kemanusiaan ke Ukraina bekerjasama dengan perwakilan dari Komite Internasional Palang Merah,” demikian dikatakan Presiden Vladimir Putin kepada Kepala Komisi Eropa Jose Manuel Barroso melalui telepon, demikian dilansir oleh abc. Namun sebelumnya Barroso memperingatkan Putin atas setiap intervensi unilateral di Ukraina, termasuk dengan alasan kemanusiaan. Karena itu Barroso pun menyatakan bahwa Uni Eropa akan bergabung dalam upaya internasional untuk membantu mereka yang membutuhkan oleh karena konflik berkepanjangan ini.
Putin mengatakan kepada Barroso tentang perlunya misi kemanusiaan yang mendesak oleh karena adanya dampak dari operasi militer yang dipimpin oleh otoritas Kiev di Ukraina timur. Rusia telah mendorong untuk diadakannya gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina timur sebab kekuatan Kiev ini telah dikelilingi kota yang dikuasai pemberontak. Tetapi negara-negara Barat tetap menduga bahwa Moskow akan menggunakan misi bantuan ini sebagai kedok untuk mengirimkan pasukan yang dilaporkan telah berkumpul di perbatasan. Tetapi kembali lagi juru bicara Putin Dmitry Peskov menegaskan militer tidak akan terlibat dalam konvoi Rusia. Konvoi tersebut tidak akan dikawal oleh militer.
Dengan tegas Barroso memperingatkan Rusia atas setiap tindakan militer sepihak yang dilakukannya di Ukraina, dengan dalih apapun, termasuk dengan alasan kemanusiaan.
Komite Internasional Palang Merah mengatakan situasi saat ini kritis, dengan “ribuan orang dilaporkan tidak memiliki akses ke air, listrik dan bantuan medis”. Lebih dari 1.300 orang telah tewas dan lebih dari 285.000 terpaksa meninggalkan rumah mereka selama empat bulan pertempuran sengit di Ukraina Timur.
Poroshenko Meminta Bantuan AS
Ukraina mengkonfirmasikan bahwa baik Rusia maupun negara-negara Barat akan mengambil bagian dalam misi bantuan.
Di sisi lain, presiden Petro Poroshenko telah berbicara kepada Presiden AS Barack Obama dan meminta dukungan sebuah misi kemanusiaan internasional ke Lugansk di bawah naungan Komite Palang Merah Internasional serta partisipasi dari Uni Eropa, Rusia, Jerman dan mitra lainnya. Dalam hal ini, AS memang berniat untuk memainkan peran aktif dalam misi kemanusiaan internasional, demikian dilansir oleh abc.
Selama akhir pecan Presiden AS Obama, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Perdana Menteri Jerman Angela Merkel menegaskan mereka tidak akan memaafkan setiap upaya Rusia yang menggunakan alasan kemanusiaan untuk menyusupkan pasukan dan peralatan militer ke Ukraina Timur yang seeding dilanda konflik.
Pada hari Senin (11/8) Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa telah dicapai kesepakatan dengan Kiev untuk mengadakan konvoi tersebut. Rusia berharap negara-negara Barat tidak akan “mengganggu” konvoi tersebut.
uthe/Journalist/VMN/BL