Apa itu Siklus Penjualan dan Mengapa Penting dalam Bisnis? (Bagian 1)

(Businesslounge Journal-Sales)

Mencapai penjualan dan mendapatkan pendapatan merupakan prioritas utama dalam setiap bisnis. Siklus penjualan adalah proses harian yang digunakan oleh tim penjualan dan pemasaran untuk menarik pelanggan potensial dan meningkatkan penjualan perusahaan. Dengan pengelolaan siklus penjualan yang baik, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi alur kerja penjualan mereka, menghasilkan hasil yang lebih cepat dan konsisten. Artikel ini akan menjawab, “Apa itu siklus penjualan?”, menjelaskan pentingnya, dan mempertimbangkan langkah-langkah yang terlibat dalam alur kerja ini.

Apa itu Siklus Penjualan?
Jika Anda bertanya, “Apa itu siklus penjualan?”, jawabannya sederhana: siklus penjualan adalah proses berulang yang digunakan oleh tenaga penjualan untuk menarik pelanggan bagi suatu bisnis. Tujuan dari siklus ini adalah mempercepat dan mempersingkat waktu antara kesadaran pelanggan akan perusahaan hingga melakukan pembelian. Siklus penjualan melibatkan strategi khusus dan proses alur kerja yang konsisten untuk menemukan, mengidentifikasi, dan menutup penjualan dengan kelompok pelanggan tertentu. Pengelolaan siklus penjualan mencakup implementasi, evaluasi proses tersebut, pengaturan rencana penjualan, serta pelaporan yang konsisten kepada manajemen.

Setiap bisnis, besar atau kecil, memiliki siklus penjualan, meskipun sifat dan skalanya dapat bervariasi tergantung pada produk dan audiensnya. Misalnya, seorang penjual di perusahaan ponsel mungkin bertemu dengan banyak pelanggan setiap hari dan menyampaikan promosi penjualan ponsel tertentu. Sebaliknya, bisnis B2B (Business to Business) mungkin memiliki tim penjualan lengkap dan proses penyaringan yang komprehensif untuk mendapatkan satu penjualan.

Mengapa Siklus Penjualan Penting?
Siklus penjualan penting karena memberikan jalur yang jelas dan praktis bagi tenaga penjualan ketika bekerja dengan pelanggan. Sebagai cetak biru dari proses yang harus diikuti dari awal hingga akhir, siklus penjualan menghadirkan konsistensi dalam aktivitas bisnis. Konsistensi ini membantu meningkatkan hasil penjualan dan memastikan semua proses penjualan sejalan dengan merek dan pesan penjualan yang lebih luas dari perusahaan.

Langkah-langkah Siklus Penjualan
Siklus penjualan terdiri dari serangkaian langkah dan proses yang harus diikuti. Setiap tahapan dalam siklus ini membantu menilai calon pelanggan dan mendorong mereka untuk membeli dari merek tersebut. Siklus penjualan dimulai dengan setiap pelanggan baru atau prospek yang diidentifikasi oleh tenaga penjualan. Langkah-langkah dalam siklus penjualan meliputi:

1. Menarik Prospek
Langkah pertama dalam siklus penjualan adalah mencari calon pelanggan, yang dikenal sebagai prospek, untuk memulai proses penjualan. Prospek ini bisa berasal dari platform seperti LinkedIn, rujukan dari pelanggan yang ada, atau hasil pencarian sendiri dari daftar lokal. Pada tahap ini, tenaga penjualan mengidentifikasi prospek yang memenuhi syarat dan memasukkannya ke dalam pipeline penjualan untuk memulai proses lebih lanjut.

2. Menghubungi Prospek
Setelah mengidentifikasi prospek melalui riset, tenaga penjualan kemudian membuat kontak pertama dengan calon pelanggan. Ada banyak cara untuk terhubung, seperti meminta perkenalan melalui kontak bersama, berinteraksi melalui media sosial, atau panggilan langsung melalui telepon atau email. Tenaga penjualan berfokus pada masalah dan kebutuhan spesifik prospek serta menjelaskan mengapa produk atau layanan mereka dapat bernilai bagi prospek tersebut.

(Bersambung ke Artikel Selanjutnya)