(The Manager’s Lounge – Service) – Tarif merupakan unsur paling penting bagi konsumen dalam memilih operator telekomuniakasi yang akan mereka gunakan. Namun, seringkali operator memanfaatkan kelengahan pelanggan dalam mengiklankan tarif mereka.
Mungkin sekilas iklan-iklan ini akan terdengar sebagai tawaran yang menggiurkan bagi konsumen. Namun, nyatanya tawaran ini punya syarat-syarat dan kondisi tertentu yang berlaku. Hal inilah yang umumnya tidak disadari secara penuh oleh konsumen. Sehingga, mereka seringkali sudah terlanjur terbuai oleh iklan, menggunakan produk tersebut, untuk kemudian kecewa.
XL, misalnya, mengiklankan tarif terbarunya yaitu 0.1/detik ke seluruh operator di Indonesia. Tentunya iklan ini mengundang rasa tertarik publik, karena tarif operator lainnya tentu jauh lebih tinggi daripada itu.
Namun, nyatanya banyak pelanggan yang kecewa akan iklan ini. Mengapa? Karena nyatanya tarif 0.1/detik baru berlaku setelah 2.5 menit pertama percakapan berlangsung. Kemudian setelah menit ke-30 maka tarifnya naik menjadi Rp1/detik.
Hal yang serupa terjadi pada operator Three, yang terkenal dengan iklannya “Mau?” yang menawarkan bonus pulsa tiga kali lipat dari jumlah pulsa isi ulang. Nyatanya, bonus pulsa ini hanya berlaku untuk komunikasi antar pelanggan Thre saja.
Masalahnya adalah, dalam iklan tersebut tidak disediakan informasi ini, sehingga banyak pelanggan yang merasa ‘tertipu’.
Praktik ini banyak dilakukan oleh operator seluler karena hal ini menimbulkan ketertarikan pelanggan. Namun, sebenarnya praktik ini kurang baik. Mengapa? Karena berpotensi menyesatkan pelanggan dan menimbulkan kekecewaan pada pelanggan.
Tentunya Anda sudah tahu bukan apa hasilnya jika pelanggan kecewa? Ya, pelanggan bisa marah dan meninggalkan Anda.
Lalu bagaimana solusinya?
Bagi operator telekomunikasi, sebaiknya dalam iklan promosi mereka ditampilkan informasi mengenai syarat yang berlaku. Dalam kasus XL, misalnya, walaupun ada, namun banyak pelanggan yang menganggap bahwa tulisannya terlalu kecil, sehingga mereka kurang ‘ngeh’. Atau setidaknya, tulisan ‘syarat dan ketentuan berlaku’ jangan terlalu kecil. Jika informasi kurang cukup lewat iklan saja, arahkan pelanggan untuk mengunjungi situs Anda. Hal ini perlu untuk menghindari kekecewaan pelanggan di kemudian hari akan produk Anda.
Kemudian bagi para pelanggan, tentunya Anda juga harus lebih skeptis dalam melihat iklan. Sebelum melakukan keputusan pembelian, sebaiknya Anda mengumpulkan informasi dengan selengkap mungkin. Entah itu dari teman sejawat, review situs, forum, maupun sumber lainnya. Hingga ketika Anda menggunakan produk tersebut maka Anda sudah punya informasi lengkap dan tidak merasa kecewa.
(Rinella Putri/DH/TML)