Jangan Kebanyakan Tidur: Kenali Dampaknya dan Cara Mendapatkan Tidur yang Ideal

(Business Lounge Journal – Medicine)

Semua manusia perlu tidur. Mungkin lamanya kebutuhan tidur bagi setiap orang berbeda. Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk kesehatan dan keseimbangan tubuh. Berapa jam biasanya Anda tidur malam? Tahukah Anda bahwa tidur terlalu banyak justru dapat berdampak buruk?

Dampak Jika Kebanyakan Tidur

Ada saja orang yang sangat menyukai tidur dan sangat bisa tidur lama dengan nyenyak. Namun,  kebanyakan tidur, biasanya lebih dari 9 jam per malam, telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • Risiko penyakit jantung: tidur terlalu lama ternyata bisa meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit jantung.
  • Gangguan mental: memperpanjang waktu tidur seringkali dikaitkan dengan depresi dan kecemasan.
  • Berat badan naik: kebanyakan tidur dapat memperlambat metabolisme dan berkontribusi pada penambahan berat badan.
  • Kelelahan dan tidak produktif: ironisnya, tidur berlebihan justru bisa membuat merasa lebih lelah dan kurang energi, tidak disangka bukan?

Berapa Jam Tidur yang Ideal?

Menurut ahli kesehatan, durasi tidur yang ideal untuk orang dewasa biasanya berkisar antara 7-8 jam per malam. Waktu tidur ini cukup untuk memulihkan energi tubuh dan menjaga fungsi mental serta fisik tetap optimal.

Tidur siang pun sebenarnya  dapat dihitung sebagai bagian dari total durasi istirahat harian, terutama jika membantu tubuh merasa segar dan bugar kembali. Banyak orang yang secara alami merasa perlu tidur siang singkat (power nap) selama 15-30 menit untuk meningkatkan fokus dan energi. Namun, tidur siang yang terlalu lama (lebih dari 1 jam) mungkin bisa mengganggu pola tidur malam.

Tidur bukan sekadar istirahat, tetapi proses penting di mana tubuh melakukan berbagai fungsi vital pada jam-jam tersebut, yang meliputi:

  • Pemulihan sel dan jaringan: selama tidur, tubuh memperbaiki kerusakan sel dan jaringan yang terjadi selama aktivitas sehari-hari, termasuk kulit dan otot.
  • Penguatan sistem imun: tidur membantu tubuh memproduksi zat imun yang melawan infeksi dan penyakit.
  • Pengolahan memori dan belajar: saat tidur, otak memadatkan dan menyimpan informasi yang dipelajari.
  • Regulasi hormon: tidur membantu mengendalikan hormon-hormon penting seperti insulin, kortisol, dan hormon pertumbuhan.

Pada saat tidur, berbagai proses biologis  berjalan di tingkat sel di mana tahap ini tubuh juga akan memperbaiki kerusakan DNA akibat radikal bebas dan stres oksidatif. Selain itu tubuh juga meningkatkan produksi protein yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Sel otak dan organ lain membersihkan limbah dan racun  yang menumpuk selama aktivitas sehari-hari melalui proses yang dikenal sebagai sistem glifatik. Sistem glifatik adalah sistem pembersihan dan detoksifikasi utama di otak dan sistem saraf pusat.  Selama tidur, jaringan otak mengendur dan memungkinkan cairan glifatik mengalir lebih efisien, sehingga proses pembersihan berlangsung optimal. Itulah sebabnya tidur cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah penyakit neurodegeneratif.

Tidur adalah fondasi kesehatan yang harus dipenuhi secara tepat, namun jangan sampai kebanyakan tidur, karena justru bisa menimbulkan masalah kesehatan. Usahakanlah tidur cukup selama 7-8 jam setiap malam, dan berikan waktu bagi tubuh untuk memulihkan dan menyegarkan diri.