(Business Lounge Journal – Global News)
Meta Platform Inc., sedang melakukan restrukturisasi untuk meningkatkan fokus pada pengembangan AI dengan memangkas sekitar ribuan pekerjaan, setara dengan 5% dari total tenaga kerja globalnya, sambil merekrut lebih banyak teknisi AI. CEO Mark Zuckerberg menjelaskan dalam memo internal bahwa perusahaan akan meningkatkan standar manajemen kinerja dan mempercepat pemecatan karyawan yang berkinerja buruk, dengan rencana untuk mengisi kembali posisi yang kosong khususnya dalam bidang pembelajaran mesin.
Langkah ini diambil karena Meta merasa perlu bersaing dalam pengembangan AI, terutama setelah peluncuran model AI baru dari China, DeepSeek. Meta berencana menginvestasikan sekitar $65 miliar untuk inisiatif AI pada tahun 2025 dan meningkatkan kapasitas pusat data AI-nya. Meskipun telah lama fokus pada metaverse, Meta terlihat semakin serius dalam mengejar AI setelah peluncuran ChatGPT oleh OpenAI.
Zuckerberg berharap tahun ini akan menjadi “tahun yang menentukan bagi pengembangan AI” dan berkomitmen untuk menavigasi berbagai peluang yang dihadirkan oleh teknologi AI, meskipun ada keraguan tentang seberapa dekat kita dengan kecerdasan umum buatan (AGI). Meta berencana untuk mengalihkan beberapa fungsi ke AI, menciptakan ruang untuk inyovasi baru, meskipun masih ada pertanyaan tentang batasan dan potensi sistem AI saat ini. Para staf yang terdampak pemecatan diinformasikan awal minggu ini.
Apa itu DeepSeek?
DeepSeek, sebuah startup AI asal China, telah menarik perhatian global setelah menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh dan menyebabkan penurunan nilai saham teknologi di AS. Pada Januari, DeepSeek merilis model terbarunya, DeepSeek R1, yang diklaim dapat bersaing dengan teknologi OpenAI, namun dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Popularitas DeepSeek mengganggu investor, menghapus miliaran dolar dari nilai pasar Nvidia, dan menimbulkan pertanyaan mengenai dominasi perusahaan AS di pasar AI. Presiden Donald Trump menyebutnya sebagai “panggilan untuk bangun” bagi perusahaan-perusahaan AS.
DeepSeek adalah chatbot AI gratis yang mirip dengan ChatGPT, digunakan untuk berbagai tugas seperti matematika dan pemrograman. Biaya pelatihannya hanya $6 juta, jauh lebih rendah dibandingkan dengan lebih dari $100 juta yang dihabiskan OpenAI untuk model GPT-4. DeepSeek juga berhasil mengatasi pembatasan AS terhadap chip canggih dengan memanfaatkan chip Nvidia A100 yang disimpan sebelum larangan ekspor.
Dibangun oleh Liang Wenfeng, DeepSeek berambisi untuk tidak hanya menjadi pengikut dalam pengembangan AI. Aplikasi ini telah menuai perhatian dari beberapa negara, termasuk Australia dan Italia, yang mengkhawatirkan risiko keamanan nasional dan perlindungan data.
DeepSeek menunjukkan bahwa model AI canggih dapat dikembangkan dengan sumber daya yang terbatas, menantang anggapan bahwa anggaran besar dan chip terbaik adalah satu-satunya cara untuk maju dalam AI. Kenaikan nilai pasar DeepSeek mengguncang pasar saham, terutama Nvidia, yang kehilangan 17% dari nilai sahamnya.
Peperangan dalam dunia AI ini akan meningkatkan persaingan teknologi global, khususnya di negara-negara adikuasa.