(Business Lounge Journal – Global news)
Bulan lalu, kebakaran hutan yang mengamuk di California memaksa puluhan ribu orang mengungsi, menyebabkan kerugian ekonomi hingga $275 miliar, dan melahap puluhan mil persegi lahan.
Earth Fire Alliance, sebuah organisasi nirlaba yang didukung oleh Google, Minderoo Foundation, dan Environmental Defense Fund, memiliki misi untuk mendeteksi kebakaran lebih dini, sehingga otoritas setempat memiliki lebih banyak waktu untuk merespons dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien.
“Hal pertama yang kami coba lakukan, dan menurut saya seluruh komunitas juga berusaha untuk mencapai ini, adalah memahami kebakaran dengan lebih baik. Kebakaran adalah kejadian alami di lanskap kita,” ujar Direktur Eksekutif Earth Fire Alliance, Brian Collins. “Namun, kebakaran berintensitas tinggi yang bergerak cepat merupakan ancaman besar bagi stabilitas ekonomi, keselamatan publik, serta kehidupan dan kesehatan di seluruh dunia.”
Program utama yang diusung oleh aliansi ini adalah FireSat, sebuah konstelasi satelit yang direncanakan berjumlah lebih dari 50 unit. Setelah diluncurkan ke orbit, satelit ini akan menyediakan data real-time mengenai kebakaran hutan, baik yang besar maupun kecil. Aliansi ini akan bekerja sama dengan mitra regional dan lembaga pemadam kebakaran untuk mendistribusikan data tersebut.
Ketika konstelasi FireSat telah sepenuhnya beroperasi, sistem ini diharapkan dapat memindai seluruh dunia setiap 20 menit melalui enam spektrum berbeda, yang membantu mencegah kesalahan deteksi. FireSat diproyeksikan mampu mendeteksi kebakaran sekecil ruangan berukuran lima kali lima meter begitu sistem berfungsi penuh.
“Sistem lain tidak dirancang khusus untuk kebakaran. Mereka dapat mendeteksi kebakaran, tetapi biasanya baru terdeteksi saat kebakaran sudah sangat besar,” kata Collins. “Kami ingin bisa menangkap kebakaran kecil yang masih berintensitas rendah, bahkan jika itu berarti mendeteksi tumpukan pakis yang terbakar, karena kita perlu mengetahui intensitasnya.”
Teknologi ini dapat memberikan manfaat besar bagi tim penanggap darurat di seluruh dunia, yang sering kali memiliki sumber daya terbatas untuk memantau kebakaran, mengarahkan tenaga kerja dengan tepat, dan memulai upaya evakuasi. Menurut Gordon and Betty Moore Foundation, yang juga mendukung aliansi ini, mempercepat waktu respons hanya 15 menit saja dapat menghasilkan manfaat ekonomi hingga $8,2 miliar.
Muon Space, startup berbasis di California yang merancang satelit untuk konstelasi FireSat, telah menjadwalkan peluncuran satelit pertamanya pada bulan Maret sebagai muatan dalam roket SpaceX. Satelit ini akan menjadi dasar dari upaya aliansi dan memberikan waktu untuk mencari cara terbaik dalam mentransmisikan data yang dikumpulkan kepada tim tanggap darurat dan peneliti.
Uji coba ini akan diikuti oleh peluncuran tiga satelit pertama dari konstelasi FireSat, dengan target peluncuran pada musim panas tahun depan, menurut Cathy Olkin, ilmuwan utama Muon yang mengawasi program FireSat. Proyek ini diharapkan selesai pada tahun 2029. Namun, Olkin menyatakan bahwa bahkan dengan sekitar 28 satelit saja, Muon sudah dapat memindai dampak kebakaran di seluruh dunia setiap satu jam.
“Ini akan menjadi sesuatu yang revolusioner,” ujar Olkin. “Teknologi ini akan menyediakan informasi bagi tim tanggap darurat tentang bagaimana mereka dapat merespons kebakaran secara operasional, serta bagaimana mereka dapat merencanakan hal-hal seperti rute evakuasi.”