(Business Lounge Journal – Global News)
Popularitas merek Tesla saat ini berada pada titik terendah, dengan sahamnya turun lebih dari 25% sejak pertengahan Desember. Kepala strategi investasi global Saxo Bank, Jacob Falkencrone, menyatakan bahwa pandangan politik kontroversial Elon Musk menjauhkan pelanggan, terutama di pasar yang peduli lingkungan. Meskipun Tesla menjanjikan peningkatan penjualan tahun ini, mereka mengingkari komitmen untuk menaikkan volume setidaknya 20%.
Saham Tesla telah menjadi yang berkinerja terburuk di antara perusahaan “Magnificent Seven” dan cenderung menghadapi penurunan lebih lanjut di tengah penurunan laba dan persaingan yang meningkat. Perusahaan juga menghadapi pengawasan yang lebih besar terhadap pengaruh politik Musk, yang sebelumnya dianggap sebagai aset, namun kini lebih berpotensi merugikan.
Kontroversi terkait Musk, yang meningkat setelah akuisisi Twitter, berkontribusi pada penurunan dukungan publik, termasuk pengurangan permintaan di Eropa. Di Jerman, permintaan menyusut 60%, menurunkan pangsa pasar EV dari 23% menjadi 3,7%. Polarisasi pandangan Musk dan perilakunya yang sering dianggap memalukan diperkirakan akan terus menghambat pertumbuhan Tesla, dengan konsumen dari wilayah Timur Jauh satu-satunya sumber permintaan yang kuat, terhindar dari pengamatan atas perilaku Musk karena penyensoran di Tiongkok.
Laporan laba terbaru Tesla menunjukkan penurunan penjualan global menjadi 1,79 juta kendaraan pada Q4 2024, turun dari 1,81 juta pada tahun sebelumnya, dan sahamnya turun 2,12% menjadi $389,65. Penurunan ini terjadi di tengah meningkatnya kontroversi seputar CEO Elon Musk, termasuk keterlibatannya dalam politik dan perilaku yang memicu reaksi keras. Merek Tesla, yang dulunya dikenal dengan inovasi dan keberlanjutan, kini menghadapi tantangan kepercayaan konsumen, dengan studi menunjukkan hampir dua pertiga pembeli di Inggris menjauhi Tesla karena tindakan Musk.
Musk, yang sebelumnya dianggap sebagai aset bagi Tesla, kini dipandang sebagai beban yang dapat merusak nilai merek. Keterlibatannya dengan politik, membuat banyak konsumen merasa bahwa membeli Tesla dapat menjadi pernyataan politik. Meskipun Tesla tetap menjadi perusahaan mobil paling berharga dengan kapitalisasi pasar $1,3 triliun, ketidakpastian seputar Musk dapat mengikis kepercayaan jangka panjang.
Selain tantangan terkait Musk, Tesla juga menghadapi persaingan yang semakin ketat dari produsen mobil tradisional dan merek EV Tiongkok, serta masalah terkait jalur produk yang menua. Meskipun ada rencana untuk model yang lebih terjangkau dan teknologi Full Self-Driving, masa depan permintaan untuk produk seperti Cybertruck masih dipertanyakan.
Jalan ke depan untuk Tesla dipenuhi ketidakpastian akibat kontroversi seputar CEO Elon Musk. Dampak jangka panjang dari perilaku Musk, menunjukkan potensi kerusakan pada merek Tesla. Beberapa pihak berpendapat bahwa Musk harus mundur untuk memperbaiki citra perusahaan, meskipun kemungkinan ini tampaknya kecil. Meskipun Tesla masih memimpin pasar kendaraan listrik, tantangan terbesarnya kini adalah menjaga reputasi merek agar tidak terpengaruh oleh tindakan politik Musk, bukan hanya fokus pada produksi kendaraan listrik yang hebat.