(Business Lounge Journal – Medicine)
Depresi adalah masalah kebanyakan orang di dunia. Jumlah orang yang terkena depresi di dunia – menurut data dari World Health Organization (WHO) – sekitar 264 juta orang di seluruh dunia menderita depresi, hampir sejumlah satu bangsa seperti Indonesia.
Lebih Banyak Wanita
Tahukah kamu bahwa terdapat perbedaan gender dalam angka depresi, dimana wanita lebih cenderung mengalami depresi dua kali lebih banyak daripada pria.
Penyebab Terbanyak Depresi
Semua depresi pasti ada sebabnya. Berikut adalah 10 penyebab terbanyak depresi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental tersebut:
– Stres kronis
– Trauma emosional atau fisik
– Kehilangan seseorang yang dicintai
– Gangguan hormon
– Gangguan kimia di otak
– Konflik interpersonal
– Kurangnya dukungan sosial
– Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol
– Kondisi kesehatan kronis
– Faktor genetik
Apakah dapat terjadi ketergantungan pada Obat Anti Depresan?
Orang yang mengalami depresi serius dan kronis biasanya diresepkan obat anti depresan untuk membantu mengatasi gejala depresi. Namun, ada kemungkinan terjadi ketergantungan pada obat anti depresan karena tubuh seseorang dapat menjadi terbiasa dengan zat-zat aktif dalam obat tersebut. Di negara-negara Barat dimana tingkat depresi tinggi, banyak yang mengalami ketergantungan
Beberapa jenis obat anti depresan yang biasa digunakan termasuk:
– Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) seperti Prozac, Zoloft
– Serotonin and Norepinephrine Reuptake Inhibitors (SNRIs) seperti Effexor, Cymbalta
– Tricyclic Antidepressants (TCAs) seperti Elavil, Tofranil
– Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs) seperti Nardil, Parnate
– Atypical Antidepressants seperti Wellbutrin, Remeron
Bisakah dengan Olahraga?
Olahraga telah terbukti efektif sebagai salah satu metode non-farmakologis yang dapat membantu mengatasi depresi. Aktivitas fisik dapat meningkatkan pelepasan endorfin dan serotonin dalam otak, yang dapat meningkatkan suasana hati serta mengurangi gejala depresi.
Penelitian tentang “Manfaat Olahraga pada Depresi” terus dilakukan oleh para ilmuwan. Salah satu penelitian yang terkenal adalah penelitian di tahun 1999, penelitian dilakukan oleh Blumenthal et al.
– Tujuan Penelitian: Mengevaluasi efek olahraga aerobik terhadap depresi.
– Lokasi Penelitian: Dilakukan di Duke University Medical Center, Amerika Serikat.
– Ringkasan Penelitian: Penelitian menunjukkan bahwa latihan aerobik selama 16 minggu memiliki efek yang sama dengan pengobatan anti-depresi dalam mengurangi gejala depresi.
Jadi jelas bahwa olahraga memiliki efektivitas yang tinggi dalam membantu mengatasi depresi, terutama dalam mengurangi gejala depresi ringan hingga sedang. Namun, untuk depresi yang lebih berat, kombinasi dengan terapi atau obat-obatan mungkin diperlukan.
Selain olahraga, cara Lain untuk mengatasi dan mencegah depresi antara lain adalah:
– Terapi psikologis seperti kognitif behavioral therapy (CBT).
– Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga.
– Menjaga pola tidur yang sehat dan teratur.
– Membangun hubungan sosial yang baik dan dukungan keluarga dan teman-teman.
Jadi, mengatasi depresi memerlukan pendekatan yang holistik dan personal. Konsultasikan dengan profesional kesehatan jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala depresi agar dapat mendapatkan bantuan yang tepat.
Photo by Kelly Sikkema