(Business Lounge Journal – Entrepreneurship)
Seratus enam belas tahun yang lalu, William Crapo Durant mendirikan General Motors (GM) dengan harapan menciptakan konglomerat besar yang bisa mengakuisisi perusahaan otomotif kecil yang sedang berkembang di Detroit pada awal abad ke-20. Meskipun GM kemudian menjadi sangat sukses bahkan menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia, namun sangat miris sebab pendirinya meninggal tanpa uang sepeser pun, mengelola arena bowling, dan bergantung pada teman-temannya untuk membayar hutangnya.
Bankir J.P. Morgan menyebut Durant sebagai “visioner yang tidak stabil,” sementara banyak orang hanya memanggilnya “The Man.” Bayangkan saja bagaimana Durant telah lebih dulu memimpikan dunia yang dipenuhi jalan tol di saat dia masih membuat kereta kuda. Dia pun memimpikan makanan cepat saji jauh sebelum siapa pun, dan dia melihat potensi teknologi awal yang kini dianggap biasa, seperti lemari es. Meski memiliki visi besar, dia meninggal tanpa uang di New York, dengan keluarga Chrysler dan CEO GM Alfred P. Sloan yang menanggung tagihannya.
Durant, yang lahir di Boston pada 1861, adalah anak dari orang tua kaya berdarah Prancis. Dia keluar dari sekolah menengah pada usia 17 tahun dan tiba di Flint setelah ayahnya meninggalkan keluarganya. Dia menjadi pedagang yang menjual cerutu dan kayu sebelum bekerja sama dengan seorang pria bernama Josiah Dallas Dort untuk mulai membangun kereta di Flint. Pada usia 40, dia sudah menjadi jutawan dan pemilik pabrik kereta terbesar di AS. Dia kemudian mengalihkan perhatiannya ke jenis kereta baru—yang tanpa kuda.
Saat Durant mengambil alih Buick pada tahun 1904, produsen mobil tersebut hampir tutup. Empat tahun kemudian, merek tersebut menjual lebih banyak mobil daripada Ford dan Cadillac digabungkan. J.P. Morgan – orang pertama yang menyarankan penggabungan produsen mobil. Dia mengundang Durant, Henry Ford, Ransom Olds (pendiri Oldsmobile), dan Ben Briscoe dari Maxwell-Briscoe untuk membahas pembentukan konglomerat. Namun itu tidak berhasil. Tetapi Durant terobsesi dengan gagasan tersebut. Dia naik kereta ke Lansing, Michigan, dan membangunkan Ransom dari tempat tidurnya untuk menyetujui sebuah proyek merger. Maka, pada 16 September 1908, General Motors didirikan dengan hanya dua produsen mobil. Setahun kemudian, Durant hampir membeli Ford Motor Company seharga $8 juta. Jika bank menyetujui, Ford akan menjadi bagian dari GM.
Lebih dari satu tahun, setelah mendirikan GM, Durant menambahkan 22 perusahaan lagi ke General. Tidak semuanya berhasil, tetapi yang berhasil masih ada hingga hari ini; Cadillac, AC Spark Plug, Delco Oakland (Pontiac), Oldsmobile, McLaughlin (GM Canada), dan GMC.
Bankir mengambil alih GM mulai tahun 1910 ketika penjualan menurun akibat mobil murah bernama Ford Model T. Walaupun tidak bekerja lagi (meskipun masih jutawan), Durant mendirikan Chevrolet bersama pembalap mobil Buick, Louis Chevrolet, pada 1911. Baru pada 1916 Durant mendapatkan kendali atas GM lagi. Dia kemudian memasukkan Chevrolet ke dalam keluarga GM.
Inilah bagaimana General Motors menggambarkan kejatuhan terakhir Durant:
Pada tahun 1920, ledakan pasca-Perang Dunia I berakhir, saham kehilangan 25% nilainya, dan 100.000 bisnis bangkrut. Durant mulai diam-diam membeli saham secara margin. Dia merasa bertanggung jawab secara pribadi kepada ribuan pemegang saham yang mempercayakan nasib dana mereka kepadanya. Enam bulan kemudian, $90 juta miliknya habis. Dia diselamatkan lagi, tetapi dengan syarat dia mengundurkan diri sepenuhnya dari GM. Untuk kedua kalinya, Durant kehilangan kendali atas perusahaan yang dia dirikan. Saat itu, Durant berusia 59 tahun dan menganggur.
Durant sempat mencoba mendirikan perusahaan mobil lain—Durant Motors—tetapi dibubarkan pada 1933. Durant sendiri dinyatakan bangkrut pada 1937. Tak gentar, Durant memulai arena bowling bernama North Flint Recreation Center pada 1940 di dekat pabrik besar GM, Buick City, di utara kota. Semua orang mengatakan itu tidak mungkin dilakukan, karena depot truk lama yang dia pilih tidak cocok untuk direnovasi, belum lagi lokasinya di seberang gereja (yang membuat minum alkohol dan bermain bowling tidak pantas pada saat itu). Durant berkata, “Ini akan menjadi bowling tanpa bir dan akan berhasil.” Dia percaya bowling adalah aktivitas ramah keluarga, bukan hanya untuk pria. Di arena bowling itu, Durant membangun Horseshoe Inn, salah satu restoran “fast food” drive-in pertama di negara ini.
Meskipun dia berencana membangun jaringan nasional, stroke pada 1942 menghentikan impian itu. Meski begitu, bowling tetap menjadi tradisi kuat di Michigan, yang hingga kini memiliki lebih banyak arena bowling daripada negara bagian mana pun. Apa yang dilakukan Ford untuk square dancing, Durant lakukan untuk bowling.
William Durant meninggal pada 1947 pada usia 85 di apartemennya di New York City setelah dua kali meraih dan kehilangan kendali atas perusahaan terbesar di dunia. Pada saat itu, tokoh-tokoh besar lain dalam sejarah bisnis Amerika yang membayar tagihannya.