(Business Lounge Journal – Travel)
Memasuki kanal-kanal kecil dengan rumah rumah rakyat di tepi air serta menyusuri kolong jembatan cantik. Ayunan dayung terasa makin kuat setelah Ke luar dari kanal. Terpampanglah gedung-gedung megah bergaya Gotik Venesia, mengapung di perairan Mediterania.
Inilah yang disebut dengan kota Venesia, yang pada masa kejayaanya adalah jantung dari Republik Maritim, melambangkan kekuatan dan perdagangan wilayah Mediterania. Posisinya yang strategis menjadikan Venisia sebagai pemain utama dalam jalur perdagangan maritim. Jadi hampir semua barang seni yang menawan dan indah dari seluruh Italia tersedia di tempat ini. Banyak orang datang serta membuat barang-barang tersebut menjadi hadiah diplomasi. Salah satu komoditi andalannya adalah Anggur.
Hingga hari ini, Venesia tidak pernah kehilangan pesonanya. Semua deretan bangunan indah bergaya arsitektur Gotik, Bizantun, dan renaisans, tetap berdiri megah diatas laguna seluas 550 KM² di wilayah Veneto, Italia Utara. Terdapat 177 kanal dan 400 jembatan. Inilah daya tarik yang menyedot para wisatawan dari mancanegara.
Perlu diketahui, berjalan jalan di Venesia tidak dapat menggunakan mobil. Untuk daratan, dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Sedangkan untuk mengarungi perairan, para wisatawan dapat menggunakan Vaporetto, yaitu bus air yang tarifnya terjangkau. Dengan Bus air ini, kita dapat berkeliling perairan Venesia, bahkan dapat mengunjungi pulau Murano yang menghasilkan kerajinan kaca tiup yang indah. Banyak wisatawan mengincar hasil karya ini untuk dibawa pulang.
Vaporetto juga memiliki rute ke pulau Burano, penghasil kerajinan renda, dan bahkan ke pulau Torcello yang memiliki bangunan katedral yang sangat indah.
Berjalan kaki di Venesia memang sangat menyenangkan. Tak habis-habisnya takjub melihat gedung-gedung tua bersejarah yang tetap tegar berdiri. Tersebutlah Istana Doge yang memiliki dekorasi mewah bergaya arsitektur Gotik, Moor, dan renaisans. Sementara di atas, matahari Venesia yang cerah menerangi gedung-gedung bersejarah yang didominasi gaya Gotik Venesia yang tidak pernah usang oleh waktu.
Sungguh menarik menyelidiki gaya arsitektur di Venesia. Melewati gedung Basilika San Marco yang tinggi dan kurus serta lengkungan membulat di bagian atas, nyatalah gaya arsitektur bangunan ini dipengaruhi gaya Bizantun yang pernah trend pada tahun 900-1300. Wah indahnya..
Belum lagi gaya arsitektur gotik sekuler dan religius yang pernah digandrungi oleh para arsitektur Eropa. Bukti ini dapat ditemukan di gedung Santa Maria dei Frari di jantung distrik San Polo. Ada cerita menarik dari gedung ini yang dibangun pada abad ke-13. Dengan munculnya gaya gotik, gedung ini dibangun kembali. Bukan hanya itu, berbagai karya seni dari jaman Renaisans, disimpan di gedung ini. Salah satunya adalah karya seniman kondang Venisia, Bellini dan Titan. Tidak pernah menyesal bisa mengunjungi gedung-gedung indah, megah nan bersejarah ini.
Masih banyak lagi bangunan cantik yang patut dikunjungi, seperti Palazzo Grimani dengan gaya arsitektur jendela melengkung di bagian luar. Jelas, ini adalah gaya renaisans yang membuka jalan gaya gotik paling revolusioner.
Setelah berjalan-jalan melihat bangunan megah, rasa lapar tidak dapat ditahan. Inilah kesempatan mencoba kuliner Venesia. Ada banyak sekali tempat makan, menu andalannya adalah Baccalà Mantecarto yang berupa ikan Cod kering diberi bawang putih, peterseli, dan krim. Rasanya? Luar biasa sedap.. apalagi disajikan dengan anggur venesia yang nikmat. Selain itu masih ada menu berbahan Bakso, angsa dan lobsters.
Di Venesia ada kafe paling tua, paling cantik, paling indah dan megah. Namanya kafe Florian yang sudah ada sejak tahun 1720. Sangat megah, berbagai lukisan dipajang di langit langit kafe, dan disinilah tempatnya para bangsawan berkumpul.
Di sepanjang jalan dan gang demi gang kota, banyak yang menjual souvenir khas Venesia. Hal yang paling unik adalah bola kaca hias yang cantik dan topeng. Venesia juga terkenal sebagai kota topeng karena tiap tahunnya diselenggarakan festival topeng. Biasakan untuk membandingkan harga souvenir dari satu toko ke toko lainnya. Karena bisa saja ada yang lebih murah.
Tidak sah mengunjungi Venesia tanpa menumpangi gondola. Gondola adalah perahu kayu khas italia berwarna hitam, dengan panjang sekitar 10 meter, lebar sekitar 1,5 meter. Untuk menumpangi gondola, wisatawan harus membayar 80 Euro atau setara dengan 1 juta rupiah untuk 6 orang (bukan satu orang). Peristiwa akan setara dengan pengalaman seumur hidup menyusuri kanal-kanal di Venesia yang indah.
Pengayuh dayung yang disebut “gondolier” akan membawa kita dengan rute-rute yang sudah ditetapkan. Mereka berpakaian strip vertikal hitam. Tempat duduk dengan sandaran empuk di atas gondola, terasa nyaman bersandar dengan punggung. Sambil membawa roti dan anggur Venesia, sangat nikmat menyusuri kanal-kanal dan pinggiran kota yang mulai temaram dengan terbenamnya sang surya. Menyaksikan jembatan Rialto yang indah, dipenuhi para wisatawan yang menikmati sejuknya udara, memandang Piazza San Marco yang gagah nan megah dari air, serta bangunan-bangunan indah dari jaman renaisans, dan terlihat pula menara lonceng Campanile yang tinggi, seolah menara itu memanggil untuk dikunjungi esok hari..
Sungguh indah pengalaman menyusuri Venisia dari Gondola.
Dalam riuh rendah gelombang air kanal, terdengar kata-kata dari bahasa Italia yang tidak dimengerti, bahasa itu terkadang diutarakan sangat cepat seperti “merepet”, terkadang terasa sedang seperti merayu, namun jujur, bahasa itu terdengar indah di telinga.. yah itulah bahasa Italia yang terletup dari mulut orang Venisa yang berbaur dengan para wisatawan.
Indahnya bahasa Italia menghiasi air kanal Venisia yang berwarna hijau gemerlapan berbias matahari senja yang meredup. Dari kejauhan terdengar lantunan lagu “O sole mio” yang berarti matahariku.
Kenangan sekali seumur hidup yang tak terlupakan di Venesia.