Centaurus? Bukan Varian Baru!

(Business Lounge Journal – Medicine)

Centaurus, beberapa minggu belakangan ini media ramai membahas munculnya varian ini.  Kasus COVID-19 di seluruh dunia pada 25 Juli 2022 adalah sebanyak 575.144.901 kasus sejak merebak di akhir tahun 2019 dan angka kematian sebenarnya cenderung kecil yaitu sebanyak 6.403.131 orang atau sebanyak 1,1%. Ini berarti kebanyakan orang sembuh dari COVID-19. Jadi  COVID-19 sebenarnya hampir 99% orang mengalami kesembuhan.

Dibandingkan dengan Spanish Flu, jumlah kasus hampir sama yaitu 500juta kasus. Namun Spanish Flu terjadi dalam satu tahun 1918-1919 sedangkan COVID-19 sudah memasuki tahun ketiga. Angka kematian Spanish Flu juga tinggi mencapai hingga 50juta jiwa (10% angka kematian). Dengan perbandingan ini maka dapat disimpulkan bahwa COVID-19 yang sudah memasuki tahun ketiga tidaklah separah Spanish Flu.

Centaurus turunan Omicron

Centaurus, yang merupakan nama yang tidak resmi diberitakan sangat menular lebih daripada COVID-19 yang lainnya. Centaurus yang viral akhir-akhir ini sebenarnya lebih tepat disebut sebagai sub varian, bukan varian baru melainkan merupakan turunan dari Omicron, yaitu sub varian BA 2.7.5

COVID Centaurus ramai diberitakan di berbagai situs media online sejak Juli 2022 dan orang-orang berpikir bahwa ini adalah varian baru.

Omicron tipe BA 2.75  Seperti yang diketahui, sub-varian Centaurus sudah terdeteksi di 10 negara termasuk India, Kanada, Jerman, Jepang, Selandia Baru, Australia, Inggris bahkan Indonesia.  India adalah tempat sub varian Omicron ini ditemukan pertama kali.

Budi Gunadi Sadikin, menteri Kesehatan  mengatakan pada 18 Juli 2022 dalam Keterangan Pers Rapat Terbatas Evaluasi PPKM yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden bahwa Omicron sub varian BA.2.75 ini juga sudah masuk di Indonesa.  Satu ada di Bali karena kedatangan dari luar negeri dan dua ada di Jakarta. Menkes mengatakan kemungkinan besar transmisi lokal dan sedang terus dicari sumbernya dari mana.

Sementara itu Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, karakter infeksi sub varian BA.2.75 Centaurus tergolong ringan. Dante meminta warga tak perlu khawatir karena karakternya hampir sama dengan sub varian BA.4, BA.5 dan BA.1, BA.2. Walaupun memang kecepatan penularannya adalah lima kali lebih cepat daripada sub-varian yang lainnya, namun gejalanya adalh malah lebih ringan. Sub varian ini bahkan diyakini para ahli dapat  menjadi varian dominan di dunia.

ZOE Covid Symptom Study Inggris juga mengumpulkan data gejala Omicron Centaurus untuk mengetahui perbedaan gejala Omicron Centaurus dengan penyakit pilek dan flu.

Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa sakit tenggorokan yang disebabkan oleh Omicron Centaurus berlangsung kurang dari lima hari dan akan berangsur membaik dengan cepat.  Jadi jika melihat kecepatan membaiknya maka sebenarnya tidak ada yang perlu ditakutkan dalam menghadapi Centaurus walaupun angka kasus positif terus meningkat.

Gejala Centaurus

Penting diperhatikan bahwa saat ini yang paling dominan adalah sakit tenggorokan dan hidung tersumbat. Bisa demam bisa juga tidak demam.  Gejala secara keseluruhan adalah mirip dengan keluarga Omicron lainnya.

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Mudah lelah
  • Pilek atau hidung tersumbat
  • Sakit tenggorokan
  • Bersin
  • Batuk
  • Hilangnya kemampuan indra penciuman (anosmia) atau hilangnya kemampuan indra perasa (ageusia) tidak selalu ada

Nama Centaurus sendiri sebenarnya bukan resmi dari WHO. Nama ini diberikan oleh seorang pengguna twitter yang menamakan subvarian ini sebagai Centaurus. Penamaan virus memang seharusnya mengikuti abjad Yunani. Namun, entah mengapa seluruh dunia kini mengikuti penamaan Centaurus ini.

Lalu bagaimana dengan yang komorbid?

Bagi penderita komorbid tetap jangan menganggap remeh dan harus memerhatikan bila gejala timbul apakah memerlukan perawatan dirumah sakit. Sebagaimana keluarga omicron lainnya, Centaurus juga dapat menimbulkan keparahan bagi penderita dengan komorbid.

Vaksinasi hingga saat ini belum diketahui keefektifannya melawan Omicron Centaurus yang memiliki kemampuan menghindar dari sistem kekebalan tubuh manusia.