(Business Lounge Journal – Medicine)
Di Singapura, varian terbaru yang ditemukan adalah Varian BA.2.86. Varian ini juga ditemukan dan telah dikaitkan dengan peningkatan kasus COVID-19 di Malaysia. Sedangkan di Indonesia, varian terbaru yang ditemukan adalah Varian JN.1, turunan dari varian Pirola, keluarga Omicron, nama lain dari BA.2.86. JN.1 sebenarnya pertama kali ditemukan di Amerika pada bulan September 2023. Tercatat untuk periode 6-18 Desember 2023 sudah ada sebanyak 2.204 kasus aktif COVID-19.
Gejala COVID-19 pada varian baru ini umumnya mirip dengan gejala COVID-19 pada varian sebelumnya. Beberapa gejala yang umum termasuk demam, diare, batuk, sesak napas, kelelahan, hilangnya indera penciuman dan pengecapan, sakit tenggorokan, dan gejala pilek. Namun, penting untuk diingat bahwa gejala dapat bervariasi dari orang ke orang.
Lama inkubasi COVID-19 biasanya berkisar antara 2-14 hari setelah terpapar virus. Namun, rata-rata inkubasi COVID-19 adalah sekitar 5-6 hari.
Varian JN.1 ini diperkirakan juga cepat menular. Penularan varian baru ini dilaporkan lebih cepat dibandingkan dengan varian sebelumnya. Namun, tingkat penularan dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti kebersihan pribadi, penggunaan masker, jarak sosial, dan ventilasi ruangan.
Penggunaan masker direkomendasikan untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan COVID-19, terutama di tempat umum di mana jarak fisik mungkin sulit untuk dijaga. Memakai masker dengan benar dan menjaga kebersihan tangan adalah langkah penting dalam pencegahan COVID-19.
Untuk menghindari tertular di tempat umum, penting untuk selalu menjaga jarak fisik dengan orang lain setidaknya 1 meter, menghindari kerumunan, menghindari menyentuh wajah, dan mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.
Pemeriksaan Antigen Rapid Test disarankan ketika seseorang mengalami gejala COVID-19 atau telah kontak erat dengan individu yang terinfeksi. Namun, rekomendasi ini dapat bervariasi tergantung pada pedoman dari otoritas kesehatan setempat.
Masa isolasi mandiri dianjurkan selama minimal 5-10 hari sejak awal gejala muncul. Namun, masa isolasi mandiri dapat lebih lama jika terjadi komplikasi atau aturan yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan setempat. Jika seseorang tidak mengalami gejala, masa isolasi mandiri disarankan selama minimal 10 hari sejak tanggal tes positif pertama.
Antigen Rapid Test (ART) mungkin perlu dilakukan lagi setelah masa isolasi mandiri selesai, terutama jika ada gejala yang berlanjut. Namun, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau otoritas kesehatan setempat untuk panduan lebih lanjut.
Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan:
1. Jangan timbul ketakutan. Ketakutan justru menurunkan imunitas.
2.Patuhi protokol kesehatan, seperti mengenakan masker dengan benar, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga jarak fisik.
3. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan cukup istirahat.
4. Gunakan masker di kerumunan dan tempat-tempat yang ramai.
5. Jaga kebersihan dengan melakukan pembersihan rutin di rumah dan menyentuh permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu dan tombol lift.
6. Hindari menyentuh wajah Anda dengan tangan yang tidak bersih.
7. Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami gejala COVID-19 atau memiliki riwayat kontak dengan individu yang terinfeksi.8. Ikuti arahan dan peraturan yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan setempat.