(Business Lounge – Special Report) – Nadine Chandrawinata, aktris dan model kelahiran Hannover, 8 Mei 1984 memang terkenal karena kecintaannya pada alam Indonesia. Hampir seluruh daerah di Indonesia ia jelajahi untuk memperkenalkan kepada dunia betapa indahnya alam Indonesia. Kecintaannya pada alam Indonesia memang terbukti. Dalam kesehariannya, ia berkeliling Indonesia sekedar menikmati alamnya, tetapi juga menyempatkan untuk tinggal beberapa bulan di berbagai daerah di Indonesia untuk memberikan penyuluhan kepada warga disana.
Dengan passion yang dimilikinya, ia melakukan banyak hal untuk melestarikan alam Indonesia. Mulai dari mengajak masyarakat untuk menjaga laut agar bersih dari segala sampah, sampai menanam pohon bersama dengan warga setempat. Ia juga aktif mempromosikan gerakan untuk mencintai lingkungan hidup , dengan komunitas #SEASOLDIER dan #saveshark. Kecintaannya pada alam tersebut, membuatnya pernah dipercaya menjadi Duta Daerah Wisata Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara beberapa tahun lalu. Dan bukan sampai situ saja, kini ia dipercaya untuk menjadi Duta Pariwisata Maluku Barat Daya, dimana penghargaannya diserahkan langsung oleh Bpk. Barnabas Orno selaku Bupati Maluku Barat Daya. Dalam pernyataannya di salah satu sosial media miliknya, ia mengungkapkan “kembali ke alam, bersyukur dipercaya bersama-sama menjadi jembatan untuk menjaga keindahan darat dan laut.”
Selain mencintai alam, Nadine Chandrawinata juga memiliki jiwa entrepreneur yang tinggi. Hal itu dibuktikannya dengan membangun Raja Ampat Dive Resort dengan keluarganya di Pulau Waigeo, Papua Barat, Indonesia. Berikut sedikit petikan wawancara Business Lounge dengan Nadine Chandrawinata :
BL : Business Lounge
NC : Nadine Chandrawinata
BL : Sejak kapan Anda memilih untuk berbisnis resort? Mengapa Anda tertarik untuk berbisnis resort dan mengapa memilih Raja Ampat?
NC : Kenapa Raja Ampat, sebenernya karena aku senang diving. Aku senang menyelam, terus waktu itu lagi menyelam di Raja Ampat, aku dan Papa menemukan keseruan di daerah itu. Terus kita mikir, kita senang menyelam dan udah berapa kali bolak-balik kesana, jadi ya sudah kita buat resort saja disana sekalian untuk mengikatkan perekonomian di sana juga. Sebenernya bukan perekonomian sih, tetapi agar masyarakat lebih percaya diri bahwa walaupun mereka paling Timur tetapi mereka juga dilirik. Bukan hanya dalam dunia penyelaman, tetapi banyak investor lainnya yang juga melirik tetapi belum tahu bagaimana caranya karena fasilitas penerbangan juga belum banyak.
Sebenarnya ada beberapa hal yang membuat kita tertarik buat mendirikan resort disana. Pertama, untuk membantu Pemerintah Daerah setempat, agar orang Papua jadi lebih semangat lagi dan menjadi sadar bahwa mereka mempunyai potensi yang tinggi. Kedua, aku ingin lebih banyak orang Indonesia datang kesana karena lebih banyak orang asing yang kesana dan lebih banyak investor asing juga.
Salah satu rencanaku, supaya banyak orang Indonesia yang datang kesana. Aku mau menjadikan diri aku contoh, kalo aku udah bolak balik kesana. Dan sekarang, penerbangan juga udah gampang buat kesana, tinggal pilih yang mana yang nyaman.
Aku menjadikan Raja Ampat itu rumah kedua, kenapa paling ujung? Ya karena kita tidak suka yang terlalu mudah, kita berpikir walaupun ini rumah kedua tetapi kita juga menabung untuk di masa depan. Kita invest disitu, kita invest untuk masa depan. Jadi, sekalian mengajarkan bahwa untuk mencapai suatu titik yang kita inginkan, kita harus berusaha. Maka aku letakkan yang paling ujung saja.
BL : Menurut Anda, bagaimana potensi pariwisata di Indonesia saat ini?
NC : Kalau pariwisata baik, potensinya baik sekali. Malah dengan adanya social media, lebih mudah lagi untuk mendapatkan informasi yang lebih detail.
Indonesia adalah salah satu negara yang cukup aktif di dunia maya, jadi saya melihat bahwa social media, baik itu facebook, instagram atau sekarang periscope dan lainnya itu, membuat semua orang menjadi lebih gampang sekali untuk cari tahu, dan lebih mudah untuk mendapatkan informasinya.
Jadi, di satu sisi semakin membaik, tetapi dengan adanya informasi yang bisa dibilang instan, mendapatkan informasi yang lebih mudah itu membuat pengunjung terkadang lupa, bahwa bukan hanya sekedar jalan-jalan, tetapi harus dipikirkan bagaimana menjaga tempat wisata tersebut. Salah satunya, pengunjung datang kesana membawa sampah lalu dibiarkan saja. Itu yang harus diubah sedikit polanya.
BL : Kalau boleh tahu, apa unique value proposition dari bisnis Anda?
NC : Awalnya, kita mencari tahu, bagaimana caranya membangun resort, karena memang susah untuk membuat resort. Ini memang susah banget, karena kita harus mencari tahu kebudayaan disana, kebudayaannya itu sesuatu yang baru buat kita. Terus kita membuat resort itu juga bukan dari sekedar semen atau apa, kita buat semuanya dari sana, dalam arti ada keunikan di daerah sana. Dalam membangunnya, belum tentu pohonnya (yang untuk bahan-red) dapat. Jadi, kalo kita mau bangun kita harus melihat yang mana nih pohonnya, kita beli, dan itu dilihat satu per satu.
Ya, kita kan eco tourism resort. Tetapi, alasan itu mungkin bisa menjadi salah satu pikiran mereka (orang Indonesia-red) untuk datang. Harga untuk orang Indonesia pun lebih murah dibanding orang luar, karena memang kita menarik orang Indonesia supaya mereka datang.
Waktu kita baru bangun satu kamar, sudah ada yang mau menginap disana, ya kita siapin tenda untuk bermalam disana. Karena waktu itu belum selesai pembangunan resortnya, jadi kita jadi kita sediakan tenda bagi yang mau menginap go show. Sekarang, kita sudah punya 30 kamar, dan dinamakan dengan nama-nama ikan.
Bicara dengan Nadine Chandrawinata mengenai alam, memang perlu diakui, ia memang memiliki passion untuk melestarikan alam Indonesia. Bahkan, resort yang dibangunnya bersama keluarganya juga dalam rangka memperkenalkan keindahan alam Indonesia yang memukau. Upayanya agar kelestarian alam Indonesia tetap terjaga, memang patut diacungi jempol. Melihat upaya Nadine yang luar biasa dalam melestarikan alam Indonesia, baik di darat maupun lautan, kita harapkan, bangsa Indonesia akan menjadi semakin mencintai alamnya yang indah. Good luck for you, Nadine Chandrawinata!
Fanya Jodie//VMN/BL
All photos by Businesslounge & Courtesy of Nadine Chandrawinata & Raja Ampat Dive Resort