(Business Lounge Journal – Interview Session)
Perlombaan untuk menemukan obat, treatment dan vaksin untuk COVID 19 terus berlangsung dan tidak sedikit negara-negara yang menunjukkan partisipasinya dalam effort ini, tidak terkecuali Indonesia. Setelah obat untuk COVID-19 hasil penelitian UNAIR diumumkan pada tanggal 17 Agustus kemarin, beberapa hari setelah itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan plasma treatment semalam pukul 19:00 EST; menunjukkan betapa sangat kerasnya usaha-usaha yang dilakukan oleh berbagai negara di dunia untuk berusaha menangkal virus asal Wuhan, Tiongkok ini yang telah menimbulkan pandemi global sejak awal tahun 2020 ini.
Selain obat, Indonesia termasuk pada salah satu negara yang turut serta dalam usaha menemukan vaksin untuk menangkal COVID-19, bersamaan dengan negara2 superpower lainnya yang juga melakukan usaha serupa, seperti Amerika Serikat lewat Moderna, Russia lewat Sputnik, dan Tiongkok lewat Sinovac, Indonesia memberi nama vaksinnya dengan nama Vaksin Merah Putih. Usaha menemukan vaksin ini juga sama penting seperti menemukan obat, mengingat bahwa pandemi ini telah berlangsung cukup lama diseluruh dunia. Indonesia terus berupaya agar bagaimana obat yang ditemukan dan vaksin yang sedang dikerjakan dapat dengan cepat menolong masyarakat dan humanity.
Berikut wawancara kami dengan Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D. selaku Menteri Riset dan Teknologi Indonesia / Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Indonesia mengenai kelanjutan dari usaha Vaksin Merah Putih.
Michael Judah Sumbayak adalah pengajar di Vibiz LearningCenter (VbLC) untuk entrepreneurship dan branding. Seorang penggemar jas dan kopi hitam. Follow instagram nya di @michaeljudahsumbek