Risk Covid-19 Environment Mapping untuk Pembukaan Bisnis

(Business Lounge Journal – General Management)

Memasuki era new normal, dunia bisnis dapat menggunakan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran coronavirus yang dilakukan di rumah sakit. Protokol tersebut bisa menjadi ide dan referensi bagaimana bisnis menyiapkan karyawan dan pelanggan beraktifitas kembali sejalan dengan rencana untuk penghentian PSBB di beberapa kota dan dibukanya kembali bisnis. Namun untuk mengetahui apa yang harus dipersiapkan untuk bisnis berjalan dalam era new normal, maka perlu dipetakan berapa besar risiko penyebaran covid-19 di lingkungan bisnis. Risiko ini berbeda serta unik dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dari satu bisnis ke bisnis yang lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dari satu organisasi ke organisasi lain.

Mckinsey memetakan risiko penyebaran covid-19 di lingkungan bisnis berdasarkan dua indikator: pertama adalah luasnya interaksi (extent of exposure) yang dilakukan dengan orang lain dalam sehari dan indikator kedua adalah kedekatan berinteraksi (proximity of exposure) dengan orang lain setiap hari. Mckinsey melalui pemetaan ini mendapatkan peta lingkungan bisnis berdasarkan risiko penyebaran covid 19 dan digolongkan menjadi empat kuadran.

Kuadran 1

Kuadran pertama adalah, low extent of exposure, low proximity of exposure. Bisnis yang rendah dalam jumlah berinteraksi dengan orang lain dan interaksinya tidak dekat dengan orang lain memiliki risiko yang rendah untuk terjadi penyebaran covid-19. Bisnis seperti ini antara lain adalah: Fine arts, Graphic design, Programming, Construction, Farming, Landscaping, Waste Management, termasuk yang rendah risiko penyebaran Covid 19.

Kuadran 2

High extent of exposure dan Low proximity of exposure, kondisi dengan frekuensi perjumpaan sangat luas, namun tingkat kedekatannya rendah. Kondisi ini tidak terlalu berisiko untuk terpapar covid 19. Penerapan protokol kesehatan pada bisnis ini tidak perlu diberlakukan dengan ketat untuk mencegah penyebaran covid-19. Bisnis pada kuadran ini antara lain call centers, air traffic controls.

Kuadran 3

High extent of exposure dan high proximity of exposure. Di kuadran ini memiliki risiko penyebaran covid 19 yang paling tinggi. Penerapan protokol kesehatan perlu dilakukan dengan sangat disiplin agar penyebaran tidak terjadi. Airports, Banks, Retail stores, Hospitals ada pada klasifikasi ini.

Kuadran 4

Low extent of exposure dan high proximity of exposure. Kuadran ini kondisi dengan kedekatan terhadap orang lain sangat tinggi. Penerapan protokol kesehatan perlu dilakukan seperti kuadran dua. Profesi yang harus ada pertemuan dengan pelanggan, seperti barbershop, spa, salons ada pada kuadran ini.

Tentulah analisa Mckinsey ini masih harus disesuaikan dengan kondisi bisnis di sebuah negara. Sebagai contoh cara bertani di Indonesia tentulah berbeda dengan di Amerika dalam indikator luasnya interaksi (extent of exposure) dan kedekatan berinteraksi (proximity of exposure). Kedua indikator tersebut di sektor pertanian Amerika yang menggunakan lahan yang luas dengan sedikit tenaga manusia dan tenaga mesin bisa masuk dalam kuadran low extent of exposure, low proximity of exposure. Berbeda dengan pertanian Indonesia yang lahannya lebih kecil dan menggunakan banyak tenaga, bisa jadi akan masuk golongan high extent of exposure, low proximity of exposure.

Fadjar Ari Dewanto/Editor in Chief VMN/BL/Partner of Business Advisory Services, Vibiz Consulting. Penulis Leadership