What to Do, What to do: Business Lounge Journal’s Guide for Working and Escaping Boredom during Global Pandemic

(Business Lounge Journal – Ideas)

Kalau Anda sedang membaca ini, Anda mungkin salah satu dari banyak warga Indonesia yang sedang melakukan physical distancing bersamaan dengan jutaan masyarakat lainnya di dunia. Baru saja minggu lalu saya makan Neapolitan pizza di Menteng – a very good one, by the way. Saya akan beritahu apa nama tokonya di akhir artikel ini – dan sekarang saya juga bekerja di rumah. Hidup memang penuh misteri, tetap bukan berarti dunia sudah berakhir, and with that being said, bukan berarti pekerjaan kita sudah berakhir.

Work From Home atau disingkat WFH adalah bentuk physical distancing yang dianjurkan oleh banyak perusahaan di tengah pandemi global ini dan diharapkan bisa menekan laju penularan Coronavirus yang berasal dari Wuhan, China ini. WFH gak sepenuhnya menjemukan. Di sisi baik tentunya, Anda gak perlu beranjak dari kasur Anda kalau Anda mau dan dapur hanya sepelemparan batu saja dari tempat Anda bekerja. Jika Anda kangen pizza dari Menteng seperti saya, Thank God for Gojek. Walaupun ada satu masalah yang mengganggu: kebosanan.

Okay, with all that being said, ada beberapa digital tools yang dapat membantu Anda untuk WFH secara efisien dan beberapa selingan menyenangkan yang bisa membantu Anda mengurangi kejemuan dari physical distancing. Beberapa apps ini sudah Anda punya, tinggal soal bagaimana Anda memanfaatkannya to the fullest extend saja.

For Work:

WhatsApp (Obviously)

Simple, sederhana, dan tidak perlu introduction yang panjang lagi. Ada 1.5 milyar pengguna WhatsApp di seluruh dunia dan teknologi ini cukup untuk mengirimkan pesan, dokumen, foto, video, bahkan melakukan komunikasi langsung dengan panggilan suara, voice note, conference call, dan group video call. Mendekati satu minggu masa karantina ini, saya sendiri lebih sering melakukan conference meeting melalui WhatsApp dibandingkan dengan aplikasi lainnya.

Skype for Business

I consider Skype to be the “old reliable”. Saya sudah pakai selama bertahun-tahun dan selalu efektif. Formatnya yang simple dan gak ribet cocok untuk Anda teleconference. Keuntungannya adalah Anda dapat melakukan online meeting dengan menambahkan peserta hingga 250 sambungan. Seriously, Anda gak perlu fancy app terbaru untuk sekedar meeting. This is it: WhatsApp dan Skype. Anda sudah punya dan Anda gak perlu repot-repot pakai sarana lain.

Instagram Live

Instagram live tidak hanya milik influencer saja dan selama masa beberapa hari karantina ini, Instagram live telah dimanfaatkan mulai dari coffeepreneur, bespoke tailor dari Jepang, bahkan aula simfoni Jakarta mengadakan konser lewat Instagram Live. Bagi Anda yang kebetulan ingin melakukan physical distancing dengan followers Anda, Anda bisa manfaatkan kesempatan ini untuk membuka kelas online via Instagram Live. Siapa tau setelah pandemic ini berakhir, Anda bisa tetap dapat captive audience lewat sini. Ada yang mau buka kelas memasak lewat Instagram Live, mungkin?

For Pleasure:

Back Issues of The Rake Magazine are now free via Zinio

One of the best news from last week! Founder dari The Rake Magazine, Wei Koh mengumumkan di Instagram storiesnya bahwa beberapa back issues dari The Rake Magazine sekarang gratis untuk diakses via Zinio. Kalau Anda kebetulan kelewatan banyak volume dari majalah yang khusus mengulas classic menswear, arloji, dan lifestyle pria ini, Anda bisa akses secara gratis via Zinio app. Download gratis di Apple AppStore.

Bored with Netflix? Get Prime Video

Saya harus mengakui bahwa untuk saya pribadi, program-program original Netflix semakin lama semakin cliché dan memiliki premis yang terlalu tidak cocok buat saya. Pindah ke Prime Video adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya lakukan. Prime Video dari Amazon memiliki lebih banyak konten docuseries yang menarik untuk saya dengan undertone yang tidak terlalu terkesan “menggurui”. Docuseries dari Dinesh D’Souza merupakan salah satu favorit saya, juga TV Series dengan aktor Spanyol Óscar Jaenada yang berperan sebagai conquistador legendaris Hernán Cortés dalam serial epic yang menghidupkan kembali peristiwa konflik bersejarah antara conquistador Spanyol dan suku Aztec tahun 1519 – 1521 untuk merebut kota Tenochtitlán yang sekarang merupakan bagian dari negara Meksiko. It’s both entertaining and educating.

 

 

Learn to bake a Basque Cheesecake

Kangen cheesecake buatan Mall? Saya sih enggak. Sejak saya menemukan resep untuk Basque Cheesecake tahun lalu, saya hanya makan cheesecake buatan sendiri. No, seriously. Semua cheesecake yang lain jauh di bawah cheesecake saya. And the best thing is: It’s SUPER EASY TO MAKE. Cukup cari tutorial Basque Cheesecake di channel Food Wishes di YouTube and that’s it. Percaya sama saya. Anti gagal! Anda gak perlu bayar lebih mahal untuk cheesecake Mall yang pasti kalah enak. Saya dan dua teman saya selalu membuat ini selama masa karantina – mereka di rumah mereka dan saya di rumah saya, tentunya.

So, that’s it. Those are my list. Sebentar lagi kita pasti akan segera keluar dari keadaan ini dengan keadaan yang saya harapkan stronger, better, and faster. Mari kita bersama kerja dari rumah. Rajin cuci tangan, dan gak perlu keluar rumah kalau tidak perlu. Kita sudah punya banyak apps untuk membuat kita tetap stay di rumah. Belanjaan pun bisa dikirim online. Suatu saat nanti, kita akan bersama keluar dari karantina ini dan saya akan segera kembali ke Menteng untuk menikmati Neapolitan pizza lagi di Piccola Menteng. Seriously, it’s THAT good.

Michael Judah Sumbayak adalah pengajar di Vibiz LearningCenter (VbLC) untuk entrepreneurship dan branding. Seorang penggemar jas dan kopi hitam. Follow instagram nya di @michaeljudahsumbek