(Business Lounge Journal – Foreign Insight)
Slowakia merupakan produsen mobil per kapita terbesar di dunia. Demikian seperti dipaparkan oleh Duta Besar Republik Slowakia untuk Indonesia, H.E. Jaroslav Chlebo dalam sebuah exclusive interview.
Slowakia, sebuah negara yang terletak di wilayah pegunungan Eropa Tengah, dipenuhi dengan sejarah yang kaya. Secara resmi disebut sebagai Republik Slowakia dan merupakan pecahan Cekoslowakia. Negara yang terkurung di wilayah daratan ini berbatasan langsung dengan Polandia di utara, Republik Ceko di barat laut, Ukraina di timur, Hongaria di selatan, dan Austria di barat daya.
Industri otomotif
Setiap tahunnya, industri otomotif Slowakia memproduksi kurang lebih 1 juta mobil. Ini mewakili 43% dari total output industri Slovakia. Sehingga otomotif telah menjadi elemen yang sangat penting bagi industri Slowakia juga perekonomiannya.
Baru-baru ini, pemerintah juga mengumumkan bagaimana Volvo juga telah resmi memasuki Slowakia dan dengan segera memproduksi mobil pada tahun-tahun mendatang.
Selain Volvo telah ada beberapa brand yang mendahului, seperti Volkswagen, Peugeot, KIA, dan Jaguar.
Telah terbukti bahwa industri otomotif telah menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi Slowakia serta membuka kesempatan kerja bagi masyarakatnya.
Saat ini para produsen mobil sedang berlomba dalam memproduksi mobil listrik. Sehingga dapat dikatakan bahwa akan ada transformasi besar yang terjadi pada industri otomotif dan dapat dipastikan bahwa itu tidak akan mudah dan sederhana. Seperti yang telah banyak diberitakan di media.
Seperti dipaparkan Duta Besar Jaroslav Chlebo, bahwa Volvo hanya akan memproduksi mobil listrik di Slowakia. “Jadi semua fasilitas akan difokuskan pada mobil listrik,” terang Duta Besar Jaroslav Chlebo. Hal ini juga menyebabkan munculnya industri pendukung lainnya seperti industri produksi baterai.
Namun demikian, didasarkan pada pengetahuan ilmiah serta teknologi yang berkembang di Slowakia, maka mobil listrik bukan menjadi satu-satunya yang sedang dikembangkan. Sebab sudah ada serangkaian proyek yang mempromosikan energi yang dihasilkan hidrogen untuk dapat digunakan untuk transportasi dan untuk mobil pribadi atau kendaaraan lainnya. Ini akan diproduksi di Slowakia pada masa depan.
Negara Muda yang Berkembang Pesat
Patut diakui bahwa Ekonomi Slovakia dan industri otomotifnya secara ajaib tumbuh dengan cepat. Bahkan negara ini dijuluki sebagai “Harimau Tatra” pada tahun 2007. PDB per kapita Slowakia saat ini menyentuh 23.000 dolar AS.
Duta Besar Jaroslav Chlebo menjelaskan bahwa di balik pesatnya pertumbuhan industri otomotif di Slowakia, maka permasalahan yang ada sebenarnya sangat kompleks. Itu merupakan hal yang sulit sejak awal. Ada cukup banyak kesalahpahaman, terutama di pihak elit politik. Sebuah tujuan yang ingin dicapai telah menemui banyak perlawanan dan oposisi. Bahkan dapat dikatakan bahwa sangat sedikit orang yang diyakinkan dari sejak awal bahwa ini adalah cara yang harus diikuti. Namun Slowakia mendapat contoh yang cukup bagus dari negara-negara tetangganya, seperti Republik Ceko atau Hongaria.
Ada tiga hal yang disebutkan Duta Besar Jaroslav Chlebo sebagai faktor yang menguntungkan bagi Slowakia. Pertama, bagaimana Slowakia telah mulai membangun industri sejak awal. Kedua, angkatan kerja yang relatif baik, terlatih, berkembang dengan baik, dan terdidik. Mereka sangat dapat diandalkan. Hal ini juga didukung kualitas sistem pendidikan yang baik. Ketiga, sudut pandang investor asing yang menguntungkan Slowakia. Ekspansi industri dari Eropa Barat ke Timur telah menguntungkan Slowakia. Ada banyak peluang yang tercipta dan itu menguntungkan pemilik industri sebab rendahnya biaya untuk membangun bisnis mereka di Slowakia.
Inovasi untuk Naik Peringkat
Hal yang saat ini ingin dicapai Slowakia adalah untuk dapat naik peringkat. Sebab tidak ada kata puas. Diperlukan kerja lebih keras. Dalam hal ini hanya inovasi dan ide-ide baru yang efisien dan menguntungkan yang dapat menjamin keberlanjutan pertumbuhan industri atau ekonomi.
Salah satunya dengan meng-copy paste apa yang telah dilakukan oleh negara-negara yang jauh lebih sukses. Salah satu negara yang disebutkan Duta Besar Jaroslav Chlebo adalah Finlandia.
Perang Rusia – Ukraina
Secara pribadi, Duta Besar Jaroslav Chlebo mengatakan bahwa perang Rusia dan Ukraina seharusnya tidak pernah dimulai. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut telah terjadi.
Slowakia bertetangga dengan Ukraina. Meskipun perbatasan antara kedua negara tesebut adalah perbatasan terpendek (sekitar 90km) jika dibandingkan dengan perbatasan dengan negara tetangga lainnya. Namun demikian telah terdapat hubungan langsung antara kedua negara ini.
Karena itu, sejak awal Slowakia adalah bagian dari negara-negara yang membantu Ukraina. Pertama adalah dalam pemberian bantuan kemanusiaan. Terutama bagi para pengungsi yang telah memasuki area Slowakia.
Setidaknya, lebih dari enam ratus ribu orang telah memasuki Slowakia pada hari-hari ini. Mereka mengajukan suaka, menempati tempat penampungan sementara, atau bahkan pindah lebih jauh ke Barat. Pemerintah Slowakia terus memberikan bantuan bagi para pengungsi. Mulai dari bahan makanan, obat-obatan, tempat tinggal, bantuan keuangan, juga pendidikan.
Sebagai dampak bantuan terhadap Ukraina, Duta Besar Jaroslav Chlebo mengatakan bahwa terjadi perpecahan di masyarakat. Sebab ada pro dan kontra atas apa yang telah dilakukan pemerintah Slowakia.
Selain itu, sebuah krisis energi juga dapat dirasakan di Slowakia. Sebagai akibat dari keputusan politik, situasi yang sangat menegangkan di bidang pasokan dan ketersediaan energi. Harga listrik pun melompat 20 kali dibandingkan dua tahun yang lalu.
Indonesia dan Slowakia
Telah terbangun hubungan bilateral yang baik antara Indonesia dan Slowakia. Tidak ada kendala mendasar dalam menjalin hubungan yang sangat terbuka juga di dalam bisnis. Namun, jarak geografis antara dua negara cukup besar sehingga memberikan pengaruh atas kerja sama apa yang dapar dilakukan.
Kerja sama yang ada saat ini adalah dalam mengelola bandar udara. Bagaimana mengawasi situasi cuaca untuk memudahkan lalu lintas udara di dalam dan di sekitar bandar udara. Bisnis manajemen bandara juga mencakup digitalisasi dokumen yang diperlukan untuk mengelola pekerjaan bandara.
Duta Besar Jaroslav Chlebo berharap pada masa mendatang akan ada lebih banyak kesempatan yang lebih besar untuk dapat bekerja sama. Terutama pada industri otomotif mengingat Indonesia memiliki sumber nikel yang besar.