Pentingnya Solvabilitas dalam Bisnis

(Business Lounge Journal – Finance and Tax)

Salah satu tujuan utama dari bisnis apa pun adalah memiliki aset yang cukup untuk memenuhi kewajibannya. Ini dikenal sebagai solvabilitas. Seiring dengan likuiditas dan kelayakan, solvabilitas memungkinkan suuatu bisnis untuk terus beroperasi. Aset adalah apa yang dimiliki bisnis dan liabilitas adalah kewajiban bisnis terhadap aset-aset tersebut. Ini penting karena setiap bisnis terkadang memiliki masalah dengan arus kas, terutama ketika baru memulai. Jika bisnis memiliki tagihan terlalu banyak untuk dibayar dan tidak cukup aset untuk membayar tagihan itu, mereka tidak akan bertahan.

Solvabilitas pada Neraca
Solvabilitas berhubungan langsung dengan neraca bisnis yang menunjukkan hubungan aset di satu sisi dengan kewajiban dan ekuitas (kepemilikan) di sisi lain.

Persamaan akuntansi tradisional adalah bahwa Aset sama dengan Kewajiban ditambah Ekuitas Pemilik. Kedua belah pihak harus menyeimbangkan karena setiap aset harus dibeli baik dengan hutang (kewajiban) atau modal pemilik (ekuitas).

Rasio Solvabilitas
Solvabilitas sering diukur sebagai rasio aset terhadap liabilitas, misalnya apakah ada cukup aset untuk membayar tagihan? Dalam rasio-rasio ini, cara terbaik untuk mengukur solvabilitas adalah dengan memasukkan semua kewajiban: utang dagang, utang pajak, utang pinjaman, utang sewa guna usaha, dan apa pun yang menjadi kewajiban bisnis.

Ada dua rasio yang mengukur solvabilitas:

Rasio lancar adalah total aset lancar dibagi dengan total kewajiban lancar. Aset lancar adalah uang tunai, piutang, inventaris, dan biaya dibayar di muka. Aset jangka panjang lainnya seperti peralatan tidak dimasukkan dalam rasio ini karena butuh terlalu lama untuk menjualnya supaya mendapatkan uang dalam membayar tagihan, dan mereka tidak akan menjual dengan nilai penuh. Untuk menjadi solvent dan meng-cover semua kewajiban, suatu bisnis harus memiliki rasio lancar 2 banding 1, yang berarti bahwa ia memiliki aset lancar dua kali lebih banyak daripada kewajiban lancar. Rasio ini mengakui fakta bahwa menjual aset untuk mendapatkan uang tunai dapat mengakibatkan kerugian, sehingga dibutuhkan lebih banyak aset.

Rasio cepat hanya menggunakan uang tunai dan piutang, karena aset ini adalah satu-satunya yang dapat digunakan untuk melunasi hutang dengan cepat, dalam kasus kebutuhan uang tunai darurat. Rasio cepat adalah rasio 1 banding 1, yang berarti uang tunai dan piutang harus sama dengan jumlah utang. Ini, seperti yang bisa Anda bayangkan, adalah rasio yang lebih sulit untuk dicapai.

Rasio ini penting untuk pemilik bisnis dan pemberi pinjaman. Jika bank mempertimbangkan pinjaman untuk bisnis, ia akan melihat dengan hati-hati rasio-rasio ini untuk menentukan apakah bisnis sudah memiliki terlalu banyak utang dan tidak cukup aset untuk melunasi utang itu.

Solvabilitas, Likuiditas, dan Viabilitas
Solvabilitas sering disamakan dengan likuiditas, tetapi itu tidak sama. Likuiditas adalah ukuran jangka pendek dari bisnis, sementara solvabilitas adalah ukuran jangka panjang. Likuiditas lebih terkait dengan arus kas jangka pendek, sedangkan solvabilitas lebih terkait dengan stabilitas keuangan jangka panjang. Sederhananya, likuiditas adalah nilai uang tunai yang dapat diperoleh bisnis dengan menjual semua asetnya.

Solvabilitas juga sering kali disamakan dengan viabilitas. Viability (kelangsungan hidup) lebih terkait dengan kemampuan bisnis untuk menjadi menguntungkan selama periode waktu yang lama. Bisnis yang memiliki rekam jejak yang secara konsisten mampu mengubah laba tahun demi tahun memiliki viability. Ini menambah nilai keseluruhan bisnis karena adanya harapan bahwa perusahaan tersebut akan terus memiiliki keuntungan ke depan.

Endah CaratriEndah Caratri/Partner in Management and Technology of Vibiz Consulting, Vibiz Group/VMN/BL