(Business Lounge Journal – Marketing and Service)
Obrolan dengan Yusli Kadino – President Director SSI SCHAEFER Indonesia
Menarik disimak bagaimana kiprah SSI SCHAEFER perusahaan asal Jerman yang sudah berada di Indonesia lebih dari 25 tahun. SSI SCHAEFER merupakan penyedia produk dan solusi sistem logistik yang terkemuka di dunia, yang memberikan solusi lengkap dari satu sumber. Pertemuan saya dengan Yusli Kadino, President Director SSI SCHAEFER Indonesia memberikan gambaran menarik tentang bagaimana pendekatan yang dilakukan dalam menciptakan bisnis mereka selama ini. “Penawaran kami adalah solusi bagi pelanggan atau calon pelanggan,” demikian disampaikan Yusli sebagai kiat yang diterapkan oleh semua team SSI. Yusli mengambil contoh perjalanannya saat perusahaan tambang di Nusa Tenggara Barat membutuhkan advise-nya untuk masalah pergudangan yang sedang mereka hadapi. Yusli tidak menerapkan hard selling melainkan membantu calon pelanggan ini menemukan solusi pergudangan yang dihadapi dan ini diberikan secara gratis, meskipun Yusli harus menempuh perjalanan 3 hari lamanya untuk pertemuan singkat dengan calon pelanggan ini. Namun pendekatan sebagai partner dengan calon pelanggan malahan menghasilkan penjualan yang besar bagi SSI.
Pendekatan Yusli sebagai konsultan bagi pelanggannya, membuat SSI banyak diterima oleh pelanggan-pelanggan lainnya. Di tengah persaingan produk yang sangat ketat dalam hal harga dan kualitas yang tidak terlalu berbeda, malahan SSI sering terlihat lebih tinggi harganya, sekalipun semua ini dipenuhi dengan kualitas yang lebih baik. Dengan kondisi ini memang pendekatan menjual sebagai konsultan merupakan kelebihan yang tidak dimiliki competitor lain. Yusli menerapkan pendekatan ini untuk semua team SSI dan membuat SSI SCHAEFER Indonesia merupakan subsidiary dari keluarga SSI yang selalu menghasilkan margin selama 25 tahun hingga saat ini.
Kiat lain yang disampaikan Yusli adalah pentingnya komunikasi antar divisi dalam mengerjakan pesanan pelanggan. “Kalau nggak ada komunikasi, bisa salah kerja,” sambung Yuslin seraya menekankan pentingnya komunikasi, sejak penawaran hingga pelaksanaan pekerjaan. Produk SSI memang membutuhkan komunikasi yang kuat, sebab pengerjaan produk dilakukan di Jerman dan perakitannya dilakukan di lokasi pelanggan.
“Salah pemesanan ketebalan produk, akan mengakibatkan seluruh produk gagal dipasang,” kata Yusli dan hal ini akan berdampak besar pada keuangan perusahaan. Faktor keuangan adalah yang diperhatikan Yusli untuk membuat perusahaan berkesinambungan, bertumbuh, dan terus menghasilkan keuntungan. Management Cash Flow sangat penting, penerimaan yang masuk tidak boleh terlambat, agar pembayaran berbagai biaya dapat terjamin khususnya bagi pihak ketiga dan karyawan.
SSI Schaefer merupakan contoh bagaimana private own company dikelola dengan professional dan berkembang ke seluruh dunia, sehingga saat ini sudah 9.500 orang karyawan yang bergabung dengan SSI di 70 cabang ada pada berbagai belahan dunia. SSI tidak mempunyai strategi pemasaran yang khusus, namun bertumbuh dari mouth to mouth marketing. “Tetap kompak!” demikian harapan Yusli untuk seluruh timnya dan saya melihat kekompakan team SSI, lebih sebagai keluarga yang sekalipun berbeda namun saling mendukung untuk tujuan bersama, One Spirit, One team, One Goal!
Fadjar Ari Dewanto/VMN/BL/Partner of Business Advisory Services, Vibiz Consulting