(Business Lounge Journal – General Management) Dalam dunia bisnis saat ini ada keunikan yang terjadi, banyak perusahaan berbisnis tanpa memiliki produk ataupun jasa yang menjadi barang dagangan, namun memiliki sistem yang menghasilkan uang. Bisnis Go Jek yang sedang naik daun, berdagang jasa ojek tanpa memiliki motor. Uber dan Grab yang berdagang jasa transportasi motor ataupun mobil tanpa memiliki kendaraan yang digunakan untuk tujuan jasa transportasi tersebut. Jasa titipan kilat DHL tidak memiliki armada pesawat khusus untuk mengantar titipan, namun dipercaya karena sistem yang digunakan bisa memberikan keuntungan bagi pengguna jasa titipan kilat. Bisnis TV kabel seperti HBO atau First Media berdagang siaran TV namun tidak memiliki stasiun televisi yang membutuhkan biaya besar untuk sumber daya manusia, alat-alat yang diperlukan, dan lain-lain. Ajaibnya perusahaan TV kabel ini menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari stasiun televisi yang ribet dengan produksinya. Masih ada Airbnb yang menjual jasa penginapan di seluruh dunia namun tidak memiliki hotel atau tempat sendiri yang digunakan untuk disewakan. Traveloka menjual jasa penjualan tiket tanpa memiliki outlet, tapi berhasil mencapai volume penjualan yang besar. Jenis bisnis seperti ini menarik minat banyak orang untuk bisa memilikinya, sebab pertumbuhannya sangat cepat dan bergerak lebih menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki produk dan jasa sendiri.
Persamaan dari beberapa perusahaan yang saya sebutkan di atas, semuanya tidak memiliki produk dan jasa termasuk proses produksinya namun memiliki sistem yang mengatur mekanisme jual beli. Sistem yang diciptakan sederhana, user friendly atau mudah digunakan dan terpercaya. Penciptaan sistem yang memenuhi kriteria ini memerlukan waktu dan trial error hingga berfungsi dengan baik. Investasi terbesar dalam bisnis model ini adalah bagaimana memiliki sistem yang menghasilkan keuntungan, disukai pelanggan dan juga disukai oleh partner bisnis. Sistem ini mengintegrasikan antara permintaan dan penawaran yang selama ini terpisah, dengan sistem dikumpulkan, bertemu, dan bertransaksi.
Kerja kerasnya termasuk juga, bagaimana mengedukasi masyarakat –sisi permintaan dan penawaran- untuk menggunakan sistem, menjadi puas, dan percaya. Edukasi berisikan juga program-program promosi untuk menarik dan memperbesar jumlah pelanggan sebab respons positif dari mulut ke mulut. Semakin besar jumlah penggunanya akan semakin kuat posisi perusahaan untuk mengakses pasar.
Bentuk bisnis model seperti ini bisa juga diapplikasikan ke dunia investasi. Seorang pengusaha batubara datang kepada saya dan mengusulkan bahwa forward contract batubara bisa diperdagangkan melalui bursa komoditi. Pemilik bisnis tidak memiliki ladang batubara namun mendapatkan keuntungan dari kontrak yang diperjualbelikan. Bila sistem perdagangan forward contract ini diterima oleh pasar, investasi akan meningkat, pengolahan tambang batubara dapat dijalankan. Intinya tetap sama bagaimana sisi penawaran dan permintaan dipertemukan lewat sistem yang memuaskan keduabelah pihak dan membayar pemilik sistem melalui mekanisme komisi atau pembayaran jasa.
Fadjar Ari Dewanto/VMN/BD/MP Business Advisory Division, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group