Karyawan adalah Manusia, Bukan Mesin – Harkat Manusia adalah Manusia

(Business Lounge Journal – Human Resources)

Dua hal terpenting yang sering tidak ditulis dalam deskripsi pekerjaan adalah: bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan dan dengan siapa menyelesaikan pekerjaan. Kandidat ingin memahami apa yang perusahaan cari dari mereka, alasan mewawancarai mereka, dan seberapa cocok mereka dengan karyawan perusahaan. Kandidat menginginkan lebih banyak transparansi perusahaan.

Saat merekrut karyawan baru, perusahaan perlu terlebih dahulu memahami alasan orang bergabung dengan organisasi. Pada saat proses rekrutmen dan wawancara, perlu diciptakan suasana kandidat merasa dihargai sehingga tidak menegangkan tapi menyenangkan.

Seorang CEO salah satu perusahaan industri jasa keuangan terbesar di dunia, mengatakan pekerjaannya seperti menunggang seekor kuda yang mempunyai kecenderungan untuk melawan atau menendang kaki belakangnya, terutama ketika seseorang mencoba menungganginya. Tidak pernah merasa nyaman dan bertahan seumur hidup. Tahun lalu, perusahaan yang dipimpinnya gagal memperoleh keuntungan setelah membeli teknologi berat dan mengakuisisi beberapa perusahaan yang bangkrut untuk memperluas jaringan perusahaannya.

Teknologi mengubah segalanya

Di dunia yang terintegrasi ini, sangat mungkin bagi perusahaan fintech untuk mengembangkan bisnis, tidak hanya dari pengguna domestik, tetapi juga internasional. Oleh sebab itu, jangkauan jaringan perusahaan fintech tidak terbatas. Sebagai pemimpin perusahaan, dia selalu memperhatikan ancaman financial technology atau yang biasa disebut fintech sebagai inovasi dalam industri jasa keuangan. Misalnya dii Indonesia: Gopay, Ovo atau di luar negeri: Paypal atau Western Union.

Oleh karena itu, untuk mengejar bisnis dan memperkuat organisasi, perlu dilakukan dengan merekrut karyawan baru, departemen baru. Dia membuat budaya kerja yang bergerak tanpa batas yang memiliki akses dan diharuskan untuk berhubungan dengan banyak pihak. Oleh karena itu pada deskripsi pekerjaan tertulis bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan dan dengan siapa menyelesaikan pekerjaan.

Dia mengatakan kepada setiap kandidat, tidak ada yang boleh berpuas diri atau sombong atau kalau menganggap karena punya jabatan besar hari ini, besok bisa punya jabatan besar, itu salah! Kerendahan hati para petahana, dan tekad para karyawan baru, menjadi budaya. Meskipun karyawan sudah berada di sini selama puluhan tahun, karyawan tidak mempunyai hak untuk hidup.

Menghubungkan untuk Budaya Kerja dan Kemanusiaan

Selalu ada cerita baru tentang bagaimana kemajuan teknologi mengubah hidup manusia. Kecerdasan Buatan (AI), otomasi menjadi topik yang semakin penting dalam perusahaan. Banyak peluang baru bagi perusahaan atau orang-orang yang ingin terjun ke dunia teknologi. Perusahaan mencari cara untuk meningkatkan kepuasan karyawan dan mempertahankan karyawan, yang mencari proses kerja virtual yang dapat membangun perasaan memiliki perusahaan dan terhubung dengan siapa karyawan bekerja. Dia memahami budaya kerja dengan sangat baik, setelah akhirnya menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan dan krisis yang hampir mematikan pada tahun 1998 lalu.

Pada proses rekrutmen, atau coaching – dia ada di sana untuk bertemu kandidat. Tidak perlu hadir secara fisik, cukup terhubung melalui g-meet, zoom atau skype, termasuk melalui email. Dia menunjukan langkah proaktif dan tidak menunggu masalah terjadi. Sebaliknya memberikan bantuan, menawarkan pelatihan, Dia memberikan umpan balik dan memastikan semua orang merasa dilibatkan untuk keberhasilan perusahaannya.

Dia mencoba mengubah perusahaannya menjadi perusahaan teknologi. Hasil yang diperoleh sejauh ini dilaporkan beragam. Salah satu jaringan perusahaanya, mencapai peningkatan naik lebih dari 1.000% dalam 10 tahun terakhir sementara jariangan yang lain naik tidak lebih dari 20%. Dia mengatakan dalam menjalankan perusahaan selalu ada naik dan turun. Oleh karena itu, setiap kali meyakinkan pemilik perusahaannya, dia seperti menaiki pesawat tempur atau kapal perang yang menanyakan kabar dirinya, apakah terkena sasaran tembak musuh, atau aman. Terutama untuk memilih perusahaan baru atau startup – yang dijalankan oleh sekelompok orang pemula atau sekelompok orang yang gagal. Seperti yang dia katakan di awal tulisan ini, pekerjaannya seperti menunggang seekor kuda yang mempunyai kecenderungan untuk melawan atau menendang kaki belakangnya, terutama ketika seseorang mencoba menungganginya.

Michellin/VMN/BLJ