(Business Lounge – Empower People) Fakta dan kenyataan bahwa 24 CEO terbaik di dunia versi Harvard Business Review adalah berlatar belakang pendidikan teknik. Sejumlah 8 orang di antaranya memiliki dua gelar, selain sarjana teknik juga MBA. Ternyata banyak insinyur memiliki intuisi bisnis dan berbakat untuk mengelola perusahaan. Menarik untuk memperhatikan hal ini bahwa pendidikan berpengaruh pada keberhasilan seseorang.
Karakteristik Pendidikan Engineering
Apa bedanya seorang lulusan ekonomi dengan fakultas teknik? Jika seorang lulusan ekonomi berhasil di dunia ekonomi itu hal yang biasa dan lazim. Perusahaan juga biasanya mencari lulusan ekonomi khususnya management untuk mengisi lowongan manajemen. Tetapi ternyata lulusan fakultas teknik terbukti “survive” bahkan “excellent”. Contohnya adalah Jeff Betos, CEO Amazon, David O’Really CEO Chevron, Rex W. Tillerson CEO Exxon Mobil, dan banyak lagi.
Memperhatikan karakteristik dunia sarjana teknik ternyata memang berguna bagi dunia bisnis. Seorang yang mengambil jurusan teknik biasanya adalah seorang yang praktis, berorientasi dan pragmatis. Mengutip apa yang dikatakan Nitin Nohria, dekan Harvard Business School, yang bergelar sarjana di bidang teknik kimia dari Indian Institute of Technology, Bombay bahwa para sarjana teknik mesin mempelajari tentang mesin sebagai hal yang berhasil bekerja sehingga berkembang di dalam pemikiran seorang lulusan teknik bahwa ia harus membangun sesuatu yang bekerja entah itu mesin atau organisasi. Mesin juga mengajarkan Anda untuk mencoba melakukan hal-hal secara efisien, dengan hasil yang dapat diandalkan, dan tentunya dengan memperhitungkan margin of safety. Hal Ini membuat Anda berpikir tentang biaya vs kinerja. Semua hal ini adalah prinsip-prinsip yang sangat penting ketika Anda berpikir tentang organisasi.
Perekrut eksekutif khususnya head hunter bagi sejumlah posisi eksekutif di perusahaan akan memperhatikan latar belakang pendidikan. Bagi para perekrut, latar belakang pendidikan eksekutif akan sangat berpengaruh pada caranya mengambil keputusan. James Citrin, seorang perekrut professional mengatakan bahwa seorang arsitek unggul dalam “pemikiran arsitektur” dan pemecahan masalah logis.
Pendidikan Lainnya
Bagaimana dengan para lulusan ekonomi? Ternyata pendidikan ekonomi dalam sebuah riset yang dilakukan UMEA University 2012, menempati urutan nomor 3. Nomor 2 adalah Administrasi Bisnis dan walaupun dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda tetap saja para CEO menjadikan pendidikan MBA sebagai favorit untuk mengelola bisnis lebih jauh. Data dari Harvard University tahun 2012 menyatakan persentase CEO yang mengambil gelar MBA adalah konstans dalam beberapa tahun terakhir yaitu sekitar 38% dari 500 CEO di seluruh dunia.
CEO dan tim eksekutif perusahaan haruslah dapat berkontribusi melalui tugas-tugas tim kerja mereka ke arah strategis dan pencapaian tujuan keseluruhan dari suatu perusahaan. CEO dipandang sebagai individu akhir untuk memberikan arahan ke masa depan dan membuat keputusan yang sangat penting berupa visi dan arah strategis perusahaan. Dalam membuat perencanaan bisnis, perilaku kognitif dan nilai-nilai CEO mempengaruhi cara mereka memandang dan menafsirkan data, situasi dan kondisi. Itu sebabnya dipandang penting latar belakang pendidikan terhadap keberhasilan seorang CEO, karena pendidikan mempengaruhi prilaku kognitif, cara pandang serta nilai-nilai seorang CEO.
Vera Herlina/VMN/BL/CEO of Management Soft Skill Academies Vibiz Consulting Group