Perlukah Melakukan Antisipasi untuk Menghadapi Zaman Otomasi?

(Business Lounge – Empower People) Seperti pernah kita bahas sebelumnya bagaimana banyak perusahaan memutuskan untuk menggantikan tenaga kerja manusia dengan robot, maka demikianlah memang yang kita temui akhir-akhir ini. Misalnya saja Hotel Henn-Na yang sebagian besar pelayannya adalah robot. (Baca: Jepang Ciptakan Hotel Robot Pertama Di Dunia). Atau berbagai inovasi robot yang dapat membantu manusia dalam melakukan pekerjaannya. Seperti yang sudah pernah dibahas sebelumnya juga bahwa pekerjaan yang bersifat technical akan lebih mudah digantikan oleh robot. Sedangkan pekerjaan yang memiliki lebih banyak unsur strategic akan lebih sulit untuk digantikan oleh mesin. (Baca: Bagaimana Bila Menggantikan Tenaga Kerja dengan Robot?).

Berbagai lembaga research pun berlomba untuk meneliti bilamana robot mengambil alih berbagai pekerjaan yang ada. Pada tahun 2013, profesor Oxford Carl Frey dan Michael Osbourne mengatakan bahwa dalam 20 tahun ke depan di Amerika terhitung sekitar 47 persen atau sekitar 70 juta pekerjaan dapat digantikan oleh robot. Hal ini jelas menimbulkan banyak pendapat mengingat jumlah pekerjaan yang digantikan hampir setengah jumlah pekerjaan.

Namun sebuah penelitian pun dilakukan baru-baru ini oleh seorang akademisi bernama Gownder yang mengambil pandangan lebih konservatif. Ia memprediksi bahwa pada tahun 2025 di Amerika jumlah pekerjaan yang akan diotomasi berjumlah sekitar 9,1 juta pekerjaan. Jauh dengan angka 70 juta yang diprediksi Frey dan Osbourne.

Beralasankah untuk Khawatir?

Teknologi sebagai bagian dari inovasi memang hal yang memegang peranan sangat penting dalam tercapainya kemajuan. Namun demikian teknologi tetap saja membutuhkan tenaga manusia. Coba dapat Anda bayangkan, bagaimana mesin setor tunai yang ada pada area ATM center menggantikan teller yang ada pada banking hall. Bisa saja terjadi, namun demikian tetap saja dibutuhkan mereka yang bertugas sebagai customer service untuk hal-hal yang membutuhkan pengecualian atau hal-hal yang perlu ditanyakan. Tetap saja membutuhan orang yang dapat melakukan rekonsiliasi tiap-tiap hari. Tetap saja membutuhkan kordinasi yang hanya dapat dilakukan oleh manusia.

Atau mobil self drive yang membuat manusia tidak lagi membutuhkan supir, apakah kemudian akan menghilangkan fungsi seorang supir? Bisa ya sebab mobil dapat berjalan secara otomatis, tetapi bisa juga tidak sebab dibutuhkan bagaimana mengarahkan mobil sehingga dapat bergerak sesuai dengan keinginan si pengendara. Maka tetap saja dibutuhkan orang yang dapat mengoperasikannya.

Memperbantukan robot bukan berarti meniadakan manusia. Walau bagaimana pun peranan manusia tetap dibutuhkan apalagi jika menyangkut masalah service excellent. Bahkan dalam pelaksanaannya tentu saja akan dibutuhkan lebih banyak lagi programmer, teknisi, dan tenaga maintenance lainnya. Bahkan mungkin pekerjaan-pekerjaan yang semula tidak ada, oleh karena adanya sistem otomasi yang baru maka akan tercipta pekerjaan-pekerjaan yang baru.

Sehingga timbulnya kekuatiran akan banyaknya pengangguran oleh karena banyaknya perusahaan yang akan mengoperasikan robot mungkin belum sepenuhnya dapat di-entertain. 

Namun demikian tidak ada salahnya untuk melakukan antisipasi. Berapa usia Anda pada 10 tahun ke depan? Kira-kira apakah Anda masih tetap ada pada pekejaan Anda saat ini? Jika pekerjaan yang Anda tekuni saat ini adalah pekerjaan yang kemungkinan besar diotomasi maka Anda perlu untuk melakukan plan B pada karir Anda saat ini, yaitu menekuni sebuah pengembangan pada diri Anda sehingga dapat berkarya pada pekerjaan-pekerjaan yang bersifat lebih strategic.

Beberapa pekerjaan yang akan sulit untuk digantikan oleh robot misalnya, dokter, jurnalis, pekerja seni, analyst, dan beberapa pekerjaan lainnya yang lebih bersifat analytical.

ruth_revisiRuth Berliana/VMN/BL/Managing Partner Human Capital Development

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x