(Business Lounge – Art) Bagaimana bila sebuah hotel butik dibangun dengan menempati sebuah gedung yang sebelumnya berfungsi sebagai kantor dan percetakan sebuah surat kabar? Sangat menarik, sebab si pemilik hotel mempertahankan konsep percetakan surat kabar yang sangat kental.
The Press Hotel, adalah sebuah hotel di Portland, Oregon, Amerika yang menempati Gedung Gannett yang berfungsi sebagai kantor dan percetakan Portland Press Herald, surat kabar terbesar di negara bagian itu. Pondasi dan tembok bangunan bersejarah tersebut berada di Old Port District, Portland dibangun pada tahun 1923 dan kemudian mengalami renovasi pada tahun 1947. Sedangkan surat kabar tersebut beroperasi di sana hingga 2010.
Dalam 90 tahun sejak bangunan itu berdiri pada lokasi yang berbatu, Old Port District telah menjadi salah satu kabupaten yang paling sukses. Pada tahun 2012, pengembang real estate Portland Jim Brady menempatkan bangunan di bawah kontrak dan mengumumkan rencana untuk membuka hotel butik pertama di Portland. Sesuai dengan namanya The Press Hotel, mempertahankan hampir semua detil arsitektur bangunan, termasuk huruf eksterior vintage dan surat kabar “City Room” yang dimodifikasi sebagai Inkwell Bar. Banyak benda-benda yang tetap dipertahankan, termasuk timbangan yang digunakan untuk menimbang gulungan besar kertas koran sampai ke ons. Proses rehabilitasi yang luas dan penggunaan kembali adaptif untuk hotel butik telah selesai dan dibuka untuk umum pada Mei 2015.
Bagaimana mereka mempertahankan konsep percetakan surat kabar dalam hotel ini?
The Press Hotel dibuka dengan menawarkan 110 kamar dan beberapa area publik dengan tingkat kecanggihan modern yang tetap mempertahankan sejarah bangunan.
Mesin ketik tua pun menjadi bagian dari instalasi dinding yang sangat menarik sebagai hasil karya Erin Hutton, yang berkolaborasi dengan Maine College of Art, yang meliputi cerita dinding setinggi 2,5 lantai.
Lantai keramik bermotif tulang ikan berwarna abu-abu dipilihkan intuk menghiasi area lobi yang dipadu dengan warna orange dan biru navy. Mulai dari lounge, ruang pertemuan, ruang tamu, dan ruang galeri semuanya mengambil seni lokal.
Timbangan asli yang digunakan untuk menimbang surat kabar telah diubah peruntukannya sebagai patung yang ditempatkan di luar pusat kebugaran.
Sepotong kayu tiga dimensi di belakang meja resepsionis terbuat dari huruf mesin cetak besar.
Di lorong tamu, beberapa headline dari Pers Herald digunakan untuk membuat wallpaper dinding. Bahkan pada karpet tampak seolah-olah beberapa huruf jatuh ke lantai bawah.
Kamar tamu terinspirasi oleh kantor penulis tahun 1920-an lengkap dengan meja penulis yang sekaligus menjadi tempat meletakkan beberapa peralatan.
nancy/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : thepresshotel