Dubes Seychelles, H.E. Nico Barito: Africa Day Membangun Satu Afrika untuk Dunia

(Business Lounge Journal – Foreign Insight)

Perayaan Hari Afrika (Africa Day) bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan wujud nyata dari semangat persatuan 54 negara di bawah payung Uni Afrika. Bagi Duta Besar Seychelles untuk Indonesia, Nico Barito, Africa Day adalah pengingat akan pentingnya solidaritas lintas negara, budaya, dan kepentingan yang menyatukan benua Afrika dalam satu visi global.

“Afrika Day itu bukan peringatan kedutaan atau bilateral, tapi peringatan terbentuknya persatuan Afrika. Ini hari besar yang membanggakan, karena melalui Afrika Day, kita mempersatukan masyarakat, budaya, membangun ekonomi, serta menyatukan visi dan misi satu Afrika untuk dunia,” ujar Dubes Nico Barito saat diwawancarai dalam perayaan Afrika Day 2025 di Jakarta.

Seychelles sebagai negara kepulauan kecil di Samudra Hindia Timur memiliki pendekatan yang unik dalam kontribusinya terhadap kerja sama Afrika dengan dunia, termasuk Indonesia. Menurut Dubes Nico Barito, setiap negara Afrika memiliki jalur diplomasi dan kerja sama masing-masing. Dalam konteks Seychelles, fokus utama adalah pada sektor pariwisata, pengembangan pulau, kelautan, perikanan, serta ekonomi biru—potensi yang juga terus dibagikan dan dikembangkan dalam hubungan dengan Indonesia.

Namun upaya Dubes Nico Barito tidak berhenti pada diplomasi antarnegara. Ia juga berupaya membangun konektivitas antara Afrika dan kawasan timur Indonesia, khususnya Papua. Barito baru-baru ini menginisiasi pertemuan antara duta besar negara-negara Afrika dan sejumlah gubernur dari Papua, setelah kunjungannya ke wilayah tersebut. Ia melihat adanya potensi yang serupa antara Papua dan Afrika.

“Afrika terkenal dengan ekowisata, safari, dan potensi tambang—hal-hal yang juga dimiliki Papua. Jadi seharusnya pemerintah daerah di Indonesia mulai membangun kemitraan langsung, karena Indonesia ini besar dan potensinya sangat cocok dengan Afrika,” tegasnya.

Dalam konteks peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika, Barito menekankan pentingnya menghidupkan kembali semangat solidaritas melalui kolaborasi nyata yang menyentuh masyarakat. Ia menyoroti pentingnya pembangunan ekonomi berbasis masyarakat dan koneksi antarmanusia, bukan sekadar hubungan antarnegara.

Melalui perayaan Africa Day, yang diwarnai dengan pertunjukan budaya, kuliner khas, dan interaksi masyarakat, Dubes Barito berharap masyarakat Indonesia semakin mengenal Afrika sebagai benua yang dinamis, kaya budaya, dan memiliki potensi besar untuk kerja sama di berbagai sektor. Africa Day bukan hanya perayaan, tetapi juga undangan terbuka bagi Indonesia untuk mengenal dan membangun hubungan lebih dalam dengan Afrika—dimulai dari rakyat, untuk rakyat.