(Business Lounge – AACC2015) Sebuah fenomena yang cukup membuat businesslounge.co.id terpana ketika mengetahui sebuah negara kecil yang dikatakan “Singapura”-nya Afrika telah membeli banyak produk dari bumi pertiwi untuk kemudian diekspor ke Eropa setelah sebelumnya dipoles sedikit.
Ini merupakan pengakuan langsung duta besar Republik Seychelles ketika bertemu dengan Menteri Perindustrian RI, Saleh Husin. Hal ini dituturkan Saleh kepada media pada Selasa (21/4) dalam ajang Asia Africa Business Summit.
“Berbicara dengan dubes Seychelles yang menyatakan bahwa di sana banyak produk-produk yang dibawa dari Indonesia kemudian diperbagus dan dijual dengan harga jauh lebih mahal, bahkan ada yang hanya diperbaiki sedikit lalu dijual ke Eropa,” demikian dikatakan Saleh Husin. Pelipatgandaan harga yang disebutkannya juga di luar dugaan, yaitu dapat mencapai 10 hingga 15 kali lipat. “Banyak masyarakat Seychelles yang juga men-design ulang produk Indonesia tersebut sebelum menjualnya,” lanjut Saleh. Hal ini seharusnya dapat kita lakukan untuk yaitu memberikan nilai tambah pada produk Indonesia sehingga mendapatkan pemasukan yang juga lebih besar.
Mengapa Seychelles menjualnya ke pasar Eropa dan Amerika? Sebab akan lebih banyak konsumen yang melirik produk Eropa dan Amerika daripada produk Afrika. Selain itu Saleh Husin juga juga membahas kerjasama perdagangan bilateral tanpa melibatkan pihak ketiga sehingga dapat menekan biaya yang timbul. Untuk kerjasama ini maka dapat melalui upaya pembicaraan dengan kementerian terkait. “Sebulan yang lalu kami bertemu kedubes negara-negara Afrika dan kami pun akan segera menugaskan dirjen kami untuk berangkat ke sana untuk penjajakan-penjajakan tersebut,” demikian dikatakan Saleh.
Mengenal Republik Seychelles
Negara kepulauan ini mencakup sebuah kepulauan dari 115 pulau di Samudera Hindia, terletak sekitar 1.600 km di sebelah timur daratan Afrika, dan sebelah timur laut Madagaskar. Bertetangga dengan Mauritius dan Reunion di sebelah selatan, Komoro dan Mayotte di barat daya, dan Maladewa di timur laut. Seychelles memiliki penduduk sejumlah 86.525, yang menjadikannya sebagai negara dengan populasi terkecil di Afrika. Seychelles adalah bagian dari Kepulauan Mascarene bersama dengan Mauritius, dan Reunion. Negara ini merdeka pada tahun 1976 setelah sebelumnya menjadi koloni Inggris.
Pertumbuhan ekonomi Seychelles dipimpin oleh sektor pariwisata, yang mempekerjakan sekitar 30% dari angkatan kerja, dibandingkan dengan pertanian yang saat ini mempekerjakan sekitar 3% dari angkatan kerja. Produk pertanian utama saat ini yang diproduksi di Seychelles adalah ubi jalar, vanili, kelapa, dan kayu manis. Produk ini memberikan banyak dukungan ekonomi dari penduduk setempat. Ikan beku dan kaleng, kopra, kayu manis, dan vanili adalah komoditas ekspor utama.
uthe/VMN/BL/journalist
Editor: Ruth Berliana
Image: wikipedia