5 Tips Work-life Balance

(Business Lounge – Empower People) Sangat menarik untuk menyimak bagaimana beberapa negara menerapkan work-life balance yang demikian ekstrim. (Baca: 10 Negara dengan Work-life Balance Terbaik). Bayangkan saja waktu kerja di Jerman hanyalah hampir 28 jam dalam 1 minggu (atau mungkin 5,5 jam satu hari untuk 5 hari kerja). Atau Denmark yang memberikan 52 minggu untuk cuti melahirkan atau 1 tahun dengan gaji yang tetap dibayarkan penuh. Belum lagi Brazil yang memberikan 41 hari libur berbayar setiap tahunnya. Sedangkan Indonesia, membatasi jam kerja hingga 40 jam dalam seminggu atau 8 jam dalam sehari.

Berapa pun jumlah jam kerja atau cuti yang diberikan oleh pihak pemberi kerja, semua itu tentu saja telah mempertimbangkan work-life balance yang dibutuhkan para pekerja. Sebab produktivitas pekerja tentu saja tidak terlepas dari keseimbangan yang pada dasarnya meliputi pekerjaan dan lifestyle (baik  kesehatan, rekreasi, keluarga, kegiatan spiritual, dan sebagainya). Walaupun beberapa negara memberikan jumlah jam kerja atau hari libur berbayar yang berbeda, namun tidak dapat dikatakan bahwa hal itu menjamin produktivitas lebih baik. Semua bergantung kepada budaya dan kondisi masyarakat yang ada.

Lalu bagaimana jika pekerjaan Anda termasuk pekerjaan yang membutuhkan ekstra jam atau Anda selalu harus siap kapan saja dibutuhkan? Jangan kuatir, selalu ada cara untuk mendapatkan keseimbangan antara kerja dan lifestyle Anda. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk mencapai work-life balance.

1. Miliki jadwal untuk berhenti.

Penting bagi Anda untuk memiliki jadwal berhenti sejenak dan memiliki waktu kebersamaan dengan keluarga, teman-teman, atau untuk pribadi Anda sendiri sehingga Anda dapat me-recharge energi Anda.

2. Tidak ada salahnya mengeliminasi kegiatan yang menguras energi.

Banyak orang yang ‘doyan’ berlama-lama di tempat kerja walaupun sebenarnya ia tidak mengerjakan pekerjaannya dengan efektif. Waktu yang ada digunakan hanya untuk bercengkerama atau sekedar ber-media sosial yang sebenarnya dapat Anda lakukan di lain waktu. Sayangilah waktu Anda bila hanya melakukan hal-hal yang tidak terlalu berguna.

Jangan terjebak dalam kebiasaan yang membuat Anda nejadi tidak efisien tanpa menyadarinya.

3. Perhitungkan kembali tugas Anda.

Jika Anda dapat mendelegasikan pekerjaan, mengapa tidak? Termasuk pekerjaan-pekerjaan rumah Anda. Jika dapat mempekerjaan asisten rumah tangga, lakukan saja. Jika dapat membayar pekerja untuk memotong rumput, akan lebih baik. Atau, menggunakan jasa belanja online, itu akan sangat membantu Anda. Hal yang penting adalah bahwa tidak semua pekerjaan harus Anda lakukan sendiri. Buatlah perhitungan baik dari segi tenaga maupun biaya.

4. Penting untuk berolahraga.

Milikilah waktu untuk berolahraga. Sesibuk-sibuknya Anda, olah raga akan membantu Anda untuk menyeimbangkan baik tubuh maupun kesehatan jiwa Anda yang akan membantu Anda untuk berkonsentrasi.

5. Buatlah sistematika sederhana untuk diri Anda.

Tidak perlu untuk bermuluk-muluk merencanakan hal-hal yang dapat menyeimbangkan waktu Anda, misalnya merencanakan bepergian setiap akhir minggu, atau meluangkan waktu menelepon pasangan Anda setiap hari. Cukup buatlah sistematika yang sederhana bagi Anda, misalnya ambillah 10 – 15 menit dalam sehari untuk me-recharge baterai Anda.

Dengan work-life balance, diharapkan Anda dapat meningkatkan produktifitas Anda.

ruth_revisiRuth Berliana/VMN/BL/Managing Partner Human Capital Development

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x