(Business Lounge – Art) Apa yang ada di benak ketika mendengar “Pasar Senen”? Tempat belanja murah? Sudah pasti. Siapa kira bahwa pasar ini dapat menginspirasi para seniman untuk membuat sebuah karya seni? Mengambil tema Pasar Sene, tiga orang seniman artistik menyuguhkan karya seni dari pakaian bekas. Pameran proyek seni rupa ini telah berlangsung dalam beberapa pekan dan akan berakhir pada 5 Februari 2015. Mengambil tempat di galeri Awanama Art Habitat, Jakarta Selatan proyek ini memiliki judul ‘THE SHIFT’.
Angga Wijaya, selaku kurator dan yang punya gelaran berkolaborasi dengan The Japan Foundation dan Awanama Art Habitat, ditambah tiga seniman kengkawan yang punya acara, Yudha Kusuma Putera, Ismal Muntaha dan Ardi Gunawan yang ikut bergabung ke dalam The Shift. Bagaimana sebuah pasar dapat menghasilkan potensi artistik? Ketiga seniman tersebut pun menggali potensi artistik dari sebuah komoditas yang ada di Pasar Senen, yang tentunya bagi orang awam hanya sebatas interaksi jual-beli baju bekas saja.
Angga juga mengadakan sebuah diskusi yang mempresentasikan praktik kerja kurator dan para seniman mengenai mekanisme sebuah komoditi yang berlangsung di Pasar Senen yang dimulai dari perpindahan pakaian impor bekas, yang tumbuh dan kemudian berkembang.
Hal ini membuktikan praktik kerja kesenian yang masuk dalam konteks sosial, material dan spasial yang ada. Realitas sosial difilter dalam kerangka kerja praktik seni dalam membahas dinamika sosial? Bagaimana seni dapat masuk dalam keseharian? dan bagaimana mereka mentransformasikan dalam bentuk pameran dan karya seni?
Di dalam pamerannya kita bisa menemukan instalasi video, fotografi potrait para pedagang yang ada di Pasar Senen. Ada juga sebuah instalasi tumpukan pakaian bekas yang menyerupai jam pasir dan berujung ke dalam sebuah jas spesial. Dengan adanya pameran ini, diharapkan para pengunjung yang datang bisa mengeksplorasi sisi seni dari interaksi di kehidupan sehari-hari.
Sonang Elyas/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image: Sonang Elyas