Menggunakan Kedua Sisi Otak Dalam Marketing Dan Selling

(Business Lounge – Dominate The Market) Marketing dan selling merupakan tulang punggung (back bone) dalam sebuah perusahaan, seperti fungsi vital tulang punggung maka bila menjadi rapuh atau bahkan rusak akan mengoncang sebuah bisnis. Kedua fungsi ini bertumpu banyak kepada kreatifitas, kemampuan analitis dan keahlian sumber daya manusia dalam mengerjakannya. Penelitian membuktikan bahwa bukan kualitas produk yang pertama dilihat namun bagaimana kualitas seorang marketer atau seller yang menentukan.

Sering ada mitos mengatakan bahwa marketer atau seller yang berhasil adalah mereka memiliki kepribadian “I” influence dalam teori DISC. Pribadi influence adalah seorang yang senang bergaul, pandai bicara dan tidak suka data detil yang bersifat analitis berlawanan dengan seorang yang berkepribadian “C” cautious yang lebih menyukai bekerja sendiri dan pekerjaan yang analitis.

Mitos ini menurut pengalaman saya kuranglah tepat, sebab seorang marketer atau seller dituntut memiliki kreativitas dituntut juga memiliki kemampuan yang analitis. Analitis adalah kemampuan otak kiri dan kreativitas kemampuan otak kanan, keduanya harus digunakan untuk keberhasilan marketer atau seller dalam menjual.

Memasarkan Dengan Otak Kiri

Pemikiran logis, analitis, strategis menggunakan otak kiri, ketika memasarkan fungsi otak kiri digunakan untuk melakukan analisa pasar, membaca data-data pasar sebuah produk adalah tugas seorang marketer atau seller. Tanpa melaksanakan fungsi ini, maka marketer atau seller akan ‘asal tembak’ saja tanpa sasaran yang tepat.

Pemikiran strategis membuat seorang marketer atau seller akan memiliki langkah-langkah yang diperlukan untuk memenangkan persaingan, penguasaan segmen, mengetahui persaingan, menerjemahkan hal-hal yang menguntungkan pelanggan merupakan buah dari pemikiran yang menggunakan otak kiri.

Otak

Memasarkan Dengan Otak Kanan

Marketer atau seller  tidak akan seimbang bila hanya menggunakan otak kiri, diperlukan juga menggunakan otak kanan untuk kreatifitas, imajinasi, keberanian mengambil resiko, yang sangat diperlukan dalam melakukan pemasara.

Terlalu analitis, berpikiran strategis membuat tidak seimbang seorang marketer atau seller, ia menjadi lamban dan terlambat dalam mengambil peluang. Terkesan kaku dan tidak dapat diajak bekerjasama, yang membuat pelanggan menjadi bosan dan tidak mau berurusan dengan marketer atau seller.

Otak2

Keseimbangan otak kanan dan kiri sangat diperlukan marketer atau seller, saya pernah mengalami bahwa bekerja dengan marketer atau seller  yang lebih menggunakan otak kiri menciptakan kondisi yang tidak fleksibel dan sikap yang kurang kepada pelanggan membuat hubungan dengan pelaanggan menjadi terganggu.

Lain lagi ketika saya bekerja dengan seorang marketer atau seller  yang banyak menggunakan otak kanan, maka saya merasakan kehilangan analisa, strategi dan hanya menggandalkan pergaulan yang baik dengan pelanggan, kondisi ini membuat pekerjaan menjadi tidak terencana dan sangat sulit untuk membuat marketer atau seller untuk memiliki kebiasaan bekerja dengan data.

Latihan diperlukan untuk marketer atau seller untuk seimbang menggunakan kedua kekuatan otak baik kiri maupun kanan, peran pimpinan untuk membiasakan mereka menggunakan kedua otaknya amat diperlukan. Dengan kreatifitas dan pemikiran yang analitis maka bisa dipastikan kemampuan marketer atau seller akan bertambah untuk memenangkan hati dan pikiran pelanggan.

Fadjar Ari DewantoFadjar Ari Dewanto/Managing Partner Business Advisory Vibiz Consulting/VMN/BL

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x