Menciptakan Kepuasan Kerja sebagai Salah Satu Langkah Retensi

(Business Lounge – Empower People) Menghadapi seorang karyawan andalan yang mengajukan pengunduran diri dari perusahaan, maka hal pertama yang kemungkinan besar terbersit untuk mempertahankan orang tersebut adalah mencoba untuk menaikkan gaji atau benefitnya. Dengan harapan bahwa hal tersebut akan membuat si karyawan andalan tersebut dapat tetap bekerja pada perusahaan, mengingat betapa perusahaan sangat-sangat membutuhkan keahliannya.

Namun apakah hal tersebut pasti menyelesaikan permasalahan? Apakah hal tersebut dapat menjamin bahwa si karyawan andalan akan menjadi loyal kepada perusahaan dan tidak akan mengundurkan diri di kemudian hari? Hampir sebagian besar dari kasus ini diakhiri dengan si karyawan andalan tetap mengundurkan diri beberapa waktu kemudian. Menaikkan gaji atau benefit yang ada, tidak serta merta menyelesaikan masalah. Sebab pengunduran diri si karyawan andalan belum tentu dikarenakan masalah materi, bisa saja pengunduran tersebut berkaitan erat dengan masalah kesempatan, lingkungan, kepercayaan dan lain sebagainya. Namun dapat dipastikan bahwa hampir sebagian besar pengunduran diri karyawan disebabkan ketidakpuasan karyawan di dalam lingkungan kerjanya ataupun di dalam pekerjaannya.

Kepuasan Kerja (Job Satifaction)

Secara sederhana kepuasan kerja merupakan suatu rasa suka atau tidak suka terhadap pekerjaannya. Hal ini tentu dapat juga diartikan sebagai cara karyawan memandang pekerjaannya yang berdampak pada bagaimana ia mendukung atau tidak mendukung pekerjaannya. Hal kepuasan kerja tentulah berhubungan dengan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi.

Adapun hal tersebut di atas tidak terjadi dengan sendirinya. Selalu ada faktor-faktor di sekeliling yang mempengaruhinya. Misalnya saja si karyawan andalan yang diceritakan di atas. Pada saat awal ia mulai bekerja mungkin ia merasa sangat puas atas pekerjaannya, namun ketika waktu berjalan, ia tidak memiliki kesempatan yang cukup baik untuk mengembangkan dirinya sehingga ia lebih memilih untuk mencari tantangan yang baru di perusahaan yang lain. Menaikkan gaji ataupun benefit tidak serta merta mempertahankan ia untuk tetap bekerja sebab yang dibutuhkannya adalah suatu kesempatan untuk berkarir bukan semata-mata kenaikan penghasilan.

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Berikut ini adalah beberapa hal yang mempengaruji kepuasan kerja:

1. Pekerjaan itu sendiri dan tantangan yang terdapat di dalamnya. Jika seseorang merasa bahwa kemampuannya sangat dibutuhkan di dalam suatu pekerjaan maka hal ini akan mempengaruhi kepuasan kerjanya.

2. Lingkungan kerja. Hal ini termasuk atasan serta team kerja. Atasan yang dapat memberikan apresiasi serta kesempatan tentulah akan meningkatkan kepuasan kerja. Tim kerja yang solid dan dapat diandalkan juga akan menambah kepuasan kerja. Selain itu juga lingkungan yang sehat, nyaman dan menyenangkan.

3. Karir. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kepuasan kerja. Ketika seorang karyawan dapat terus meningkat di dalam karirnya dan tidak kuatir dengan posisi “karir mentok”, maka ia akan terus terpacu untuk semakin berprestasi.

4. Penghasilan/ upah. Uang memang bukan segalanya, tetapi uang memiliki andil yang cukup menentukan. Banyak karyawan yang berusaha tetap bertahan bekerja pada lingkungan yang tidak menyenangkan namun memiliki penghasilan yang besar oleh karena kebutuhan keluarganya juga yang besar.

5. Lainnya. Hal ini dapat berkaitan dengan kepentingan keluarga, kesehatan, kesenangan dan sebagainya. Misalnya seorang yang rela mendapatkan penghasilan yang kecil asalkan dapat bekerja dekat dengan keluarga dan memiliki waktu yang lebih banyak dengan keluarga.

Oleh karena itu, perlu sekali untuk memperhatikan kepuasan kerja dari tiap-tiap karyawan. Ini merupakan salah satu upaya untuk meretain tenaga-tenaga kerja yang potensil. Tidak hanya semata-mata menaikkan penghasilannya tetapi juga memperhatikan akan apa yang sebenarnya menjadi kebutuhannya dan dapat meningkatkan kepuasan kerjanya.

Salah satu yang dapat menjadi acuan adalah self assessment yang dikerjakan para karyawan. Pada umumnya setiap karyawan akan menggunakan kesempatan untuk menuangkan isi hatinya pada self assessment yang ada. Melalui itulah maka pihak management dapat menilai apa yang sebenarnya menjadi kepuasan kerja si karyawan sehingga treatment yang diberikan pun akan sesuai dengan kebutuhan yang sesungguhnya.

ruth_revisiRuth Berliana/Managing Partner Human Capital Development/VMN/BL

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x