Toshiba Akan Terapkan Outsourcing Untuk Pangkas Biaya

Bisnis elektronik di Indonesia memang bisa dikatakan menguntungkan. Salah satu raksasa elektronik dunia, Toshiba bahkan tetap akan mempertahankan bisnisnya di Indonesia. Toshiba Corp yang merupakan konglomerasi industri Jepang, meluncurkan perubahan strategi yang drastis dalam sektor televisi. Seperti diberitakan Nikkei , bisnis televisi Toshiba kini berfokus pada operasi manufaktur di Indonesia. Sedangkan untuk memangkas biaya, Toshiba secara signifikan memperkuat alih kerja alias outsourcing.

Bisnis televisi Toshiba mencatatkan kerugian operasional sekitar 50 miliar yen atau Rp5,8 triliun pada tahun fiskal 2012 yang berakhir Maret 2013. Meski performa bisnis televisi pada paruh pertama tahun fiskal 2013 belum dirilis, kerugian operasionalnya tampaknya melampaui 10 miliar yen.

Namun, Presiden dan CEO Toshiba Hisao Tanaka tetap optimistis soal masa depan bisnis televisinya. Targetnya saat ini adalah menghentikan kerugian di sektor televisi pada paruh kedua tahun fiskal 2013. Dalam sebuah konferensi pers belum lama ini, ia menyatakan, “Mungkin sekali kami meraih target, mengingat situasi saat ini.”

Toshiba memperkirakan penjualan televisi secara global dalam tahun fiskal yang sedang berjalan akan stagnan dari periode sebelumnya, yakni sebanyak 11 juta unit.

Konsolidasi manufaktur merupakan pilar kunci pemangkasan biaya. Toshiba sudah menutup produksi televisi di Jepang. Saat ini, Toshiba mengoperasikan tiga pabrik, masing-masing di Indonesia, Cina, dan Polandia.

Di bawah strategi terbaru, pabrik Cina akan berhenti beroperasi. Sedangkan pabrik Polandia bakal dijual ke suatu perusahaan Taiwan. Pada prinsipnya, sekitar 900 karyawan di pabrik Cina akan dirumahkan. Sementara 700 pekerja pabrik Polandia akan dipekerjakan oleh perusahaan Taiwan tersebut.

Produksi televisi Toshiba akan difokuskan di pabrik Indonesia. Pabrik ini merupakan yang terbesar dibanding dua lainnya. Selain itu, pabrik di Indonesia merupakan pusat ekspor ke Amerika Serikat dan Eropa, juga sebagian Asia.

Toshiba juga secara signifikan bakal memperkuat outsourcing produksi televisi. Nantinya, persentase produk televisi bermerek Toshiba yang dibuat oleh perusahaan lain di Taiwan serta beberapa negara lain akan naik menjadi 70% dalam tahun fiskal 2014. Kini, outsourcing produk sekitar 40%.

Selain itu, Toshiba akan menghentikan penjualan televisi di 10 negara Amerika Latin serta area lain, kawasan yang menjadi sumber kerugian perusahaan. Akankah Toshiba tetap akan bertahan di Indonesia? Kita lihat saja nanti

(FJ/FJ/WSJ-BL)

 Foto : irsonline.nl

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x