Mengidentifikasi Kegagalan Seorang Startup

(Business Lounge – Manage Your Business ) Banyak orang memutuskan untuk menjadi startup, namun banyak juga yang kemudian memutuskan untuk berhenti. Alasanya? Tidak memiliki jiwa bisnis. Atau, tidak berbakat ‘dagang’, dan berbagai alasan seakan menjadi pebisnis membutuhkan untuk dialiri oleh dara bisnis atau paling tidak memiliki gen bisnis. Apakah demikian?

Saya mengenal beberapa pebisnis yang tidak berasa dari keluarga businessman. Atau mereka yang kemudian menjadi pebisnis padahal semula tidak berniat untuk menjadi pebisnis. Lalu mengapa kebanyak startup dapat memutuskan mundur dengan teratur atau malahan dengan serta merta memilih untuk berhenti dari usahanya yang baru saja seumur jagung?

Berikut ada beberapa alasan mengapa para startup gagal berbisnis sebelum maju.

1. Tidak memiliki visi

Anda memutuskan untuk mulai berbisnis untuk apa? Untuk mendapatkan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan Anda pada hari itu? Untuk membangun sebuah usaha atau alasan adakah lainnya?

Untuk alasan pertama dan ketiga tentu membutuhkan strategi yang berbeda. Sehingga penting bagi Anda untuk membutuhkan visi. Visi ini jugalah yang akan menentukan bentuk strategi bisnis, strategi pemasaran, dan segudang perencanaan lainnya baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Tidak mengenali siapa pelanggan Anda.

Sangat penting menyadari bahwa bisnis yang Anda bangun akan hidup dari pelanggan Anda. Jadi jika Anda tidak mengenali siapa pelanggan Anda, maka bisnis Anda pun tidak akan dapat berkembang. Identifikasi siapakah yang akan menjadi sasaran Anda dan bangunlah sebuah hubungan dengan mereka sesuai dengan typical tiap-tiap mereka.

3. Tidak memiliki keunikan.

Apa bedanya bisnis Anda dengan segudang bisnis lainnya? Mengapa orang harus mencari Anda dan membeli dari Anda? Jika Anda tidak dapat menjawabnya maka dapat diperkirakan bahwa bisnis Anda hanya akan seumur jagung. Cobalah gali sedalam-dalamnya bagaimana Anda akan men-design produk Anda.  Coba pelajari apa itu unique value preposition dan mulailah mendefiniskannya. (Baca: Memahami Unique Value Proposition dengan Mudah).

Setelah Anda memiliki UVP maka penting bagi Anda untuk mengkomunikasikannya kepada seluruh tim dan mendefiniskannya dengan tepat sehingga semua memiliki pengertian yang sama.

4. Tidak bertindak sebagai pemimpin.

Mungkin Anda bukan seorang CEO dari sebuah perusahaan yang besar. Mungkin Anda tidak memiliki tim dengan anggota puluhan bahkan ratusan. Mungkin Anda juga tidak pernah mengikuti pelatihan kepemimpinan. Tetapi apabila Anda telah memutuskan untuk memulai sebuah bisnis, maka berarti Anda telah memutuskan untuk menjadi seorang pemimpin. Ingat, memiliki sebuah usaha sama dengan memiliki anak. (Baca: Siap Berbisnis = Siap Menjadi Orang Tua?). Jika demikian maka mulai Anda membuka mata Anda di pagi hari, itu berarti Anda telah siap untuk memimpin. Paling tidak, Anda memimpin diri Anda sendiri untuk mengetahui apa yang harus Anda lakukan pada saat itu, pada hari itu, bahkan setiap hari.

Penting untuk mengetahui bahwa pantang bagi seorang pemimpin untuk mengikuti pepatah yang mengatakan “jalani saja, seperti mengikuti air mengalir”. Tidak! Anda yang harus memutuskan apa yang akan Anda lakukan.

5. Miliki Business Model

Mungkin sebagai seorang startup Anda belum memahami hal ini bahkan mungkin saja Anda merasa bahwa bisnis yang sedang Anda jalani ini masih kecil-kecilan, sehingga Anda rasa bahwa Anda tidak membutuhkan business model. Stop untuk berpikir demikian dan ambillah waktu dengan segera untuk mempelajari apa itu business model dan bagaimana menentukannya.

Masih banyak alasan-alasan lainnya yang dapat membawa seorang startup kepada kegagalan, namun 5 hal di atas sangat penting untuk dipahami pada awal masa perintisan bisnis Anda.

ruth_revisiRuth Berliana/VMN/BL/Managing Partner Human Capital Development

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x